Jeya berjalan di sekitar rumahnya ia berhenti memandang hewan lucu kesayangannya tertidur di dalam kandang nya.
"Ge, apa kau merindukan ibu mu?" tanya nya pada hewan tersebut.
Kelinci itu melompat ke pangkuan Jeya, Jeya mengelus bulu kelinci nya yang berwarna abu abu.
"ge, kita adalah teman bukan? Jangan pernah tinggalkan aku sendiri oh" ucapnya lagi sambil mengelus elus bulu Gege pelan.
Jeya memandang foto besar yang tak terlalu jauh darinya "kenapa semua harus terjadi pada ku?" tanyanya merebahkan dirinya pada lantai.
Tubuhnya terasa lelah, perlahan ia memejamkan matanya dan tertidur.
***
"sayang, kau ingin makan apa? Biar mami siap kan" tanya seorang ibu pada anak laki lakinya yang sedari tadi termenung.
Malam ini keluarga Fransiskus tengah berkumpul makan malam bersama tidak seperti biasanya Al lebih banyak diam kali ini.
Tanpa menjawab pertanyaan sang ibu Al memilih untuk pergi dari meja makan ia duduk di kursi lipat yang terleta di pinggiran kolam renangnya.
Ia membuka aplikasi hijau di hpnya beberapa pesan yang belum ia baca dan beberapa panggilan yang sengaja ia diamkan.
"kenapa kau di sini kak?" tanya Fresta salah satu sepupu Al yang cukup dekat dengannya walau sering di acuhkan oleh Al sekalipun.
"lalu? Apa urusanmu?" bukannya menjawab Al malah bertanya kembali.
"apa kau masih belum bisa menerima keadaan? Dia sudah pergi cukup lama" ujar Fresta beralih duduk di samping Al.
"dia ga bakal hilang, gue ga bakal lupain dia sampai kapan pun lagi pula dia janji buat balik" jawab Al menyandarkan badannya pada penyangga kursi.
"kalau gue bilang dia bukan orang baik lo pasti bakak marah ke gue jadi gue pergi" ucap Fresta pergi dari sana.
'kenapa semua orang beranggapan kalau dia jahat? Dia wanita yang baik di depan ku lalu kenapa mereka beranggapan kalau dia jahat?' Al sendiri ribut dengan hati nya bahkan ia sangat pusing kali ini.
Sudah lebih dari 2 tahun kekasihnya pergi ke negri orang bahkan ia sama sekali tak bertukar kabar dengan wanita itu, wanita itu berjanji akan kembali untuknya namub sampai saat ini tak ada tanda tanda dia akan kembali.
'sial!'
Al memilih masuk ke kamar nya dan merebahkan dirinya bayangan Jeya gadis yang ia tolong tadi melintas di benaknya.
"bagaimana kabarnya?"
Al kembali membuka ponselnya laku membuka aplikasi hijaunya dan mengetik pesan pada teman temannya.
'cari gadis yang terkunci di ruang musik, rambutnya panjang warna choklat, matanya hitam lekat tingginya sebahu gue'
Setelah mengetik pesannya ia kembali mematikan ponselnya dan menutup wajahnya dengan bantal dan dengan perlahan ia tertidur dalam ke adaan seperti itu.
She beautiful.