3. Anak Pintar
Seorang gadis tengah mengamati grafik pada layar monitor. Bunyi bising alat-alat medis saling bersahutan menjadi lagu latar kegiatannya siang ini. Ia tersenyum miring, kala menemukan titik terang penyebab lelaki ringkih di ranjang itu kesakitan. Komplikasi antara formula baru dan infeksi saluran kemih adalah faktor utama.
"Mas, Mas Gio?", gadis itu mengguncang halus pipi kakaknya.
"Ini Erin, aku mau pasang selang drainase lagi. Tolong tahan ya"
Gio hanya menggeliat lemah. Sudah seminggu ia menahan dan keluarganya terus meminta seperti itu. Entah sampai kapan. Kenapa ia tak diberikan pereda nyeri atau obat tidur saja agar dapat melenyapkan rasa sakit meski sementara. Rasanya ingin mati.
Dalam waktu yang singkat, efek komplikasi merebak parah. Mata kirinya meradang, sebelah wajahnya lumpuh dan perutnya dipenuhi cairan.
Kemarin lusa, Dokter Maikal mengambil sisi kiri indra penglihatannya. Kalau tidak, dikhawatirkan akan menyebar ke otak dan berakibat fatal. Alhasil, Gio harus menerima bahwa sekarang kecacatannya bertambah."Ayah, ginjal dan empedunya bermasalah. Jadi, katakan pada Dokter Maikal bahwa formula kode X-983dv berhasil dan segera lah berikan Mas Gio penawar", jelas Erin.
Leo melonjak senang. "Anak pintar, terimakasih telah bertahan. Gio, Ayah janji setelah penawaran beraksi dan perutmu kempes kita akan berlibur".
Tubuh kurus Gio dipeluk lalu di ciumi oleh Leo. Ia masih kesulitan berucap akibat kelumpuhan separuh otot wajahnya.
"Cepat, miringkan tubuh kakakmu dan pasang tiga tabung drainase"
◻️◽◻️◽◻️◽◻️◽◻️◽◻️◽◻️
KAMU SEDANG MEMBACA
Giorgino
Science FictionBerada dalam keluarga ini adalah hal utama yang aku syukuri. Mereka sangat peduli dan menyayangiku. Namun aku salah.