Bab sebelas : Hurt
.
.SARADA membulatkan kedua bola matanya, ia memegangi dadanya yang terasa sesak. Ia menatap gadis itu, Eida.
"Bajingan, diam kau!" Seru Sarada, ia berusaha berdiri, tapi tiba-tiba saja ada yang menginjak punggung Sarada.
"Haha! Itu akibatnya kau berani denganku, Uchiha cacat!" Seru Daemon.
Sringg!
Tanpa ada rasa belas kasih, Sasuke menebas kaki Daemon. Sarada semakin dibuat shock dengan perlakuan Sasuke.
"Jangan berani-beraninya kalian menyentuh tubuh anakku dengan badan kotor kalian," kata Sasuke dengan nada dingin, serta sorot mata yang tajam.
"Akk! Beraninya kau!" Seru Daemon, Eida membulatkan matanya, ia masih terkejut soal itu.
Sasuke membantu Sarada berdiri, Sarada memegangi dadanya. Dan saat tegang-tegangnya seperti ini, orang yang selama ini di benak Sarada muncul dan menyerang Sasuke.
"Papa!" Seru Sarada, Sarada menatap Boruto yang berbeda jauh dari saat itu. Boruto berhenti lalu melirik Sarada.
Sarada terpaku, lagi-lagi ia terdiam ketika melihat mata safir itu. Boruto kembali berbalik dan melawan Sasuke, yang membawanya entah kemana.
"Pa-"
Brugh!
Sarada terjatuh, sudah cukup. Amarahnya sudah mengumpul cukup banyak. Ia berdiri dan mengambil ancang-ancang. "Sudah cukup. Aku muak dengan kalian," kata Sarada.
Pertarungan sengit antara Sarada, Eida, Daemon, ditambah lagi Code. Walaupun Sarada hanya sendirian, ia tetap bisa mengimbangi hal tersebut. Ah, sayang sekali Sakura tidak bisa ikut meramaikan.
Sampai ditengah-tengah pertarungan, akhirnya bala bantuan datang. Sarada mengumpat didalam hati. Ck, dasar Nara. Jika Nandaime-sama yang mengatur pasti tidak akan seterlambat ini. Menyebalkan.
Sarada merasa, kondisi disini bisa dibilang, aman. Karena ketiga cecunguk itu tlah pergi. Sarada teringat ayahnya dan Boruto. "Ah, sial!" Umpat Sarada lalu segera melesat pergi.
OoO
Sarada berjalan mencari keberadaan ayah dan kawannya. Ia merasa, bahwa keduanya ada atas patung hokage. Jadi, Sarada segera pergi kesana.
Sarada sudah berada di tempat yang ia tuju, Sarada melihat Sasuke dan Boruto. Ketika ia ingin berjalan, tiba-tiba ia mengurungkan niatnya. Dia diam di pepohonan, dan menyimak pembicaraan mereka berdua.
Tampaknya, mereka sama sekali tidak bertarung.
"Aku harap kau mengerti, Paman Sasuke," kata Boruto, Sasuke menatap Boruto dengan tatapan tajam seperti biasa.
"Apa kau tidak memikirkan perasaan putriku?" Tanya Sasuke, Boruto menghela napas kasar.
"Tapi bagaimana? Aku sudah menjadi .. kekasih Eida," balas Boruto, Sasuke berdecak. "Cih, bocah tolol."
Jantung Sarada melambat, hatinya terasa sakit. Tunggu, apa? Sakit? Kenapa Sarada merasakan hal tersebut? Tanpa disadari air dari mata gadis itu mengalir.

KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Uchiha
FanfictionSarada Uchiha, merupakan putri tunggal dari Uchiha Sakura dan Uchiha Sasuke. Memiliki paras bagaikan sang bidadari dengan rambut pendek. Sarada tumbuh menjadi anak yang tak banyak bicara dan tegas. Semenjak "tragedi." tersebut terjadi. Uzumaki Borut...