Episode 16

26 2 0
                                    

SECRET STORY MEMPERSEMBAHKAN

MISTERI DAMAR LANGIT

EPISODE 16

"Rayi kau harus bertahan, kau tidak boleh meninggalkan ku Rayi! Tidak boleh!" Teriak sosok perempuan yg menangis.

Sosok yg tidur di paha perempuan tersebut dengan sekuat tenaga berkata,

"Yu-yunda....a-ku, a-aku mohon maaf." Ucap perempuan tersebut yg tak lama matanya tertutup.

"Tidak Rayi! Rayi bangunlah! Aku mohon bangunnnn!!!!!!" Teriak sosok tersebut

"Yunda Satnadewi? dan o-orang itu...? Aku?"

Ratnadewi yg melihat sebuah senjata melayang ke arah sosok perempuan tadi sontak berteriak histeris.

"Yunda!!!!!!!!!!!" Teriak Ratnadewi.

____________________****____________________

"Yundaaa!!!!!" Teriak Ratnadewi yg terbangun dari tidurnya.

"Astaghfirullahal'adzim...ya Allah ternyata itu semua hanyalah mimpi. Tapi...apa maksud dari mimpi itu? Mengapa ada pertumpahan darah lagi?" Ucap Ratnadewi.

Dia segera turun dari ranjang nya dan mengeluarkan sebuah kitab dari dirinya.

"Apa mungkin sekarang saatnya? Aku harus mempelajari ajian ini kembali sebelum pertumpahan darah itu terjadi." Pikir Ratnadewi.

____________________****____________________

"nyai" panggil Rawadika.

Nyi Durga pun melirik ke arah Rawadika.

"Kita harus membalaskan dendam pada Patisurya! Bagaimanapun juga dia telah membunuh Ramita!" Dengan nada penekanan Rawadika berkata pada nyi Durga.

Nyi Durga tidak langsung menjawab perkataan Rawadika. Dia hanya meratapi api yg berkobar menyala sedang menyelimuti mayat Ramita.

Dengan air mata yg terus mengalir, dia mencoba menghapus air matanya.

"Kau benar Rawadika, kita harus membalaskan dendam!!" Ucap Nyi Durga.

"Iyah nyai kita harus segera menghabisi keluarga Mekar jaya terutama dua anak kembar sialan itu!!" Ujar Cayapati.

Nyi Durga dan Rawadika hanya mengangguk, mengiyakan perkataan Cayapati.

____________________****____________________

Dewi Lastri yg sedang berjalan di istana.

"Arghh kurang ajar kau Satnadewi. Jika saja kau tidak datang Ratnadewi pasti sekarang sudah mati dan aku tidak akan dihukum seperti ini." Gerutu Dewi Lastri.

Setelah Dewi Lastri berbicara seperti itu, datang seorang laki-laki tua yg tak asing bagi Dewi Lastri.

"Sampurasun nyimas." Ucap Kaman Layang.

"Untuk apa guru kemari?" Tanya Dewi Lastri yg memalas.

"Ampun nyimas, hamba mengaku hamba salah. Maafkan hamba tidak bisa menolong nyimas. Tapi hamba akan terus membantu nyimas untuk." Ucap Kaman Layang

Kaman Layang mendekatkan mulutnya pada telinga Dewi Lastri "menghabisi semua anak Gusti Ratu Sinar Wulan." Bisik Kaman Layang.

"Sungguh? Apa kau akan membantu ku guru?" Tanya Dewi Lastri yg mencoba menghilangkan rasa kesalnya.

"Benar nyimas, hamba akan membantu nyimas dengan sangat senang hati." Jawab Kaman Layang dengan senyuman liciknya.

Dewi Lastri yg mendengar jawaban itu langsung tersenyum puas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MISTERI DAMAR LANGITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang