Selamat membaca💗
°°
"Gue liat-liat, si anak baru itu kaya mau pdkt sama lo Vi," ucap Dasha memberitahu dugaannya.
Viara memanjangkan kakinya ke depan, menatap langit sembari menikmati angin yang berhembus, kini mereka tengah bersantai di balkon kamar Viara.
"Deketin gimana?"
"Ya deketin lo, lihat aja tadi diajak pulang bareng, padahal baru kenal, terus juga lu murid pertama yang diajakin kenalan," ucap Dasha.
"Kaya tau aja gue yang pertama," balas Viara sembari terkekeh.
"Beneran Vi, coba deh peka,"
"Kalo mau deketin juga kenapa?" tanya Viara.
"Ya lo kan udah sama Sagara,"
"Eh Selatan,"
"Tapi cocokan sama Sagara sih,"
Viara melirik sinis temannya itu, "Ngomong apasih lo, ngawur banget." ucapnya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya, jodoh-jodohin orang gajelas, mana langsung dua cowok.
"Bentar, gue mau ambil barang didalam dulu," lanjut Viada beranjak hendak kembali kekamar.
"Barang apaan?"
Viara tidak menjawab, dia terus melangkah hingga kembali ke balkon dengan membawa sebuah kotak hitam yang ia temui tempo hari ditangannya.
Viara menaruhnya dilantai tepat didepan mata kepala Dasha.
"Apaan?" Dasha bertanya, tidak mengerti maksud Viara.
"Buka, lihat isinya,"
Dasha yang juga penasaran, ia pun membuka kotak itu,
"Dari siapa?"
Viara mengangkat kedua pundaknya tanda tak tahu, "Gue juga ngga tau dari siapa. Itu yang waktu dikelas gue isyaratin lu, tapi lu nggak peka," ucap Viara.
"Ooh, jadi ini," Dasha membolak balikkan kotak hitam itu seperti kurang kerjaan, kemudian membuka surat yang dia pegang.
"Itu hadiah ultah yang gue temui pas hari itu, disitu ada insial pengirimnya," jelas Viara sembari menunjuk kotak itu.
Dasha melihat surat yang ia pegang, "Yang ini?" tanyanya sembari memperlihatkan surat itu.
"Iya, tuh ada insialnya," ucap Viara.
Dasha menyipitkan matanya saat melihat insial nama dan tulisan yang disurat itu.
"Isinya lumayan romantis Vi, harusnya buat gue,"
"Yaudah, ambil aja,"
"Tapi wait, gue kayak kenal sama tulisannya," ucap Dasha membuat kedua bola mata Viara berbinar, senang karena sebentar lagi dia akan tahu sama pengirim kotak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐓𝐀𝐋𝐊𝐄𝐑
Teen FictionBagaimana jika hidupmu yang awalnya tenang tentram menjadi kosong tak bernyawa? Rasa takut yang menghantui Viara tiap hari akhirnya terjawab. Namun, bukannya rasa aman yang ia rasakan, malah menjadi awal dari semuanya. ××× "Jangan ajari gue tentang...