Bab satu: Iwagakure
..
Suara kicauan merdu milik sang merpati bernama Akio membangunkan sang pemiliknya.
Uchiha Sarada bangkit, dan bersandar pada tempat tidurnya. Matanya masih layu, dengan rambut pendek yang masih berantakan. "Selamat pagi, Akio," Kata Sarada, berdiri dan mengambil Akio lalu membelainya pelan.
Tring ..
Mata hitam pekat itu melirik ke ponsel yang berdering, ia cepat-cepat meletakkan Akio dengan pelan di sangkarnya. "Sebentar ya Akio," kata Sarada, Sarada melangkahkan kakinya menuju ponsel tersebut.
"Hallo?"
"Sarada! Astaga, mama merindukan dirimu. Kamu kapan pulang? Kenapa misi mu lama sekali sih? Apa Mama harus memarahi Paman Naruto? Mama rindu banget, ah ayolah pulang," suara yang sangat familiar di telinga Sarada, suara sang Mama. Sarada terkekeh pelan mendengar ocehan milik Mama nya.
"Ya ampun ma, baru empat hari Sarada disini," kata Sarada dengan senyum yang terukir diwajah cantiknya. "Lagian, ada apa mama menelpon pagi-pagi begini? Apa mama hanya menyampaikan rasa rindu mama?" tanya Sarada.
"Tentu saja tidak sayang, ini papamu ingin berbicara padamu. Tapi dia tidak tahu cara mengg- EH HEHE SASUKE-KUN!"
"Sakura, bukankah sudah kubilang jangan beri tahu Sarada .."
"Eh hehe, maaf Sasuke-kun, mulut ku ini memang ugh yeah."
"Ehm, Papa? Mama?"
"Iya Sarada, ini papa. Ada yang ingin papa bicarakan padamu."
"Sasuke-kun~! Maafkan aku yaa?"
"Iya."
"Bicara apa pa?" Ugh, lama-lama Sarada muak dengan ini. Hanya menyimak pembicaraan mereka berdua.
"Papa sudah berdiskusi dengan Naruto dan beberapa teman papa lainnya. Dan menurut Shikamaru, Boruto ada di Iwagakure," kata Sasuke di dalam telepon, Sarada yang tadinya sedang santai sembari membelai Akio. Mendengar ucapan papanya Sarada langsung terdiam.
"Sungguh?" Lirih Sarada. Dengan jelas, Sarada bisa mendengar bahwa papanya berbicara 'iya.' Sarada terdiam sebentar.
"Baik, pa. Aku akan mencoba mencari Boruto," kata Sarada tegas.
"Bagus, jaga dirimu baik-baik. Boruto sekarang, bukanlah Boruto yang kau kenal dulu. Sarada," kata Sasuke, perkataan Sasuke membuat Sarada terdiam. Setelah itu, Sasuke mematikan teleponnya.
Sarada menatap bingkai foto yang berisikan foto tim tujuh. Indah, sebuah foto yang indah dan kenangan tak terlupakan. Orang bisa pergi, tapi kenangan tidak. Iya kan?
Sarada menghela napas panjang, lalu ia meletakan Akio dan berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh badannya yang terasa lengket.
[]
Sarada sudah rapi dan siap untuk melakukan patroli pagi. Dia membuka pintu apartemen miliknya dan mulai berjalan menyusuri lorong-lorong.
Mata tajam Sarada bagaikan elang yang mengincar mangsa-mangsa miliknya, sangat tajam. Sarada tidak mengenakan ikat kepala miliknya, karena ini misi rahasia yang hanya diketahui beberapa orang. Fyi, Sarada mengatakan anting-anting Uchiha hanya dipakai untuk hiasan dan Sarada dipanggil Sara.
"Hi Kak Sara!" sapa anak laki-laki bersurai biru tua yang sekitar berumur empat belas tahun.
"Oh, hi Akeno, apa ada masalah?" kata Sarada, Akeno menggeleng pelan lalu tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Uchiha
FanfictionSarada Uchiha, merupakan putri tunggal dari Uchiha Sakura dan Uchiha Sasuke. Memiliki paras bagaikan sang bidadari dengan rambut pendek. Sarada tumbuh menjadi anak yang tak banyak bicara dan tegas. Semenjak "tragedi." tersebut terjadi. Uzumaki Borut...