1

11.9K 281 3
                                    

Ditya jeno Janendra, pria itu kini melangkah melalui koridor dan terus menunduk sejak tadi, bagaimana tidak? Tatapan mengintimidasi teman temanya itu membuat nya sedikit takut, eh bukan sedikit, tapi memang benar benar membuatnya takut.

"Oh jadi ini orang yang ngebully nayla sampek meninggal? Cihh banci juga gini" ucap salah seorang siswi.

Jeno tau jeno salah, jeno tau ini karma, jeno tidak bisa melawan, dulu dia kuat sebab 2 temannya, sedangkan sekarang, kedua temannya itu sudah dikeluarkan dari sekolah

Flashback on

Seorang siswi yang baru saja lompat dari rooftop sekolahan kini sedang ditangani oleh dokter.

"bagaimaa keadaan pacar saya dok?" tanya salah seorang laki laki begitu sang dokter keluar dari ruangan igd

"apakah saya bisa bertemu dengan orang tua pasien terlebih dahulu?" ucap sang dokter

Laki laki itu menggeleng lemah
"pacar saya yatim piatu dok"

"ahh maaf, sebelumnya saya meminta maaf, pasien terlambat dibawa kerumah sakit, membuat pasien tidak dapat diselamatkan"

"nggak-dokter jangan bercanda dok, pacar saya masih bisa hidup, dia kuat, coba tolong dia sekali lagi dok"

"maaf tuan, saya bukan tuhan, saya hanya perantara yang ditugaskan untuk menyembuhkan bukan untuk menghidupkan, saya permisi, saya akan menyuruh staff rumah sakit untuk menyiapkan ambulance"
Ucap dokter itu sebelum berlalu

Runtuh sudah pertahananya
Dunianya
Hidupnya
Kekasih kecilnya
Sudah tiada

Flashback off



Brukkk

Jeno terjatuh, terlihat seseorang yang baru saja menjegal kakinya itu menutup mulut dengan kedua tangan
"ups - maaf sengaja" ucapnya dengan sedikit mengejek
Jeno harus terbiasa, ini karma, karma untuknya.

Jeno bangkit, merapikan rok nya yang sedikit kotor, dan mengambil tasnya yang tadi diinjak salah satu siswi.

"cihh! Cowok kok pake rok? Ga malu? Kek gitu berani ngebully orang? Gasadar diri apa?"

Jeno mencoba mengacuhkanya, dia menyesal, menyesal telah membully Nayla Andrea, temannya(?) bukan, lebih tepatnya, korban bully nya yang meninggal 1 bulan yang lalu, dan sudah satu bulan juga, jeno menjadi bulan bulanan warga sekolah, bahkan guru guru juga.

Sesampai nya dikelas ia dikejutkan dengan sosok yang duduk disamping kursinya.
Tunggu? Ada orang yang mau duduk satu meja dengannya? Sepertinya dia anak baru? Pasti nanti juga pindah setelah tau jeno itu siapa.

"hai" ucap orang itu ketika jeno duduk di sebelahnya

"hai" balas jeno

"eumm maaf kenapa kau memakai eumm rok?"

"ahh iya, aku, eumm mungkin jika aku mengatakan ini kau tak mau lagi berteman dengan ku, aku pria, eummm bagaimana yaaa, begini kau tau boypussy? Aku bagian dari itu, jadi aku lebih nyaman memakai rok daripada celana, karna aku merasa aku memiliki tubuh wanita didalam diriku"

"waaww itu keren, kakakku juga sama sepertimu, bedanya dia menyembunyikan itu, aku bangga padamu karna kamu tidak menyembunyikan identitas aslimu"
Ucapan itu membuat Jeno tersenyum canggung

"ahhh begitu, kakak mu pasti punya alasan lain"

Orang itu mengangguk
"aku rasa juga begitu, ohh ya gwe Renjun Lexa Pramana, panggil aja renjun, rasanya canggung banget pake aku kamu, pake gwe-lo aja ya, nama lo siapa?"

I'm Sorry  ||Hyuckno||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang