Chapter 12

2.7K 44 1
                                    

WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗

Cerita ini mengandung unsur dewasa dan bahasa kasar, harap bijak dalam memilih bacaan yang sesuai usia ❗❗

Karena dosa di tanggung pembaca 🤪

Lope sekebon ❤︎

🥀🥀

Cinta datang tidak terduga, lalu pergi tanpa bisa dinanti. Setelah hampir dua tahun menjadi nyonya Immanuel, baru kali ini Diandra mendapat pengakuan dari seorang Marvin.

Hati Dindra seakan berbunga, bahkan lebih merekah dari sekedar taman bunga. Diandra tidak bisa berhenti tersenyum ketika mengingat perkataan Marvin yang menyebut dirinya adalah istri.

Dibawah kungkungan seorang Marvin, Diandra merasakan sebuah kenikmatan berkali-kali, ia mendesah melepaskan kenikmatan itu.

Marvin merangkak keatas tubuh Diandra setelah selesai mengobrak-abrik pertahanan Diandra didaerah sensitifnya yang bersih tanpa sehelai rambut. Marvin mengecup kening Diandra, seraya memasukkan pusakanya yang sudah berdiri tegak dan mengeras itu kedalam lubang sempit yang sudah menantang. Marvin menggerakkan miliknya maju-mundur, seakan memompa dalam hingga menimbulkan desahan dari keduanya.

Diandra mengigit bibirnya merasakan kenikmatan yang Marvin ciptakan.

Tempo yang Marvin gerakkan semakain cepat sehingga membuat dua gundukan Diandra bergerak tidak beraturan. Marvin yang melihatnya seakan gemas dan meremasnya seolah-olah sedang bermain squishy.

Diandra membusungkan dadanya, menggelinjang nikmat. Marvin benar-benar membuat Diandra terbang terlalu jauh. Erangan Diandra yang terdengar seksi, membuat Marvin bertambah semangat menjajahnya.

Dengan sekali hentakan Marvin menyemburkan benih cintanya di dalam rahim Diandra. Kenikmatan itu telah membuat Marvin lupa jika dirinya tidak boleh mengeluarkan benih itu didalam rahim Diandra.

Diandra merasa jika rahimnya hangat, entah kenapa ia merasa jika kali ini Marvin melakukannya bukan karena napsu melainkan dengan cinta.

“Aku lelah, tapi itu sangat nikmat,” Marvin menepiskan rambut Diandra yang menutupi sebagian wajah ayunya, Marvin melemparkan senyuman ketika Diandra mengulum senyuman kepadanya.

Diandra membelai wajah Marvin, dalam hati ia bergumam, “Bolehkah aku melahirkan putra setampan dirimu, Mas?” Diandra tersenyum tipis.

Diandra membuka matanya, sepertinya tadi ia tertidur setelah lelah menghabiskan tenaganya bersama Marvin diatas ranjang. Diandra pergi mencari Marvin yang berada di kolam renang, setelah memakai kembali piamanya.

“Kemarilah!” Seru Marvin menyuruh agar Diandra masuk kedalam kolam bersamanya.

Diandra menggeleng. “Tidak, itu dingin!”

“Aku akan memelukmu,” katanya seraya merentangan kedua tangan.

Diandra menyetujuinya dan masuk kedalam kolam renang yang tidak terlalu dalam.

“Bagaimana, dingin tidak?” Tanya Marvin, saat Diandra sudah berada didalam pelukannya. Diandra menggeleng.

Dibawah langit jingga, Marvin dan Diandra menyaksikan matahari yang hampir saja tenggelam ditelan luasnya lautan.

Marvin mencium bibir Diandra, dan memulai kembali percintaanya, entah sampai kapan Marvin bisa berhenti, sebab tubuh Diandra sudah mengikatnya.

🥀🥀

ISTRI BAYARAN-PEMUAS NAPSU (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang