Akhir Bahagia

1.7K 5 0
                                    

Ternyata sekolah ini membosankan _batin ava_
Jika saja Ava tidak bertemu seseorang yang sekarang bersamanya, mungkin Ava sudah pindah sekolah dari lama.

Kini Ava duduk di bangku kelas *IX* dan satu kelas dengan seseorang itu, namanya Rafael. Dulu di kelas *VII* Ava dan Rafael sekelas, kenaikan kelas *(VIII)* tidak lagi sekelas karna adanya "rolling class" dia dikelas *VIII B* sedangkan Ava di kelas *VIII C,* dan sekarang kami satu kelas lagi di *IX A.* Pertemuan ini sangat diluar dugaan karna diakhir masa SMP ini Ava dan Rafael dipertemukan bukan hanya jadi teman lagi melainkan jadi pasangan.
Ava sangat bahagia akhirnya bisa menjadi pasangannya setelah sekian lama pernah asing karna memiliki (pasangan) masing-masing. Awal masuk sekolah ini, Ava pernah memiliki perasaan pada Rafael dikelas *VII,* Ava pernah memendam perasaan pada Rafael, karna saat Ava menyukai Rafael ternyata ada yang lebih dekat dengannya dan itu memang pasangannya. Ava yang mencoba mengikhlaskan itu sampai akhirnya Ava pun memiliki pasangan tapi bukan Rafael melainkan jordan, Ava sangat membencinya, Ava menyesal pernah menjadi pasangannya, karna bersamanya hanya meninggalkan luka dan trauma yang begitu banyak sampai akhirnya Ava bertemu kembali dengan Rafael saat mereka pun sama-sama tidak memiliki pasangan, yang sebelumnya asing pun bersahabat kembali dan kami sangat dekat sampai akhirnya menjadi pasangan yang sangat bahagia, Rafael yang menyembuhkan Ava dari luka dan trauma nya itu, Ava sangat beruntung kenal Rafael dan sekarang menjadi pasangannya.

*_*flashback on_*
_"Semoga aku diterima disekolah ini, kalo ngga disini dimana lagi?"_ batin ava saat itu

Ava berjalan melewati koridor sekolah yang akan ia tempati, ava berjalan menuju tempat pendaftaran yang telah dibuka saat itu, sebari melihat brosur sekolah impiannya ava sangat berharap bisa diterima disekolah itu, yah sekolah itu pernah jadi favoritnya. Sesampainya ditempat pendaftaran, ava duduk dikursi antrian sambil melihat suasana sekolah dan disitu lah awal mula ava bertemu dengan seseorang yang menjadi pasangannya sekarang.

Lega juga sekolah ini, nanti kelas aku dimana ya? apa bakal sekelas sama temen rumah? hmm liat nanti deh...

Saat sedang melihat suasana sekolahnya dan bertanya-tanya dengan dirinya sendiri Ava melihat seseorang yang tengah berdiri didepan ruang TU (tata usaha) yang mungkin dia pun menunggu antrian pendaftaran sama hal nya dengan Ava, Ava berfikir sejenak karna melihat laki-laki itu mirip dengan teman rumahnya, Ava terus memperhatikan laki-laki itu, ternyata laki-laki itu pun memperhatikannya dengan cepat ava melemparkan pandangannya ke arah lain dan sekilas menoleh ke arah TU lagi-lagi Ava dibuat berfikir sekaligus bingung _*kenapa? kenapa dia terus perhatiin aku?_
*_flashback off_*

Sejak saat itu, pandangan pertama didepan TU itu ternyata Ava mulai menyukainya, sayangnya Ava belum tau _"nama dia siapa? dia kelas berapa ya? hmm"_

Selang beberapa waktu Ava diterima disekolah itu, entah kenapa setelah diterima disekolah impiannya, Ava tidak se excited seperti sebelumnya, karna waktu kelas VII itu sekolah belajar dari rumah (online) mungkin karna itu atau memang hanya kesan pertama saja Ava tertarik dengan sekolah itu.
Waktu berjalan, akhirnya Ava sudah mulai sekolah seperti biasa (offline) ternyata Ava satu kelas dengan seseorang yang waktu itu bertemu di depan TU saat pendaftaran, Ava berkenalan dengan seseorang itu namanya Rafael, Ava dan rafael cukup dekat sebagai teman walaupun beda sesi _"gapapa beda sesi, yang penting sekelas nanti kalo covid udah gak ada kan disatuin lagi"_

Rasa senang itu tidak berlangsung lama karna saat Ava sudah mulai kenal dan dekat tanpa Ava ketahui sebelumnya, ada yang lebih dekat dengan Rafael yang ternyata itu pasangannya yang bernama Vio, rasa kecewa dan sakit hati sangat Ava rasakan saat itu _"kalo emang udah pilihannya, aku bisa apa? ternyata tuhan mempertemukan kita hanya sebatas jadi teman, gapapa deh"_

Walaupun demikian, seiring berjalannya waktu Ava pun memiliki pasangan, yaitu jordan Ava bertemu dengan jordan kala ia bertugas jaga gerbang karna Ava menjadi anggota osis saat itu, sama seperti Rafael dan juga Jordan, mereka cukup asing karna mereka memiliki kehidupan masing-masing dengan pasangannya masing-masing, disaat bersamaan Rafael dan vio breakup (putus) seketika Rafael menjadi "sadboy", breakup nya mereka itu karna ada yang melaporkan nya ke guru BK, Ava dan Jordan pun sebenernya sama setelahnya mereka yang kena, kami berempat memang melanggar aturan diorganisasi yaitu "berpacaran sesama organisasi" tapi Ava dan Jordan tidak mengakhiri hubungannya melainkan "backstreet" karna Ava saat itu sedang bodoh-bodohnya soal percintaan, bagi Ava Jordan itu memang bukan laki-laki yang baik untuknya tapi karna sudah jatuh terlalu dalam pada Jordan, Ava tetap bersama Jordan walaupun Ava sebenernya sering disakiti oleh jordan, satu tahun berlalu hubungan mereka, akhirnya Ava dan Jordan pun breakup, Ava sudah sangat lelah dengan hubungan "toxic" itu, Ava tersadar kalo dirinya sangatlah bodoh mempertahankan hubungan yang harusnya sebelum kenaikan kelas *VIII* "kita harusnya breakup". Walaupun begitu Ava hanya bisa mencoba mengikhlaskan dan melupakan semua kenangan bersama Jordan selama setahun lebih itu.

