CHAPTER 11

3 3 0
                                    

Orang itu pun membuka pintu mobilnya dan..

"L-loh.. Yerin? Lo masih disini?" tanya Mario bingung
"Hahaa.. Iya, gw masih libur sekitar 5 harian lagi.. Oh iya, gw minta tolong boleh ga?" tanya Yerin balik
"Tolong apa?" jawab Mario bingung
"Gw mau, kita fotbar berdua gitu.. Kali-kali kan?" tanya Yerin lagi
"Boleh aja" jawab Mario
"Beneran? Tapi ada masalahnya.." balas Yerin
"Apa?" tanya Mario
"Ini fotbar nya harus mesra gitu.. Soalnya aku ada janji sama temen-temen aku kalo blum punya pacar harus out dari circle ku" jawab Yerin
"Boleh aja sebenernya, tapi cuma di kirim ke grup circle kelen kan?" tanya Mario lagi
"Maaf, kayanya suruh up di sosmed juga" jawab Yerin menggaruk belakang lehernya yang tak gatal
"Trus, kenapa harus gw?" tanya Mario kesekian kalinya
"Gw gada kenalan lain disini" jawab Yerin
"Yaudah, konsep / temanya gimana dlu?" tanya Mario
"Nih" jawab Yerin menunjukkan foto
"B-boleh, coba" balas Mario tak yakin
"Ok, kita minggir dulu yaa.. Btw, tadi kamu mau kemana?" tanya Yerin
"Pulang" jawab Mario memarkirkan motornya ke pinggir dan Yerin memasuki mobilnya
"Emm, Mar.. Wait deh, kayanya kalo di pinggir jalan gini ga enak deh hawanya" jelas Yerin
"Trus di?" tanya Mario
"Gimana kalo kita ke kafe deket sini?" tanya Yerin balik
"Ydh" jawab Mario singkat

Yerin pun mengajak Mario pergi ke kafe terdekat. Mario yang sebenarnya sudah ingin pulang dan memberi makan kucingnya harus menunggu sampai janjinya terselesaikan dulu.
Saat sampai di kafe terdekat, Yerin langsung memesan minuman dingin dan menyiapkan pose fotonya.
Saat Yerin menyiapkan pose Mario, Yerin melihat wajah Mario yang terlihat diam dan pasrah pun langsung ikut diam.

"Emm, Mar. Lo kayanya terpaksa banget, balik aja yuk" ajak Yerin
"Ha, kenapa? Ga kok, gw g terpaksa" jawab Mario
"Tapi dari tadi lo ngelamun mulu" jelas Yerin
"Ga, gw emang lagi banyak pikiran ajaa" balas Mario
"Yaudah, pulang." ucap Yerin
"Gapapa, ayo. 1 kali aja" balas Mario
"Yaudah, 1 kali y" timpal Yerin
"Hmm" final Mario

Yerin pun menyiapkan kameranya dan menyusun timer.
Sementara dirumah Vandama, Jolicia masih berpikir tentang konsekuensinya. Ia sudah bulat ingin keluar dari mafia, namun ia berat ingin menerima konsekuensinya.
Jolicia pun keluar kamar dan memanggil adik-adiknya, terutama kakaknya.

"Why Jo?" tanya Lesya
"Kak, gimana y.. Gw pengen keluar dari dunia mafia tapi, gw ga siap buat konsekuensinya" jelas Jolicia
"Kata gw kalo anak mafia udah stres kaya gini harus menempuh dunia baru deh. Kaya dunia manusia biasa gtu" balas Lesya
"Tapi, gw masih keinget Nathala. Gw takut kalo gw bakal kaya Nathala" ujar Jolicia
"Kak, bener kata ka Lesya. Kaka harus menempuh dunia baru" balas Laviera
"Oke, oke. Gw siap buat konsekuensinya. Gw.. Gw bakal keluar dari dunia mafia!" teriak Jolicia tipis

PROK! PROK! PROK!

"Hah?" bingung Jolicia saat mendengar suara tepuk tangan dari balik pintu
"Bagus anak manis, ke kantor daddy now!" ucap James
"D-daddy?" balas Jolicia terbata
"Yap, daddy sengaja pulang untuk mendengarkan jawabanmu langsung. Dan, ini jawabanmu? Ke kantor sekarang." jelas James
"B-baik, daddy" balas Jolicia
"Semangat Jo"
"Semungut kk"
"Keep spirit aj sih"

Jolicia pun memasuki kantor ayahnya dan ayahnya menanyainya hal-hal yang membuat Jolicia tak nyaman. Seperti kenapa ingin meninggalkan mafia, apa sudah siap tentang konsekuensinya, dan lain-lain. Jawaban Jolicia nyatanya memuaskan untuk ayahnya.

"Jo, mau keluar dari dunia mafia karena Jo cape. Jo mau menjelajah dunia baru tanpa takut apapun dan tanpa dendam dimana-mana. Jo siap konsekuensinya, Jo siap berganti nama menjadi Anastasya. Jo mau menjadi gadis kue, Jo ingin tinggal di apartemen. Jo ingin mandiri, Jo tidak mau uang bekal dari ayah. Jo siap atas segalanya." jelas Jolicia
"Good girl, silahkan lakukan apa yang kamu bilang tadi. Tapi, karena kamu anak dari bos mafia, kamu tetap harus mendapat uang bekal sebesar 100jt saja" balas James
"Baik, terima kasih. Itu pasti sangat cukup." final Jolicia yang langsung keluar kantor ayahnya

𝗔𝗪𝗘𝗦𝗢𝗠𝗘 [HIATUS & SEDANG DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang