Bab dua belas : Aneh
.
."Kau harus mencoba memakan buah-buahan," kata Inojin lalu terkekeh. "Haduh, rasanya seperti menjadi orang sinting."
Inojin sudah bermalam bersama zombie Himawari. Ia mengbrol sendiri, duduk, menatap langit, tidur, mencari buah. Dan ya, hanya melakukan itu.
Inojin iseng memasukan apel ke dalam mulut Himawari, dan saat ia pergi buang air kecil, buah itu sudah tidak ada. Inojin sangat bingung, tapi ia tidak perduli.
Inojin menghela napas. Ia mengambil gawai miliknya yang sudah sekarat. Segera ia mencari nomor yang bertuliskan. "Bos Salad" dan menelponnya.
"Ya, ada apa?" Tanya Inojin, belum sempat ia memanggil namanya, Sarada sudah lebih dulu memanggil Inojin.
"Shima, apa? Kau ngelantur ya?" Kata Inojin, pasalnya. Sarada mengatakan tentang "Shimagakure."
"Shimagakure .. kau akan kesana? Sendirian?" Tanya Inojin.
"Hgggr .. Shimagakure .. Jangan berani-beraninya kau menyentuh tugu Chelsea," Inojin melotot sekaligus merinding melihat Himawari yang sedang terkena virus berbicara.
"Sa-Sarada .. aku ada informasi penting untukmu, tunggu sebentar," kata Inojin.
***
Sarada mengernyitkan keningnya ketika temannya di sebrang sana berkata bahwa ada informasi. Bagaimana bisa dia dapat informasi? Kan dia baru tahu tentang Shimagakure.
"Sarada, maaf. Aku hanya dapat informasi kalau .. ketika kau sampai disana, jangan sampai melihat, atau bahkan menyentuh tugu Chelsea."
"Kau bodoh? Bagaimana kalau tidak sengaja melihat?" Tanya Sarada. Inojin menghela napas. "Tidak-tidak, maksudku. Sebisa mungkin jika .. aku tahu ini sedikit menyeramkan, tapi. Konon katanya, desa itu tidak pernah ditempati siapapun lagi .. kan?"
Sarada semakin bingung, kenapa Inojin tahu? "Ya, lalu?" Tanya Sarada.
"Setelah banyaknya orang yang pergi .. setiap ada orang yang kembali kesana pasti. Pasti, Sarada. Akan bertemu seorang gadis misterius. Yakni itu Chelsea," kata Inojin dalam telpon. Sarada menggenggam ponsel nya erat.
"Dan, jangan sampai kau berbicara .. atau melakukan kontak mata," ujar Inojin. Sarada hanya manggut-manggut. "Baiklah Inojin, terimakasih."
Sarada mematikan gawai miliknya dan memijit pelipisnya. Dia menghela napas kasar. "Memikirkan apa, Sara?" Tanya Sakura, lalu mengambil tempat duduk disamping Sarada.
"Ma, Mama tahu tentang Shimagakure?" Tanya Sarada, to the point.
"Eh? Memang ada?" Sakura malah bertanya balik, Sarada menghela napas. "Jadi, saat Sara mencari buku-buku di gudang. Sara menemukan buku ini Ma."
Sarada memberikan buku yang ia maksud lalu mengernyitkan keningnya. "Eh? Mama belum pernah beli buku ini ... Kok bisa ada di kamu?"
Sarada menghendikan bahunya, lalu mengambil buku tersebut dan berdiri. "Aku mau pamit Ma, Papa dimana?" Kata Sarada.
"Loh kemana? Kau baru pulang kemarin lho," ujar Sakura, Sarada tersenyum getir. "Ma, Himawari terinfeksi. Sara berusaha mencari penawaranya, dan dibuku ini tertulis .. ada desa Shimagakure, Sara akan kesana," ungkap Sarada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Uchiha
FanfictionSarada Uchiha, merupakan putri tunggal dari Uchiha Sakura dan Uchiha Sasuke. Memiliki paras bagaikan sang bidadari dengan rambut pendek. Sarada tumbuh menjadi anak yang tak banyak bicara dan tegas. Semenjak "tragedi." tersebut terjadi. Uzumaki Borut...