Bab enam : Rindu
.
.Gadis bersurai indigo itu berjalan menyusuri pohon-pohon yang rindang. Melompat dari ranting satu ke ranting lainnya. Gadis bersurai indigo itu bernama, Uzumaki Himawari.
Himawari turun dari pohon dan mendudukan dirinya dibawah pohon yang besar, sehingga panas sang matahari tidak mengenai Himawari.
Himawari menatap sungai yang mengalir dan menikmati angin sepoi-sepoi menerpa wajah cantik miliknya. Himawari menghela napas. "Kenapa, semuanya bisa jadi begini," gumam Himawari.
Gadis indigo itu memeluk tubuhnya sendiri, mata biru nya mulai mengeluarkan air mata.
"Aku rindu onni-chan, tou-san, dan kaa-san," gumam Himawari.
Kilas balik, sebelum Shikadai ke Iwagakure.
Ctass! Dugh!
Bruk.
"Wah Hima, kau mulai bisa mengontrol dirimu," kata Inojin, Shikadai mengangguk. "Kau sangat mirip dengan Kawaki," kata Shikadai.
Himawari terdiam. "Ya tentu saja, yang selalu mendidiknya dengan benar kan aku," kata Kawaki dengan angkuh.
Shikadai dan Inojin tertawa, sedangkan Himawari hanya bisa tersenyum.
"Apa setelah ini, aku bisa mencari Boruto?" Tanya Himawari, mata biru Himawari menatap kebawah. "Aku ingin membantu kalian, mencari Boruto," kata Himawari.
Ketiga pria itu menoleh lalu saling bertukar pandang. "Ssh, ya akan kami tanyakan pada Nandaime-sama," kata Shikadai.
"Lebih baik sekarang, kau bersama Sumire dulu, kami akan menanyakan pada Nandaime-sama," kata Kawaki, Himawari mengangguk lalu berdiri dan melangkahkan kaki nya untuk pergi.
Himawari tidak bertemu Sumire, ia pulang ke rumah.
"Tadaima," seru Himawari dengan lesu, nampak seorang wanita berambut pendek dengan warna yang sama.
"Okaeri, bagaimana latihan mu sayang?" Tanya Hinata, Himawari tersenyum lembut. "Menurutku cukup baik, Kaa-san."
"Syukurlah, kamu jangan terlalu kecapean ya? Kamu baru sembuh, sekarang kamu istirahat saja dulu ya, Kaa-san akan pergi berbelanja," ujar Hinata lembut, Himawari mendongak.
"Apa perlu Hima temani?" Tanya Himawari, Hinata tersenyum lalu menggeleng dan mengelus surai Himawari.
"Tidak perlu, kamu istirahat saja. Sudah ya, kalau begitu Kaa-san pergi dulu," kata Hinata, Himawari tersenyum lalu mengangguk.
"Hati-hati Kaa-san," ujar Himawari, Hinata mengangguk. Himawari menatap punggung ibu nya mulai hilang dari pandangan nya.
Himawari menutup pintu lalu berjalan menaiki tangga, Himawari berhenti dan menatap kamar yang masih rapi dan tidak pernah digunakan lagi.
Himawari memasuki ruangan tersebut, ia menatap setiap bagian milik ruangan itu. "Onni-chan," gumam Himawari pelan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Uchiha
FanfictionSarada Uchiha, merupakan putri tunggal dari Uchiha Sakura dan Uchiha Sasuke. Memiliki paras bagaikan sang bidadari dengan rambut pendek. Sarada tumbuh menjadi anak yang tak banyak bicara dan tegas. Semenjak "tragedi." tersebut terjadi. Uzumaki Borut...