*_*flashback lagi_*
Kenaikan kelas *VII* Ava dan Rafael beda kelas, awalnya Ava merasa sangat lega karna dia tidak dikelilingi oleh laki-laki yang menurut Ava hanya membuatnya sedih dan terluka, hari-hari Ava yang terus mencoba melupakan semua tentang Jordan pun, Ava teringat seseorang dan sangat Ava rindukan, yah jujur Ava sangat merindukan sahabatnya itu, Ava pun berniat untuk mengirim pesan ke Rafael tapi lupa kalo Ava tidak sekontak dengan Rafael sejak hp lama Ava hilang, Ava pun berusaha mencari nomor Rafael dan akhirnya dapat juga dari teman sekelasnya dulu, Ava pun segera mengirim pesan minta agar Rafael save nomor barunya.

Kedekatan itu semakin terlihat sampailah Ava yang sepertinya mulai menyukai Rafael kembali, berniat untuk konfes tapi Ava mengurungkan niatnya karna takut kejadian waktu itu terulang, dan benar saja Ava memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya, tapi setelahnya ia mendengar kabar jika Rafael itu tengah dekat dengan temannya Fillia, lagi-lagi Ava hanya bisa menerimanya.

Ava berbaring dikasur sebari melihat-lihat story WhatsApp nya dan dibuat penasaran melihat story Fillia yang sepertinya dia post foto seseorang, Ava bingung karna foto yang ada distory itu bukan Rafael tetapi orang lain? Ava yang tidak ambil pusing pun memilih berangkat ke sekolah karna ada rapat "osis" karna sebentar lagi MPLS siswa/i baru di sekolah ini, sesampainya di sekolah Ava duduk ditaman dekat gerbang, dan memulai pembicaraan dengan Rafael, Ava menanyakan soal kedekatan Rafael dengan Fillia, yang sebenarnya Rafael dan Fillia itu tidak mempunyai hubungan apa-apa setelah perpisahan kelas *IX* beberapa bulan lalu, benar saja Rafael dan Fillia ternyata tidak ada kedekatan selama ini, setelah rapat berakhir, Rafael menawarkan tumpangan untuk pulang lewat pesan di WhatsApp, Ava pun menerimanya, disepanjang jalan Ava bingung dengan dirinya sendiri karna merasa jantungnya berdetak lebih cepat, _"apa perasaan itu muncul lagi?."_ Setelah sekian lama perasaan yang pernah pudar itu muncul lagi sekarang, seringnya rapat osis Ava dan Rafael jadi makin dekat sejak saat itu Ava pun mulai mengungkapkan perasaan lagi untuk yang ke tiga kalinya, Ava tidak peduli apa yang akan terjadi setelahnya yang terpenting Ava tidak memendam perasaan lagi.

MPLS berakhir, dan pembagian kelas saat itu Ava dan Rafael satu kelas, Ava yang beberapa hari lalu menyatakan perasaannya terhadap Rafael pun, dibuat kaget karna ternyata Rafael pun memiliki perasaan yang sama dan cukup lama ia pendam. Pagi itu dihari sabtu Ava lari pagi sendirian dari pukul 06.00 sampai sekarang jam 08.49 karna hari itu sekolah pun libur Ava memiliih untuk berolahraga dan jam 09.00 Ava akan pergi menemani Rafael, disepanjang jalan sama sekali tidak ada pembicaraan apapun sampai akhirnya Rafael buka suara agar tidak terlalu hening, Ava dan Rafael mengobrol sampai suatu ketika Ava kaget karna dijalan saat arah pulang Rafael menyatakan perasaannya dan bertanya apa Ava mau jadi pasangannya?
Ava masih terdiam memikirkan pertanyaan itu, Ava mengatakan akan menjawabnya dirumah jawabannya sudah pasti diterima tapi tidak dihari itu Ava menerima Rafael, karna Ava sendiri bingung antara janjinya dengan dirinya sendiri _"selama kelas IX gausah punya cowo dulu deh, fokus sama sekolah biar masuk ke SMA impian"_ tidak berlangsung lama, pada akhirnya Ava menerima Rafael untuk menjadi pasangannya, Ava mengatakan ia mau menjadi "pacar" Rafael saat sedang eskul disekolah.

*_*flashback ditutup_*..

Ava sangat bahagia saat ini, setelah sekian lama akhirnya bisa bersama dengan Rafael, hari hari disekolah sangatlah menyenangkan, Ava dan Rafael terus bersama disekolah maupun diluar sekolah, ketulusan dari diri masing-masing mereka sangat terlihat. Semoga sampai seterusnya Ava dan Rafael akan selalu bersama.

*HAPPY END :)*

Saya akhiri cerpen ini, mohon maaf jika ada kata yang tidak enak untuk dibaca

Sekian Terima kasih~

END

Nama : Alya nova aditya
Absen : 02
Kelas : 9.10

cerpen IX.10Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang