11

4.5K 308 43
                                        


Typo tersebar anjay!!!

















*

*

*

Jeno mencoba menyamai langkah haechan yang lebar.

Mereka baru saja keluar dari ruangan dokter, untung saja sang dokter mengatakan bahwa jisung tidak kenapa napa, hanya alergi susu biasa, tidak sampai ke tahap yang lebih parah, dan sekarang haechan juga jeno tengah menebus obat untuk jisung.

"echan, gapapa, jisungnya udah gapapa kok"

Jeno mencoba menenangkan haechan, lelaki itu terlihat gusar sejak tadi, raut khawatirnya juga belum hilang sampai sekarang.

Haechan menghela nafas kasar.

"gue ceroboh banget"

Jeno menggeleng, ia sedikit mendekatkan jisung kearah haechan.

Bayi itu masih setia menutup mata, matanya yang kecil, bibir yang sedikit terbuka, hidung mancung, dan kulit seputih susu yang dibalut beberapa titik kemerahan itu terlihat imut dimata haechan.

"icung tidak apa apa paman, paman tidak usah khawatir"

Ucap jeno dengan menirukan nada anak kecil, seolah olah jisunglah yang berbicara.

Haechan sesdikit tersenyum, membuat senyum jeno tak bisa ditahan untuk tidak keluar.

Haechan akui, senyuman milik jeno adalah senyuman termanis yang pernah ia lihat, jeno tetaplah jenonya, jeno yang memiliki senyum khas bulan sabit, jeno yang manja, jeno yang egois, jeno yang menganggap semua keinginannya adalah mutlak.

Jeno nya, jeno kesayangannya, sikecil yang dulu sangat ia jaga, sebelum ia jatuh dengan tak sengaja kedalam pesona nayla.

Bolehkah haechan kembali mencintainya, kala akalnya menolak dan menyuruh untuk membencinya?

Haechan tak tau, siapa pemenangnya disini.

Ego atau hatinya.






•••






Perjalanan pulang diiringi dengan keheningan dari ketiga belah pihak, jisung tidur, jeno melamun, dan haechan menyetir.

"kalo gue minta lo buat berubah lo lakuin ga jen?"

Pertanyaan itu berhasil mencairkan suasana.

Eh, atau malah semakin tegang?

I'm Sorry  ||Hyuckno||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang