Dia Yang Tidak Menepati Janji

423 2 0
                                    

"Mana janji kamu za? " lirih seorang perempuan yang sedang melamun mengingat lelaki yang menjanjikan akan bertemu di tanggal 23 Agustus.

Sepasang kekasih ini berpacaran virtual namun, siapa sangka bahwa mereka satu kota?
Didalam hubungan ini hanya satu pihak yang menganggap serius, yang satu lagi? hanya menganggap hubungan ini hanyalah main main saja
sungguh miris.

Renly, perempuan berambut pendek itu sangat antusias menyambut hari demi hari karena sebentar lagi tanggal 23.
Jika ada yang bertanya "ada apa dengan tanggal 23? " jawabannya adalah tanggal yang dijanjikan oleh sang kekasihnya untuk bertemu di suatu tempat di sebrang sekolahnya.
"Kenapa antusias banget sih? padahal kan selama pacar kamu kaya ga dianggap ren"
Terlalu sering ia mendengar kalimat itu namun, yang dilakukannya hanyalah seolah tidak mendengar apa apa bahkan terkesan tidak perduli.
Ia tau dan ia merasakan bahwa selama ini dia tak pernah dianggap selayaknya kekasih.

Ia sedang bersiap pergi ke sekolah sebelum itu ia melihat kalender terlebih dahulu, tanggal 23 ternyata besok bukan beberapa hari lagi.
Sedang antusiasnya ia langsung teringat bahwa hari ini ada ulangan harian IPA namun, ia tak perduli karna semalam ia sudah belajar banyak.

Sesampainya disekolah ia memasuki gerbang dengan senyum yang lebar, menyapa para osis yang sedang satga, menyapa tukang kebun dan membalas sapaan dari teman maupun adik kelasnya yang memang menyapa nya terlebih dahulu.
Sampai dikelas ia menaruh tas lalu duduk dan berkata "omg Zen kamu tau ga sih sekarang tanggal berapa? " Zena menjawab "tanggal 22 kan? " "BETULL, besok tanggal 23 kan Zen? "
Tanya nya lagi dengan mata berbinar harap harap temannya mengingat tanggal itu namun, Zena hanya berkata "iya" untuk menjawab pertanyaan itu. tak apalah tidak semua orang harus excited dengan tanggal itu, cukup aku saja
pikir Renly.
Kegiatan sekolah berjalan seperti biasanya dan ia langsung pulang karena sedang tidak ada kegiatan apa apa hari ini
Setibanya dirumah ia mengucapkan salam dan mengganti baju, membereskan rumah, mengerjakan tugas sekolah hingga malam tiba ia pun bergegas untuk tidur namun sebelum tidur ia sempatkan untuk memberi pesan kepada sang kekasih

Jaza😵‍💫

Malam za
besok jadi gaa?

2pesan singkat telah ia kirim dan saat nya ia tidur untuk menyambut hari esok.

Singkat cerita, ia sudah pulang sekolah dan menuju ke sebrang sekolah untuk menemui kekasih nya.
Ia pergi ke tempat itu tidak sendiri, melainkan membawa Zena temannya itu. Renly sendiri menargetkan akan menunggu dari jam 14.30 sampai dengan jam 16.00 saja, karna ia belum mencuci piring dirumah.
Untuk menghilangkan rasa bosan ia memilih untuk jajan kebab dan es rasa coklat, tak terasa jam sudah menunjukkan jam 16.00 namun kedatangan Jaza tak kunjung terlihat. akhirnya ia dan Zena memutuskan untuk pulang ke rumah masing masing dan tak lupa Renly mengucapkan terimakasih kepada Zena yang sudah mau menemaninya.
Seperti biasa jika pulang sekolah ia akan memberrskan rumah dulu baru istirahat jika semuanya sudah selesai ia akan berleha leha dan memberi pesan kembali kepada kekasihnya untuk menanyakan kenapa tidak datang, tak jadi kah?.
Ketika akan menutup mata, ada notifikasi pesan dari Zena yang isinya..
"Ren aku minta maaf banget tapi aku tadi abis chat Jaza buat nanya kenapa tadi dia ga dateng padahal kamu udah nunggu, balesan dia cuman dia bilang kalo dia ngetik tanggal itu ga serius.
sorry ren.. "

Air mataku mengalir tiba tiba namun dengan cepat aku membalas pesannya
"waww..
makasih ya Zen informasi nya, lov uuuu"

sesak rasanya, ketika menunggu seseorang yang tidak menunggu juga.
aku menunggu tanggal itu selama berbulan-bulan namun ia hanya menganggap tanggal yang ia ketik itu bukanlah hal yang serius, sungguh jahat.

Aku membencimu namun aku akan selalu mencintaimu, Jaza Yudhistira Gunadhya.
Kamu dan tanggal itu akan tetap selalu ku kenang selama hidupku...

END

Nama : Reva novalita
Absen : 29
Kelas : 9.10

cerpen IX.10Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang