1|| Butik Shifa

127 45 43
                                    

Janagan lupa vote dan komennya ya teman²!
Biar aku juga tambah semangat lanjutin ceritanya...





Masa sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masa sekarang...

Seorang gadis berkerudung cream tengah fokus dengan lembar-lembaran kertas bergambar design rancangan busana yang akan di buat. Di hadapannya terdapat laptop miliknya untuk mengatur keuangan butik.

Dialah Arshifa Farhana, gadis kalem namun tegas dan teguh akan prinsip yang di pegangnya. Sejak duduk di bangku SMA ia sudah membantu ibunya dalam membesarkan nama butik milik sang ibu. Namun semenjak Hana lulus kuliah, butik milik Bella itu sudah di alihkan menjadi miliknya, meskipun terkadang Bella masih sering datang untuk membantu serta memantau perkembangan butik.

Drrtt...drrtt...drrtt

Ponsel yang berada di dekat laptop itu bergetar, sigap tangan Hana meraihnya. Tertera nama sang sahabat di layar benda pipih itu. "Kenapa Vina telepon?"

"Angkat aja Han, barang kali penting." Sahut Bella yang tak jauh darinya.

"Iya, bu. Ini Hana angkat."

"Halo, Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam... Halo Han, aku mau ke butik kamu nih. Umma katanya ada perlu sama Tante Bella, beliau ada di sana kan?" Suara Vina di seberang telepon.

"Iya, ada kok. Datang aja langsung ke butik. Nanti aku bilangin ke Ibu deh kalo gitu," balas Hana.

"Ok, aku tutup  teleponnya. Ketemu nanti di butik ya!"

"Hm, aku tunggu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Sembari menunggu Vina dan Ummanya datang, Hana mendekat pada Bella yang menyortir busana yang sudah tak layak untuk di jual. Ikut membantu apa yang dilakukan Bella, hingga suara seorang gadis yang Hana kenal terdengar nyaring.

Bella bergegas menghampiri tamunya di depan, sedangkan Hana melanjutkan menyortir busana hingga selesai.

Tak ada kata lelah untuk Hana demi membangun masa depan yang cerah. Begitu juga dengan kisah cinta Hana, gadis berusia 23 tahun itu terus mengejar cintanya, walaupun hingga saat ini tak menemukan titik jelasnya.

"Assalamualaikum, ukhti..."

Mendengar salam dari Vina, Hana reflek menoleh. "Waalaikumsalam, apaan sih pake panggil ukhti."

KisahanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang