We All Need Someone To Hold

762 5 0
                                    

seorang anak perempuan yang duduk di bangku kelas 2 sma bernama jova

ia sedang mengikuti ujian sekolah, ia sangat takut, gelisah dan sangat sedih, mengapa sedih?

nilai ujian sudah keluar, jova yang menunjukkan kertas ujiannya kepada sang ayah "dasar bodoh, cepat ke ruangan ayah sekarang." kata ayah se habis melihat kertas ujiannya. "iya ayah" jawab jova

jova pun masuk ke ruangan ayah, jova di pukul, di tendang, hanya karna nilai ujian nya "89". ini lah yang membuat jova sangat sedih, karna dia tau apa yang akan terjadi.

kini jova sudah di dalam kamar, ia menangis dan bercerita kepada teman terbaik nya, kia.

di dalam chat
jova: aku gagal lagi..
kia: im so proud of you jova. kamu ga gagal, kamu ga pernah gagal, ayah kamu aja yang ga bersyukur, semangat terus ya??

ke esokan harinya jova yang siap untuk berangkat sekolah, ia melihat ke dapur yang sangat kosong, tidak ada makanan untuk sarapan dan tidak ada bahan makanan. "ga sarapan lagi ya?" ucap jova

"ayah jova ingin berangkat, mau minta uang" ucap jova. "tidak ada, kamu fikir cari uang gampang" jawab ayah. "tapi ini buat sekolah ayah". dan ayah pun jawab "pergi sana kamu, ingin sekolah saja ribet"

sakit. rasanya sangat sakit setelah mendengarkan perkataan ayah. jova terpaksa sekolah jalan kaki, dan sesekali ia berlari kecil agar tidak terlambat sekolah.

tapi nihil, ia terlambat masuk sekolah. ia dihukum sampai bel istirahat, hukumannya ia di jemur di lapangan. "tuhan, tolong aku". perkataannya yang di dalam batin jova. jova pun pingsan, bagaimana tidak pingsan? ia tidak sarapan dan menuju sekolah lari lari. beberapa waktu kemudian jova telah sadarkan diri, tetapi ia heran karena sudah berada di dalam mobil. baru saja jova ingin mengatakan sepatah kata tapi ada yang berbicara terlebih dahulu "nyusahin." siapa itu? ternyata siapa lagi yang selalu nada bicaranya kasar selain ayah? yup itu ayah. lagi dan lagi jova merasa sakit hati. "tuhan, aku harus bagaimana?" batin jova.

sesampainya di rumah, jova langsung terburu buru untuk ke kamar agar tidak mendengarkan caci maki sang ayah lagi. jova melihat foto sang ibunda tercinta dan berkata "bunda, jova cape" sambil menangis sesegukan. kemana sang ibunda? sudah lama bunda jova meninggal dunia akibat stres karna perlakuan suaminya dan penyakit kanker otak.

setiap malam jova hanya bisa merenungi nasib nya, ia takut, gelisah, tidak ada penyemangat hidup dan hanya bisa menangis. ia takut dengan apa yang akan terjadi kedepan nya. jova melakukan hal buruk yaitu barcode. ia menyayat lengannya dengan serpihan kaca atau cutter, bahkan ia pernah berfikir untuk menyayat kan nya dibagian urat nadi, tapi ia ragu, karena ada cita cita yang ia ingin gapai.

hari terus berjalan, jova tidak selalu makan nasi karna kondisi ekonomi nya, tapi selalu makan caci maki ayah nya. Ayah nya sangat tidak peduli dengan anak nya sendiri bahkan sangat pelit.

pada suatu hari ada seorang laki laki mendekati jova, bernama nendra. makin hari nendra menjadi teman dekatnya seperti kia. suatu malam nendra chat jova

di dalam chat
nendra: ayo pacaran
jova : hah?
nendra: iya pacaran, aku udah suka kamu dari lama

akhirnya jova dan nendra pun pacaran, asal kamu tau jova itu akan jadi hal yang terburuk dalam hidup kamu. setelah 2 bulan berjalan, jova sering curhat ke seharian nya dan tentang keluarganya, namun makin lama nendra terlihat sangat muak dengan jova, mungkin karena terlalu dramatis?
dan beberapa lama kemudian hubungan nendra dan jova perlahan makin menjauh mereka jarang berkomunikasi, apalagi nendra yang selalu sibuk.

suatu hari setelah pulang sekolah, jova tidak mempunyai ongkos yang cukup untuk pesan ojek, di sore itu hujan sangat deras disertai petir, harus kemana lagi jova meminta tolong? ayah? mana mungkin ayah mau jemput anak nya sendiri, nendra?

cerpen IX.10Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang