6

4.5K 233 11
                                        

Typo tersebar!!










*

*

*




Aska, wanita yang dulu menjadi korban bully jeno juga, wanita yang berakhir memiliki gangguan jiwa, juga keluar dari sekolah 3 bulan sebelum nayla berpindah ke sekolahnya dan menggantikan aska sebagai korban utama pembulian yang jeno dan 2 temannya lakukan.

Jeno takut, terakhir kali ia bertemu aska satu hari sebelum wanita itu keluar dari sekolahnya, waktu itu aska menjambak rambut jeno, mencakar nya seperti orang kerasukan.

Jeno bangkit, sedikit menggoyangkan tangannya agar jisung tetap tenang dan nyaman.

"aska... Aku minta maaf" jeno mencoba menenangkan gadis berambut coklat itu.

Melihat tatapan mata aska yang kosong, membuat jeno memundurkan langkahnya, hingga punggungnya terbentur dinding dibelakangnya.

Gadis itu menyeringai puas, ia menjambak rambut jeno hingga pria itu mendongak.

"wahhh siapa nih?? Anak lu ya? Denger denger lu punya anak haram? Jadi lonte lo sekarang? Enak kali yak bunuh ni anak?"

Mendengar kalimat terakhir aska membuat jeno semakin mengeratkan gendongannya pada jisung, sebebarnya sekarang jisung juga sudah bergerak tidak nyaman.

Jeno menggeleng kuat.
"aska jangan apa apain anakku, dia gatau apa apa, aku mohon jangan sentuh dia"

Aska merollingkan matanya, lalu kembali menatap kearah jisung, dengan tangan yang masih mencekram rambut jeno.

"eumm enaknya dibunuh pelan pelan sih, sama kaya lo bunuh mental gue pelan pelan"

Sedetik kemudian aska beralih menatap jeno.
"ya kan jeno??"
Aska tersenyum, senyum yang menawan namun terlihat mematikan dimata jeno.

Aska melepaskan cengkramannya pada rambut jeno, kemudian beralih mencekram rahang jeno dengan kuat.

"lo denger!! Gua bakal bikin hiduplu menderita, sampai nafas terakhir gue, gue bakal terus berusaha buat lo makin menderita"

Mata itu terlihat memancarkan aura mencekam, mengeluarkan isi hati yang selalu ia pendam.

Tiba tiba gadis itu tertawa renyah, lalu melepaskan cengkramannya, sedetik kemudian gadis itu menangis, hanya isakan, namun terdengar menyakitkan.

"kau, hiks-kau menghancurkan mimpiku, kau membuatku kehilangan masa depanku, DITYA JENO SIALAN!!!"

Setelahnya gadis itu kembali mendorong jeno menyamping, hingga pria itu oleng ke arah wastafel disampingnya, sebisa mungkin tangannya memeluk jisung, mencoba melindunginya dari benturan yang mungkin terjadi.

Untung saja tangannya dapat menahan, kala hampir saja ia menabrakkan diri ke wastafel, ia bernafas lega melihat aska yang berjalan menjauhinya.

Jeno cepat cepat keluar dari toilet sembari terus menenangkan jisung yang menangis histeris, mungkin terkejut karna dorongan kuat dari aska tadi.

I'm Sorry  ||Hyuckno||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang