4. Cemburu?

182 163 45
                                    


happy reading


"Hahahaha parah lo!" Tawa dari seorang mereka sambil menepuk pundak teman nya,yang di berada di sebelah nya.

Saat jam istirahat seperti ini, kelas ramai dengan candaan murid-murid lain dengan teman nya, setelah selesai ke kantin.

"Eh Na, btw lo ngerasa aneh gak si tadi sama sikap Agesta?" Ketika Nana, Aya, dan Putri tengah asik berbicara tentang hal random di kelas, tiba tiba Putri terfikirkan dengan sikap Agesta tadi di kantin yang menurut nya sedikit aneh.

"Iya kenapa dah tu anak? gak suka banget kek nya, kalo gue panggil Dika pake sebutan 'kak'?" Jawab Nana sama heran nya dengan Putri.

"Naa! gue tau, jangan jangan...." Seru Aya sambil mengangkat telunjuk nya, ketika memikirkan jawaban yang masih berada dalam benak nya.

"Jangan jangan apa Ay?" Tanya Putri penasaran ketika Aya menggantung perkataan nya.

"Jangan jangan Agesta...." Lanjut nya yang masih menggantung perkataan nya, sambil melirik kearah kedua temannya itu.

"Gue tampol lo lama lama Ay, bikin gue mati penasaran!" Sambar Nana tidak sabar dengan kalimat yang di gantung Aya.

"E-eh iya iya Na ampun, gue lanjutin kalimat gue tadi" Jawab nya.

"Yaudah cepet Ayy apa?" Lanjut putri yang penasaran juga dengan perkataan Aya sedari tadi.

"Jangan jangan Agesta cemburu!" Seru nya dengan suara yang sedikit di keraskan, sontak membuat kedua temannya itu kaget.

"Pelan pelan napa Ay, kita ini lagi di kelas bukan hutan! biasa aja kali, kaget tau gak gue" Ucap Putri kepada Aya karena membuat nya kaget.

Sementara itu Nana sedang berfikir, apa benar yang Aya bilang? Agesta merasa cemburu jika melihat dirinya dekat dengan Dika, apalagi memanggil nya dengan sebutan 'kak'?tapi masa iya Agesta cemburu? ahh Agesta benar benar membuat nya gila.

"Ciee Nana langsung kepikiran. Udah gak usah di pikirin, kan masih 'jangan jangan' kata Aya. Mending lo tanya anaknya langsung gih" Ucap Putri yang melihat Nana membisu seribu kata setelah mendengar jawaban Aya.

"Iya Na, gue ngomong cuma asal ceplos kok. Nebak nebak doang jangan dipikirin ya? mending tanya langsung aja ke Agesta" Sambung Aya merasa bersalah karena membuat Nana jadi kepikiran dengan perkataan nya.

"Tapi gapapa deh Na, kalo si Agesta cemburu kan berarti tanda nya dia sayang" Ledek Putri kepada Nana. Menyikut nya, dengan senyum yang tidak bisa di artikan di wajah nya.

"Apaan si Put, enggak juga"

~~~•••~~~

Setelah bel pulang berbunyi Nana mulai melangkah keluar kelas menuju parkiran sekolah.
Belum sempat Nana menelpon Daniel untuk menjemput nya, Agesta sudah berhenti di depan nya, dengan motor hitam nya yang sudah menyala dan siap untuk jalan.

"Na bareng gue aja yuk, mau gak?"
Tanya Agesta sambil membuka kaca helem nya yang dia kenakan, kini Agesta sudah tepat di hadapan Nana.

"Emm yaudah, boleh deh" Tanpa pikir panjang Nana meng iya kan nya, karena Nana ingin menanyakan suatu hal juga kepadanya.

"Ehh tapi tunggu dulu Ta, gue kasih tau bang Daniel dulu kalo ga usah jemput gue" Seru Nana. Hampir saja dia lupa mengabari abang nya itu.

"Oke" Jawab Agesta Santai.

"Naa mau gue anter langsung pulang, atau mau makan es krim berdua gue dulu?" Tanya Agesta dengan suara serak nya dari balik helem, dengan motor yang tengah melaju.

"Emm boleh tuh, tapi lo yang bayarin ya" Jawab Nana yang berada di kursi belakang.

"Iya tenang gue yang ngajak berarti gue yang bayar"

"Yaudah ayok, gass berangkat" Agesta hanya tersenyum mendengar ucapan Nana yang kegirangan.

Agesta mulai mempercepat laju motor nya secara tiba-tiba. sehingga membuat Nana kaget dan memeluk nya secara tiba-tiba juga dari belakang.

"Agesta ih, pelan pelan aja kali. Gue takut jangan ngebut ngebut" Bukannya mendengar kan perkataan Nana Agesta malah semakin mengebut, sehingga Nana mempererat pelukannya, yang membuat Agesta tersenyum dari balik helem nya.

Hari itu, sore hari di kota Bogor menjadi momen paling berharga dalam lembaran kisah seorang Nana.

"Ayok Ta, cepet parkir nya" Ajak Nana terburu buru setelah turun dari motor, karena tidak sabar untuk memesan es krim.

"Iya ayok" Agesta tersenyum dan mengandeng tangan Nana menuju tolo es krim, setelah selesai memarkirkan motor nya.

Nana yang kaget dengan perlakuan Agesta, menatap tangannya dan beralih memandang wajah Agesta dengan senyuman.

"Kenapa?" Tanya Agesta membalas senyuman Nana. Sementara Nana hanya menggeleng kan kepala sebagai jawaban.

~~~•••~~~

"Enak ga?"

"Emm enak. Lo tau dari mana tempat ini gue baru tau" Tanya Nana kepada Agesta sambil menyuap sesendok es krim miliknya, karena sebelum nya dia belum pernah ke sini.

"Dulu gue suka ke sini sama ibu gue, waktu masih SMP" Nana mengangguk paham sebagai jawaban.

"Ta, gue mau tanya sesuatu dong"

"Tanya apa?, tanya aja" Ucap Agesta kembali menatap Nana.

"E-ee itu..kenapa lo gak suka kalo gue manggil ka Dika, ehh maksudnya Dika pake sebutan 'kak'?" Nana ragu ragu untuk menanyakan nya. Karena takut merusak mood Agesta. Dirinya juga tau persis hubungan antara Agesta dan Dika.

"Yaa..gue ga suka aja, lagian si Dika juga kan seangkatan sama kita Na"

"Ohh gituu" Nana mengangguk paham.

"Lo...Gak lagi cemburu kan Ta?" Ledek Nana kepada Agesta yang sedang menatap nya serius.

"Hah? e-enggak lah ngapain gue cemburu sama tu orang" Jawab Agesta terbata-bata dengan pertanyaan Nana dan memalingkan wajahnya. Apakah terlihat sekali bahwa dirinya cemburu? pikir nya.

"Ahh masaa" Nana kembali meledek nya.

"Iyaa, udah ah ayok pulang udah selesai kan makannya?"
Ucap Agesta yang berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Emm iya si udah, yaudah yok balik"

~~~

sorry late up ya..
soalnya aku banyak tugas hari inii

jangan lupa vote nya yaa makasihh😁

AgestaNa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang