CHAPTER 1

18 4 4
                                    

Ciittt.. suara pintu kamar terdengar.
"Astaga ihh! Bisa diem ga sih." terdengar jelas suara anak perempuan yang geram
"Ekhm, mau kemana?" suara serak laki-laki pun terdengar yang membuat anak tersebut terdiam sejenak
"Paa, papa Bramasta yang tampan rupawan, baik hati, dan tidak sombong.." Ya, ini adalah keluarga Rajendra.
"Oh jelas" sahut Bramasta
"Sabar duluu! Paa bolehh yaa.. Aku tuh mau jadi anak berbakti, tidak menyusahkan orang tua. Biar aku bisa berangkat sekolah bareng adek" ku gitu lohh. Plis yaa" ucap Gisel memohon pada papanya
"Boleh aja sebenernya-" ucap Bramasta yang langsung dipotong oleh Gisel
"Yes!! Makasih pa!!" teriak Gisel
"Heh, sabar dulu, jangan langsung durhaka ya mentang-mentang dibolehin"
"I-iyaa maaf, kenapa lagi?" tanya Gisel
"Kamu kursus mobil tapi papa yang anterin kamu ya. No penolakan!" pinta papanya
"Iya paa, makasih yaa.. Yukk lahh!" ajak Gisel terburu-buru

Sementara itu dirumah Vandama..

"SIALAN! TERKUTUK KAU MARIO!" Teriak anak kedua keluarga Vandama
"Michyeosseo!? Babo! Berisik tau!" sahut anak terakhir keluarga Vandama
"Hey, hey! Apa ini? Kau kenapa lagi?" tanya ibu Vandama
"Mario! Dia mencoba berbohong dariku Mom!" jelas Jolicia
"Yakk! Dia lagi! Tak puas kah dia berbohong padamu setiap saat?" sahut Lesya
"Tau tuh, ga ada kapoknya"
"Maklumi, anak gantel mah emang gitu, kaya Daddy dulu." sahut James
"Hey! Kau ni!" pekik Keylova
"Hemm, oh ya kah? Jadi dulu daddy seperti itu?" tanya Jolicia
"No, no." ucapnya mengelak
"Ga usah ngelak! Bohong juga kan kamu." sindir Keylova
"Aishh, yaa!" ucap James penuh paksaan
"Yakk! Sama saja!" pekik Jolicia murung
"Baik" daddy akan mencoba memberikan kalian tugas untuk Mario itu!" gagah James
"Apa itu?" tanya Laviera
Keluarga Vandama pun berdiskusi tentang tugas mereka pada Mario sebagai balasan karena sudah macam-macam pada inti dari Vandama.

Keesokan paginya..

"Baru 1 hari kurang kursus mobil, dah bisa aja.." teriak Gisel
"Heyy!! Aku ikutt!!" mohon Electra
"Ayo dongg Cea" panggilan untuk Electra
"Tunggu duluu, bentarr ka." teriak Afshen yang sibuk sendiri dengan barang bawaannya
"Astaga! Sibuk lagi, sibuk lagi. Kurang kerjaan!" pekik Gisel yang lelah melihat tingkah adiknya setiap hari
"Ya sabar dong, bantuin gitu kek" sahut Afshen yang kesal mendengar komentar dari kakaknya
"Dah ayo. Papaa, mama! Berangkat dulu yaa!! See you again!" teriak Afshen
"Duluan ya papa, mama" bareng Gisel dan Electra

Saat sampai disekolah..

Nguenggg.. suara motor anak sekolah SMA EUNHAGYE yang begitu berisik datang ke parkiran sekolah.
Tentu saja, mereka adalah anak motor yang mana saingan anak dari keluarga Vandama.
"Heh! Berisik tau ga motor lo! Minggir kek, yang bener juga parkirnya!" teriak Gisel yang kesal karena tingkah mereka yang ceroboh
"Siapa lo kok ngatur? Lo ga tau kita?" tanya Mario pada mereka
"Ngga, emang siapa lo?" tanyanya balik
"Kita anak motor paling spooky and scared di sekolah ini! Parah banget lo ga tau!" jawab Mario menaikkan suaranya
"Emang ga tau, apa lo?" sahut Gisel yang memajukan kepalanya sinis
"Eh udahh lah ka biarin" bisik Afshen pada Gisel
"Itu dia tau" ucap Aidan tak jelas
"Apasih ikut campur" ucap Gisel memutar matanya
"Yaudahh.. Mario.. tolong yaa, parkir motornya yang bener yang rapi biar enak diliat gituu.. Kalo kalian parkirnya rapi kan kalian juga yang dipandang baik gitu. Iya ga?" nasihat Gisel yang tiba-tiba berbicara lembut dan tersenyum itu membuat Mario hampir saja tak kuasa menahan senyumnya
"Yaudah, gitu kek dari tadi, oke kita pindahin, YANG RAPI." final Mario
"Makasih yaa!! Bay bayy!" teriak Gisel
Saat Gisel mengucap seperti itu, Mario membuang muka dan langsung pergi begitu saja.
Mereka tak sadar jika anak Vandama sedang mengintip mereka sejak tadi.
Jolicia yang melihatnya langsung terbakar hawa cemburu dan Lesya yang melihat adiknya cemburu langsung peka dan menenangkannya.
"Ingat misi kita. Vandama!? Famous Mafia! Be careful!" semangat Lesya

Saat mereka masuk ke kelas masing-masing..

"Bodoh! Mario bodoh! Hampir aja tadi gw salting didepan anak culun itu!" pekik Mario pada dirinya sendiri
"Gilaa, salting lo? Deketin dong bang jangan diem aja" bujuk Aidan
"Oke, nanti gw deketin" final Mario teguh
"Eh, sumpah? Mau secepet itu?" tanya Reyga dan Aidan yang tak percaya
"Iya, kenapa lagi? Kalian tau gw kan?" tanya Mario pada mereka yang mungkin lupa harga diri temannya itu
"Iya jugaa, oke gw kasih tantangan buat lo!" siap Reyga
"Apapun itu, apa tantangannya?" tanya Mario tak sabar
"Lo harus bisa deketin anak itu dalam hitungan minggu dan bikin dia baper sama lo! Yang gw tau, dia anaknya ga gampang salting. Siap" aja ya!" selesai Reyga
"Oke, gampang itu mah, kecil." gagah Mario
"Oke kalo gitu, deal?" tanya Reyga
"DEAL!" mantap Mario

Saat istirahat, Mario sibuk mencari anak tersebut untuk menjalankan misi dari temannya.
Tiba-tiba, Jolicia datang dengan saudaranya yang membuat Mario kaget.

"Nyari siapa?" tanya Jolicia
"Ga nyari siapa-siapa" alasan Mario
"Ga usah alesan lo!" ancam Rechelia
"Ap sih lo" ucap Mario pada Rechelia
"HEH! LO NGOMONG APA TADI MA ADEK GW!?" teriak Jolicia






*Sorry everyone.. Maklumi kalo misal di beberapa chapter aku typo / salah tulis nama :D
Maklum jg namanya orang Indo, kadang klo bikin cerita suka diluar prediksi otak manusia. Tapi bukan yg itu ygy😇
Kalau misal ceritanya mulai ga nyambung, nanti komen aja, aku bakal bikin ceritanya se nyambung dan seenak mungkin untuk dibaca, bukan dimakan😁
BTW jangan lupa vote yaa ..
Oke guys, happy reading and waiting!!

𝗔𝗪𝗘𝗦𝗢𝗠𝗘 [HIATUS & SEDANG DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang