CHAPTER 09

5 4 2
                                    

BUGH!

Suara orang terpukul sangat keras itu membuat perampok itu kaget dan melepaskan kayunya lalu mengajak temannya pergi.

"GISELL!! AWAS KALIAN SEMUA! KALIAN GA BAKAL BEBAS SAMA GW!" teriak Mario yang mengetahui mereka kabur setelah melukai Gisel
"Gis, Gisell.. Sumpah Gis, lo ga bercanda kan?" tanya Mario khawatir
"Ck, apaan sihh.. Udahlah daripada bingung sendiri, udah jelas dia pingsan. Gw harus bawa Gisel ke RS terdekat.." ucap Mario saat ia ingin membawa Gisel ke rumah sakit
"L-loh.. Bahunya berdarah.. Gw harus buru-buru" ucap Mario yang memegang bahu Gisel seperti ada cairan

Mario pun langsung bergegas memasuki mobil Gisel dan menaruh Gisel di sebelah kursi kemudi. Ia mengebut sedikit agar cepat sampai ke rumah sakit terdekat.

"Gis, gw yakin lo kuat. Lo harus kuat!" Mario mengucapkan kata-kata itu selama ia masih khawatir. Dan ia menggenggam tangan Gisel sampai ke rumah sakit.
Dan setelah sampai, Mario langsung buru-buru mengendong Gisel dan memanggil suster. Ia tidak bisa berkata-kata banyak saat itu, ia langsung mengikuti Gisel sambil mengucapkan kata yang sama lagi.
Ia langsung menghubungi kedua orang tua Gisel saat Gisel sudah masuk IGD. Orang tua Gisel dan adiknya pun langsung datang menggunakan mobil, tak lupa Gibran ikut dengan motornya. Saat mereka semua sampai, dokter belum selesai memeriksa dan mengobati Gisel di dalam. Orang tua Gisel langsung menanyakan kenapa putri mereka bisa seperti itu, Mario tidak bisa mengelak, dia jujur dan dia meminta maaf atas kejadian itu. Setelah selesai mereka mengobrol, Gibran langsung menarik dan mengajak Mario untuk ngobrol di tempat sepi.

"WOY! APA-APAAN LO! GW MINTA LO BUAT JAGAIN GISEL, TAPI APA!? LO BUAT DIA CELAKA KAYA GINI!" teriak Gibran yang kesal dan menarik hoodie yang dipakai Mario
"G-gw minta maaf.. Gw ga pengen kejadian ini terjadi, tapi ya gitu.." maaf Mario yang kaget Gibran teriak kesal
"GW GA BUTUH MAAF DARI LO! GW CUMA MINTA, KALO GISEL KOMA DAN GA SADAR-SADAR, LO GA BOLEH DEKETIN DIA LAGI!" teriak Gibran sekali lagi dan melepas tarikannya
"T-tapi, itu semua ga mungkin. Ga bisa, gw ga bisa lupain dia.." jelas Mario
"GW GA MAU TAU! GW CUMA PENGEN TAU, LO NURUT PERINTAH GW!" teriak Gibran
"I-iya.. G-gw bakal nurut.. T-tapi kalau misal Gisel ga mau gw jauhi dia, gw harap lo maklumi.." balas Mario
"Okeh, gw bakal maklumi kalau dia ga mau jauh dari lo" ucap Gibran sambil menjabat tangan Mario
"Deal" balas Mario
"Sana lo pulang" usir Gibran

Dan Mario pun pergi ke parkiran, ia lupa kalau ia tadi membawa mobil Gisel dan motornya masih ditinggal. Ia kembali lagi ke dalam dan meminjam motor milik Gibran.

"Gib, Gib.. Gw boleh pinjem motor lo? Tadi gw pake mobil Gisel, nanti lo balik aja pake mobilnya Gisel. Motor lo? Besok gw suruh temen gw balikin ke rumah Gisel" jelas Mario
"Nih." ucap Gibran melempar kunci motornya
"Thanks"

Mario pun pulang dengan motor milik Gibran. Di tengah jalan tiba-tiba ia melihat ada balapan motor yang sepertinya ia kenal dengan orang yang sedang balapan itu, dia melihat itu seperti Jolicia, Laviera dan 3 lawannya.

"Gila nih 2 anak itu, malem-malem bukannya tidur malah balapan. Gw samperin ah, eh.. Jangan deh, biarin" ucap Mario, ia hendak pergi dan terhenti setelah mendengar suara orang jatuh dari motornya.

BRUK!

Suara itu sangat keras, hingga Mario kaget. Yang jatuh tersebut ternyata adalah Jolicia, yang dimana dia jatuh karena motornya ditendang oleh lawannya. Laviera yang melihat kakaknya jatuh tersebut langsung memberhentikan motornya dan menolongnya. Mario pun reflek menoleh ke arah suara tersebut, ia melihat Jolicia yang jatuh langsung turun dari motornya dan menghampiri mereka berdua.

"Jo, Jo.. Lo gapapa?" tanya Mario panik
"Loh, ngapain disini lo?" tanya Laviera
"Ga sengaja lewat gw tadi, ini kaka lo gimana?" tanya Mario
"Gapapa ya? Jelas-jelas jatuh kek gini" jawab Laviera
"Yaudah, bawa ke RS kek. RS sana noh" balas Mario
"Lo aja dah, gw mau lanjut ke garis finish" jelas Laviera
"Ngapain, malah mau lanjut" tanya Mario
"Ya gw mau lapor lahh, dia tuh tadi curang. Nih liat, kaka gw ampe pingsan kan. Sini gw foto dulu buat bukti dia curang" jelas Laviera
"Yaudah cepetan, ini gw sendirian jadinya?" tanya Mario
"Iyalahh, udah naik motor lo ajaa" suruh Laviera
"Nyuruh, lo? Yaudah lah, cepet lo ke RS pojok sana" pinta Mario
"Iya, iya, udah sana. Gw ga bantu, makasih" ucap Laviera pergi ke motornya
"Repot juga sih, mau pulang malah dapet petaka" Mario berbicara sendiri

𝗔𝗪𝗘𝗦𝗢𝗠𝗘 [HIATUS & SEDANG DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang