3

4.4K 252 10
                                    


Typo tersebar!





Jeno mencoba menyamai langkah haechan yang begitu cepat, mengekori laki laki berkaki jenjang itu sampai ke parkiran.

"Gue bawa helm cuman satu, lo gausah pake gapapa?"
Jeno mengangguk memahami, dia ini kan menumpang masak udah dikasih hati minta jantung? Toh perutnya sudah terasa amat sakit, sebadan badan rasanya mau remuk, yang penting jeno bisa pulang terus minum obat.

Namun sedetik kemudian haechan malah memberikan helmnya kepada jeno, jeno nge-freez sejenak, memandang cowok yang lebih tinggi itu lamat lamat, ia tak mengerti maksud haechan.

"lo aja yang pake"
Terdengar dingin, tapi tak apa, yang penting jeno pulang.

•••

Motor berwarna hitam keemasan itu membelah jalanan, dengan kecepatan tinggi tentunya, apalagi setelah haechan mendengar ringisan ringisan kecil dari jeno.

Bukanya apa apa, haechan takutnya jeno mati dimotor, nanti dia bisa disalahkan?.

Saat sampai dipekarangan rumah jeno, saat itu juga mobil jaehyun hendak keluar dari rumah, namun berhenti kala motor sport milik haechan berhenti tepat didepannya.

Jaehyun sesegera mungkin keluar dari mobil saat jeno membuka helmnya.

"Jeno, kenapa?"
Raut itu terlihat khwatir, apalagi melihat mata sang adik yang sembab, dan mukanya yang memerah.

"nyeri haid" lirih jeno lalu segera berlari kedalam rumah setelah mengucapkan terimakasih ke heachan.

"aduh kakak ada urusan, haechan kamu gak balik ke sekolahan kan? Tolong jagain jeno ya?"
Haechan sedikit tersentak, apa apaan, dia ini sudah berbaik hati nganterin jeno pulang, masak harus nemenin jeno juga?.

Eh tapi habis ini dia juga ga kemana mana sih? Sudah terlanjur izin pulang ke guru.
Setelah lama menimbang nimbang, haechan memilih meng-iyakan suruhan jaehyun.

Pria itu kini tengah duduk diruang tengah sembari bermain game yang ada di gadgetnya.

"Kakkk Jaee!!"
Teriak jeno yang membuat haechan reflek mematikan gamenya dan berlari ke kamar Jeno.

Haechan dan jeno dulu berteman, walau tak kenal terlalu dekat, tapi haechan cukup tahu seluk beluk rumah jeno.

"kenapa?"
Tanya haechan yang tengah berdiri diambang pintu, tangannya ia silangkan didepan dada.

"haechan? Haecham ga pulang?"

"lu ngusir gwe?"

"nggak, nggak ngusir-~aduhhh"
Jeno kembali memegangi perutnya, kaki laki itu terlihat begitu tersakiti.

Haechan mendekat.
"Lo butuh apa kalo lagi sakit gini? Jamu? Obat?"

Jeno menggeleng.
"jeno udah minum obat, bisa minta tolong cas in bantal haid jeno nggak kak, ada di laci meja belajar, jeno gak kuat berdiri, biasanya ga sesakit ini, kali ini sakit banget gatau kenapa, badan jeno sakit semua"

Please gwe pernah rasain ini, sakit banget😭 sampek gwe ijin sekolah.

Haechan mengangguk, melakukan apa yang jeno minta, setelah 10 menitan, sepertinya bantal itu siap digunakan, haechan sedikit speechless sebelumnya, bagaimana bisa bantal yang terlihat biasa saja itu berubah menjadi hangat? Suatu misteri bmkg.

I'm Sorry  ||Hyuckno||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang