Chapter 25.

1.4K 25 0
                                    

WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗

Cerita ini mengandung unsur dewasa dan bahasa kasar, harap bijak dalam memilih bacaan yang sesuai usia ❗❗

Lope sekebon ❤︎

🥀🥀

"Andra!"

Andra menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Diandra dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Andra diam sejenak sebelum akhirnya ia membuka suara.

"Sudah ku bilang untuk berhati-hati, Diandra! Bagaimana jika tadi Bianca mengenalimu? Kau malah ingin memberitahu berapa usia kehamilanmu?" Ocehnya, seraya menghela napas.

"Aku tahu, Andra. Maafkan aku," ucap Diandra dengan sorot mata bersalah.

Andra menatap mata itu tidak tega. Laki-laki tersebut kembali menghela napas. "Sudahlah lupakan. Masih ada aku, kau akan baik-baik saja," ucapan Andra terdengar lembut yang membuat Diandra mengulum senyuman.

"Aku tahu. Selama ada kau, semuanya akan baik-baik saja." Diandra mengangkat kedua sudut bibirnya.

Andra diam sejenak mencerna ucapan Diandra yang menurutnya salah. Diandra tidak boleh terlalu percaya kepadanya. Andra menarik tangan Diandra dan ia genggam tangan halus tersebut. "Tidak, Diandra. Kau tidak bisa mempercayaiku. Kau hanya bisa percaya kepada dirimu sendiri. Tidak semuanya akan baik-baik saja karena aku."

Diandra menatap bola mata Andra yang sepertinya ada rahasia didalamnya. Entah apa, tapi Diandra yakin jika itu rahasia yang cukup besar. Diandra tersenyum untuk menghilangkan pikiran negatifnya soal Andra.

"Meskipun begitu, aku tetap mempercayaimu," cakapnya seraya tersenyum dan melangkahkan kaki berbalik arah dengan Andra.

"Diandra!"

Diandra menengok kepada Andra. "Ada apa?"

"Jika aku melakukan kesalahan yang membuatmu membenciku, apa kau mau memaafkan ku?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja yang membuat Diandra mengerutkan kening bingung harus menjawab apa.

"Kenapa aku harus membencimu?" Tanya Diandra.

Andra diam sejenak sebelum akhirnya menjawab. Andra menghela napas. "Tidak! Lupakan. Apa kau sudah makan?" Tanya Andra, Diandra menggeleng. "Ayo pergi! Aku akan membelikan mu makanan yang enak."  Andra menarik tangan Diandra.

Dari belakang Andra, Diandra menatap punggung laki-laki tersebut. Masih memikirkan ucapan Andra yang membuatnya bingung. Kenapa Diandra harus membenci Andra? Apa rahasia yang Andra sembunyikan darinya? Diandra hanya bisa menantikan Andra mengatakan yang sebenarnya.

🥀🥀

Dua minggu sudah berlalu. Namun yang bisa Diandra lakukan hanya menatap foto Marvin yang ia letakkan di album foto. Diandra merindukan Marvin, namun ia hanya bisa melihat laki-laki yang dicintainya itu dari selembar kertas bergambar wajah suaminya.

"Diandra...."

Diandra ingat betul Marvin menyebut namanya saat membuka mata. Itu berarti Diandra masih ada di dalam ingatan Marvin, hanya Diandra dan bukan Bianca. Jika memikirkan itu saja sudah membuat Diandra bahagia, maka Diandra yakin jika Marvin akan kembali kepadanya. Diandra mengulum senyuman.

Diandra mengusap perutnya, seraya berucap, " Nak, apa kamu rindu papa? Haruskah kita kesana jenguk papa?" Kata Diandra berpikir.

Diandra berjalan kearah lemari, ia buka  lemari tersebut, lalu ia perhatikan baju-baju yang tergantung didalamnya. "Baju apa yang harus mama pakai buat bertemu papa?" Tanya Diandra kepada calon bayi yang ada di dalam perutnya.

ISTRI BAYARAN-PEMUAS NAPSU (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang