12. Perlombaan ll

88 69 45
                                    


Hari ini adalah hari dimana siswa siswi SMA negeri 1 Bogor, akan mengikuti perlombaan. Pak Rahmat yang tidak bisa terjun langsung untuk mengawasi anak-anak, menitipkan amanah kepada Agesta dan Icha, selaku ketua OSIS. Sementara siswa lain yang tidak ikut lomba, di minta untuk menonton dan memberikan support untuk teman temannya yang ikut berlomba.

"cha, lo sama pengurus OSIS lainnya yang cewek atur siswa yang cewek, gue cowok nya. Jangan sampe ada yang berbuat keributan" Agesta memerintahkan Icha, untuk berbagi tugas

"oke, abis ini anak anak di bolehin istirahat kan, Ta?" Tanya Icha kepada Agesta

"iya boleh, tapi nanti ngumpul ke sini lagi sampe acaranya selesai" jawab Agesta yang sangat profesional dengan tugas nya

Karena Agesta sedang sibuk, saat ini Nana sedang bersama teman temannya—Aya dan Putri. Sementara Rehan dan Putra entah mereka berada di mana saat ini.

Sementara Nana, hanya memperhatikan Agesta yang sedang asik berbincang dengan Icha sedari tadi.

"kita nonton yang lomba futsal aja yuk" ajak Putri kepada Aya dan Nana

"boleh tu, ayuk" jawab Aya menyetujui nya, sementara Nana  hanya mengikuti mereka berdua saja sedari tadi

Aya, Putri, dan Nana, kini sedang menonton pertandingan bola.

"lah itu, Rehan sama Putra ikut main ternyata?" Aya menunjuk Rehan dan Putra, yang sedang berlari mengoper bola di tengah lapangan

"lah iya itu, gak di sangka, bisa main bola juga dia" gumam Putri

"bisa kali put, kita nya aja jarang ngeliat mereka latihan" ucap Nana

"put, si batu es juga ikut main" ucap Aya tidak menyangka

"lah iya itu, wkwk"

"batu es siapa si put?" tanya Nana sambil memerhatikan lapangan

"itu tu, si Dika" jawab Putri menunjuk ke arah Dika, tanpa di sadari ketika Putri sedang menunjuk ke arah nya, Dika melihat ke arah Putri juga

"ih put, jangan tunjuk tunjuk. orang nya nengok kan tuh" ucap Nana menurunkan tangan Putri yang sedang menunjuk

"tau lo put, tar di sangka ngomongin dia lagi" gumam Aya

"padahal?" tanya Nana

"padahal, iya hahahaha" kini ketiga nya tertawa bersama, mendengar jawaban Putri

Suasana lapangan kini ramai dengan berbagai yel-yel dan sorakan dari murid-murid lain, yang ikut juga menonton

dung dung dung

"PUTRA, AYOK TERUS, DIKIT LAGI"
teriakkan Putri, yang meneriaki Putra yang sedang menggilir bola itu,
berpadu dengan suara alat lain yang dipukul, untuk meramaikan suasana.

"GOALL"

"YEAYY"

dung dung dung dung

Aya, Putri, Nana, dan murid SMA negeri 1 Bogor yang ikut menonton. bersorak Goal ketika Putra berhasil menendang bola nya ke arah gawang

"saat ini Dika, dengan nomor punggung 10, pemain dari SMA negeri 1 Bogor, sedang menggilir bola nya" ucap salah satu host yang memantau pertandingan

"AYOK AYOK"

"ES BATU AYOKK, LO PASTI BISAA" lagi lagi Putri yang meneriaki, tapi sekarang bukan menyebut nama Dika melainkan es batu

"yahh dikitt lagii" gumam Nana ketika Dika menendang bola nya meleset dari gawang, sementara Dika di bawah sana mengacak rambut nya kasar

"ya, hampir saja, SMA negeri 1 Bogor memasukan bola nya kembali. kini SMA negeri 1 Bogor masih memimpin dengan point 3-1"

"ya. bola masih di kuasai oleh SMA negeri 1 Bogor, kali ini Rehan mulai menggilir bola nya dan yak"

"GOALL"

"SMA negeri 1 Bogor kembali mencetak gol, pertandingan kali ini di menangkan oleh SMA negeri 1 Bogor" sorak host ketika Rehan mencetak gol, dan memenangkan pertandingan

"YEAYY"

dung dung dung dung

tak tak tak

Semua murid SMA negeri 1 Bogor kembali bersorak ketika meraih kemenangan

"widihh duta kita nih" ujar Putri ketika Rehan dan Putra menghampiri

"keren kan gue put?" tanya Putra menaik turunkan kedua alis nya

"b aja sih" jawab Putri malas

"hilih lo"

"Agesta mana Na?" tanya Rehan kepada Nana

"entah, sama si Icha kali" jawab Nana menaikkan pundak nya

"sabar ya Na, gue tau lo kuat kok" ledek Putra yang tengah mengelap keringat nya

"apaan si lo, setres!" murka Nana kepada Putra

"Ay ambilin minum gue dong" pinta Rehan kepada Aya, menunjuk tas nya yang berada di belakang Aya

"nih" ucap Aya menyodorkan minuman nya

"yaelah bro, gue juga bisa kali" ucap Putra yang merasa tersaingi

"coba" tantang Rehan

"ambilin minum gue juga dong putt" pinta Putra pada Putri dengan senyuman yang lebar di mukanya

"ambil sendiri, gak usah manja. masih punya tangan sama kaki kan?" ketus Putri kepada nya

Mendengar jawaban Putri, teman temannya sontak menertawakan Putra "yaelah put, gak peka banget si lo mah" jawab Putra yang mengambil minum nya sendiri

"udah ah, Putra Putri lo diem, gue gak punya partner nih" gumam Nana yang mengingat Agesta sedang sibuk saat ini

"yah kasian jones" celetuk Putra meledek nya

"sembarangan!, lo itu mah" gumam Nana

Tanpa Nana sadari, Dika tengah memerhatikan nya sedari tadi, ketika dirinya sedang berbincang dengan temannya

Ketika Nana berpaling dan tidak sengaja melihat Dika yang sedang memerhatikan nya, Dika malah membuang muka dan pergi dari tempat nya. Nana hanya menatap kepergian Dika dengan penuh tanda tanya, dirinya tidak pernah berbuat salah padanya kan? pikir Nana saat ini.

Setelah selesai menonton futsal, kini Nana dan teman temannya sedang beristirahat menunggu murid lain yang sedang berlomba. Nana belum sempat menemui atau bahkan berbicara dengan Agesta sedari tadi sejak sampai di tempat ini

"cha!" ucap Agesta yang berjalan ke arah Icha, yang berada tidak jauh dari pandangan Nana saat ini, membuat Icha menengok ke arah nya

"abis ini anak anak boleh langsung pulang kata pak Rahmat" ucap Agesta menyampaikan

Icha hanya memangutkan kepalanya faham "tunggu selesai kan?"

"iya, langsung kumpul aja nanti" jawab Agesta yang masih fokus kepada Icha

"oh iya, oke"

Setelah selesai berbicara dengan Icha, Agesta langsung kembali lagi ke tempat nya. Dia bahkan tidak melihat keberadaan Nana, atau menemui nya.
meskipun demikian Nana mengerti dengan Agesta, tapi ada perasaan sedikit kecewa juga di hati Nana.

Pasal nya sedari tadi, Agesta menghubungi nya saja tidak, apalagi sampai menemuinya. Sesibuk itukah dirinya? atau memang Nana yang tidak penting untuk nya?, Nana hanya merasa dirinya lebay, hanya karna Agesta tidak menemuinya saat ini dia jadi berfikir yang tidak-tidak. Tapi apa salah, jika dirinya cemburu dalam situasi seperti ini? semua itu hanya menambah fikiran Nana saja

.
.
.

Haloo semuaa mett Minggu..

Gimana nih chapter kali ini?
ngomong ngomong Putra sama Putri cocok juga ya.. 😁🤭

Jangan lupa vote dan komen nya

Thank you❤️💐

AgestaNa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang