Langit di luar sana telah gelap namun Al dan Jeya masih tertidur dengan posisi yg sama.
Pintu kamar Al terbuka pelan menampilkan ibu Al yang masih tersenyum memandang keduanya, dengan perlahan ia membangunkan Al.
"Al, bangun nak"
Al yang merasa terganggu pun bangun namun saat ia ingin duduk lurus ia menatap Jeya tertidur berbantalan pahanya, hal itu menbuat ia mengurung niat untuk duduk lurus.
"sudah waktunya makan malam, apa kamu ingin mama antarkan saja makanannya kesini?" tanya ibunya menatap anak semata wayangnya.
"nanti aja, Al makan sama Jeya" ucap Al di balas anggukan oleh ibunya.
Ibunya keluar dari kamar tersebut meninggalkan Al dan Jeya.
Al membenarkan posisi tidur Jeya dan perlahan memindahkan Jeya ke kasur nya dengan pelan, Jeya sedikit bergerak ketika telah di pindahkan.
"sttt gak papa tidur lagi aja" ucap Al menenangkan gadis itu hingga gadis itu kembali tenang.
Al memilih untuk membersihkan dirinya, ia mandi dan bersiap siap dengan pakaian santai nya.
Ia berjalan ke arah ranjang tempat Jeya tertidur lalu duduk di samping gadis yang tengah terlelap itu, siapa sangka gadis itu perlahan mendekatinya dan memeluk pinggangnya dan kembali menjadikan pahanya sebagai bantalan.
Al mengelus rambut panjang milik Jeya pelan tangannya menjangkau ponselnya yang terletak tak jauh darinya mencoba menghubungi seseorang di balik sana.
'ya, ini aku, bantu aku mencari data seseorang'
....
'tidak usah banyak bicara carikan saja Jeyane Quensha Syam cari seluruhnya dan jangan sampai tertinggal satu info tentangnya'
Al mematikan telfonnya sepihak lalu meletakkanya kembali pada meja di dekat nya perlahan ia membangunkan Jeya yang masih terlelap.
"hay, bangunlah" ucap Al mencoba membangunkan Jeya dengan pelan, ia menyentuh pipi Jeya dan sedikit menggerakannya.
"Jeya, ayo bangun apa kau tak lapar?" tanya Al yang merasa tak ada pergerakan dari Jeya sama sekali.
Al merasa jengkel hingga ia menggendong Jeya ke dalam kamar mandi lalu meletakkan tubuh Jeya di bawah shower dan mulai menghidupkan airnya.
Jeya yang terkejut pun spontan bangun dan terkejut dengan yang terjadi "aih, Sial!" gerutu Jeya memandang Al kesal.
"aku sudah membangunkanmu sedari tadi dengan pelan tapi kau malah asik tertidur kau tau ini sudah malam, lebih baik kau cepat bersiap, aku lapar" ucap Al keluar dari kamar mandi tersebut meninggalkan Jeya yang menggerutu di dalamnya.
"dasar laki laki aneh bukan kah kau yang membawa ku ke sini lalu apa ini? Kau memarahi ku dasar kau bangsat" gerutu Jeya mulai membersihkan dirinya.
"jangan menggerutu di dalam sana, pakaian ganti mu di atas kasur aku akan keluar" balas AL keluar dari kamar nya.
Al memandang ibu dan ayahnya yang duduk di ruang tamu sambil bercengkrama pelan dan berbagi cerita mereka hari ini.
Ini gambaran kita suatu hari nanti...
Al duduk di samping ibunya membuat perhatian ibu dan ayah nya teralih padanya, "dimana wanita mu nak? Ibu mu bilang kau memanjakan wanita itu" ucap ayahnya membuat Al mendengus pelan.
"mandi" jawab nya santai sambil menyandarkan kepalanya pada ibunya.
Al merupakan orang yang manja pada ibu nya bahkan ia akan manja melebihi anak perempuan pada umumnya, seperti orang menyebut 'anak perempuan cinta pertamaya adalah Ayahnga dan lelaki ibunya'.
"AL KENAPA KAU MENINGGALKAN KU SEN-
Jeya berhenti berteriak ketika melihat semua nata tertuju padanya, ia mematung seketika dan memilih menutup matanya.
"hahahaha dia lucu Al" ucap sang ayah mencairkan suasana.
"benarkan, hahahaha" sambung ibunya Al ikut tertawa.
Jeya perlahan turun dan menghampiri ayah dan ibu Al ia sangat malu kali ini hingga rasanya ia ingin pindah dunia saja.
"ohya, kalian belum makan, ayo kita makan anak anak" ucap ibu Al menggandeng tangan Al dan Jeya untuk ke meja makan.
stalah sekian lama aku jalani...
Ibu Al mengambil kan nasi untuk kedua anaknya bahkan ia ikut duduk menemani anak anaknya.
"makanlah yang banyak nak" ucap ibu Al membelai rambut Al pelan.
"aku sudah sangat lama menantikan Al membawa seorang gadis kerumah, aku menerima bagaimana pun kondisi orang yang di bawa Al tapi Al tidak pernah membawanya dan kau yang pertama" ucap ibu Al pada Jeya dengan senyum manis di bibirnya.
"benarkah?" tanya Jeya seakan tak percaya.
"ya, Al memang pernah menjalani hubungan dengan wanita lain tapi ia tidak pernah mengenalkan wanita itu yang ada wanita itu malah datang sendiri dan mengenalkan dirinya" jawab ibu Al santai.
Al yang merasa di ghibahkan pun protes "bisakah kalian mengghibah nanti saja" ucapnya melanjutkan makannya sedangkan kedua wanita yang tadi asik berbicara hanya tertawa pelan.