Chapter 15

1.9K 19 0
                                    

WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗

Cerita ini mengandung unsur dewasa dan bahasa kasar, harap bijak dalam memilih bacaan yang sesuai usia ❗❗

Lope sekebon ❤︎

🥀🥀

Keadaan kembali seperti semula. Keadaan dimana status Diandra hanya sebagai seorang asisten Marvin. Tidak lagi menjadi istri yang di banggakan di depan orang lain. Tidak ada lagi pengakuan status, apalagi perlakuan manis seperti saat di Pulau Dewata kemarin.

Diandra sibuk menyusun berkas yang akan di buat meeting siang ini bersama perusahaan klien. Sudah tiga hari lebih, Diandra dan Marvin tidak saling bertegur sapa. Entah itu di dalam room chat atau sekedar berpapasan ketika bertemu. Bukannya Diandra tidak ingin, melainkan kesibukan Marvin untuk menjaga Bianca membuatnya harus menahan rindu.

"Diandra, kamu sudah di tunggu pak Alex di bawah," kata Audrey teman sekantornya.

Diandra mengangguk sembari mengemasi berkas-berkas penting yang akan di bawanya. Diandra menyahut, "Katakan lima menit lagi aku akan turun."

"Baiklah," jawab Audrey, lalu meninggalkan Diandra yang masih sibuk dengan berkas-berkasnya.

Diandra menyempatkan diri menoleh ke ruangan Marvin, ruangan yang saat ini tak berpenghuni. Jujur, Diandra iri kepada Bianca. Kenapa harus Bianca yang bertemu dengan Marvin duluan? Diandra menghela napasnya sebelum berakhir meninggalkan meja kerjanya.

Tunggu!

Diandra menghentikan langkah tepat di depan meja Andra. Kemana laki-laki itu? Kenapa sejak Diandra kembali dari Bali, ia sama sekali tidak melihat batang hidung Andra? Bahkan laki-laki yang biasa menggangunya tersebut tidak pernah datang lagi untuk mengganggu.

"Dia mengambil cuti, katanya ingin menyusul mu ke Bali." Ucapan Alexa membuat Diandra terkejut, pasalnya ia sempat melamun, bergelut dalam pikirannya sendiri.

"Menyusul Ku?" Tanya Diandra.

Alexa mengangguk. "Memangnya kalian tidak bertemu?"

Diandra menggeleng.

"Cieee, ada yang rindu nih?" Ledek Alexa, Mak comblang yang selalu setia menyatukan kedua sejoli tersebut.

Diandra memutar bola matanya malas. "Malas meladeni mu!" Ucapnya bergegas pergi sebelum masalah menjadi panjang. Sepanjang hidup Diandra yang rumit.

"Fighting!" Kata Alexa memberi semangat. Diandra melambaikan tangan tanpa menoleh.

🥀🥀

Semenjak Diandra mendaratkan bokongnya di dalam mobil Alex, wanita itu terus menatap keluar jendela seraya melamun seakan jiwanya hilang di suatu tempat. Pikiran Diandra saat ini berada di Marvin, entah kenapa Diandra masih memikirkan laki-laki yang jelas-jelas selalu menorehkan luka kepadanya.

'Marvin, apa yang kamu lakukan sekarang?'

Karena cinta Diandra terlalu besar kepada Marvin. Sehingga cinta itu mampu menghapus semua kesalahan yang Marvin perbuat.

"Di, coba kamu periksa ini," Alex berbicara, namun wanita yang ia ajak bicara tidak merespon. Alex menghela napas. "Diandra!" Alex melambaikan tangan di depan wajah Diandra.

Seketika Diandra terbangun dari lamunannya. "Iya, pak?"

"Kamu tidak mendengarkan saya?" Tanya Alex.

ISTRI BAYARAN-PEMUAS NAPSU (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang