Hi! Jangan lupa votenya ya.
Thank u.
◇◇
"BERHENTI!" Seolah tuli, kedua pemuda yang masih bergulat ditengah lapangan terus melanjutkan aksi mereka walau telah disuguhi teriakan demi teriakan. Zila, Jeff yang menjabat sebagai Osis saja tidak bisa apa-apa apalagi Ibu guru dan lain-lainnya.
Zila mengode Jeff yang berdiri disampingnya, untuk berusaha menghentikan mereka bagaimanapun caranya, dilihaf dari masalah kemarin yang mana Jeff berhasil menghentikan pertengkaran antara Sagara dengan Selatan, mampu membuat Zila dan teman-temannya menaruh harapan pada pemuda itu.
Namun, lelaki itu masih saja diam menyaksikan dua temannya yang tengah kesetanan tanpa ada niatan untuk maju lagi. Pasalnya baru saja Jeff mencoba untuk menghentikan mereka, dengan menonjok Sagara dan menyuruh yang lainnya menarik Deron, namun hasilnya nihil, keduanya masih tetap melanjutkan perkelahian itu.
"IBU BILANG BERHENTI DERON, SAGARA! KALIAN NGGAK DENGAR?!"
Dasha menghela nafas pasrah melihat kejadian ini. Sebenarnya ada masalah apa mereka?
"Lo ngapain video?" tanya Dasha saat melihat Ayaa dengan santai nge-video mereka.
Ayaa menoleh, "Mau gue bagi di sosmed, gak asik aja kita-kita doang yang lihat. Itung-itung berbagi pelajaran, bagaimana cara menonjok yang benar." jawabnya.
"Tolol." umpat Dasha sembari geleng-geleng kepala.
"Oh iya, By the way Via udah tahu?" tanya Ayaa.
"Udah gue chat barusan, ceklis dua, nggak tahu kalau dia udah lihat. Lagian Via sakit, mana bisa kesini."
"Gue juga udah chat, suruh dateng kesini, siapatau dia berminat saksiin langsung," ucap Basmalah ikut nimbrung.
Dasha menepuk jidat Basmalah, "Orang sakit ngapain lu suruh dateng? Gila lu ya," herannya. Ya walaupun dirinya juga sempat meminta temannya itu dateng.
"Asik soalnya."
"Gue kasihan sama Zila, daritadi teriak teriak, padahal juga nggak berhasil." ucap Ayaa.
Dasha mengedikkan bahu acuh, "Namanya juga usaha." balasnya.
"STOP!! SAGARA, DERON STOP!"
Hening, tidak ada yang menyangka dengan kedatangan gadis yang katanya izin hari ini. Melihat aksi Deron dan Sagara yang sontak terhenti saat mendengar suara Viara, membuat anak-anak bernafas lega. Akhirnya!
Sagara maju memegang pundak Viara, "Vi, lo sakit kan? Ngapain kesini?" tanyanya penuh khawatir.
Viara menatap sinis lelaki itu, namun tak lama ia menampilkan raut santai.
"Emang, tapi gue diutus kesini untuk hentiin kalian, untungnya berhasil." Balasnya sembari bersedekap dada.
Lalu berjalan menuju Deron yang masih tak bergeming dari tempatnya.
"Deron, gue pikir lo kalem-kalem gitu anti perkelahian, tau-taunya lo yang memulai. Ngga nyangka sih," ucap Viara.
Deron hanya diam, tak ada balasan dari bibir berdarah pemuda itu.
"Lo berdua, ikut gua!" Perintah Jeff kemudian berjalan pergi.
Namun, sepertinya kedua lelaki itu memang tercipta dengan watak yang sama. Sama-sama kepala batu. Lihat saja, keduanya hanya diam ditempat, hal itu membuat Zila mau tak mau menarik tangan Sagara dan Deron untuk ikut bersamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐓𝐀𝐋𝐊𝐄𝐑
Teen FictionBagaimana jika hidupmu yang awalnya tenang tentram menjadi kosong tak bernyawa? Rasa takut yang menghantui Viara tiap hari akhirnya terjawab. Namun, bukannya rasa aman yang ia rasakan, malah menjadi awal dari semuanya. ××× "Jangan ajari gue tentang...