8. Hujan

150 121 43
                                    

Sepulang sekolah Nana menunggu Agesta di lorong sekolah, karena Agesta dan Nana berniat untuk makan es krim, di tempat yang pernah mereka datangi berdua sebelum nya.

"Ta!" Nana tersenyum ketika melihat Agesta dari arah kejauhan, kemudian  memanggil nya, Agesta pun sontak menengok ke sumber suara

Nana yang awalnya mengukir senyuman yang lebar, kini senyuman nya mulai pudar. ketika Nana melihat wanita yang sedang berjalan bersama Agesta, Icha? tentu saja pasti ini berkaitan dengan lomba kan?

Agesta berjalan mendekat ke arah Nana dengan senyuman, sementara Icha hanya diam di tempatnya melihat Agesta yang sedang menghampiri Nana

"Na" sapa Agesta setelah berada di hadapan Nana

"emm kita jadi makan es krim ga?" tanya Nana sambil melirik kearah Icha

"jadi, tapi lo tunggu di parkiran bentar ya. gue mau ngasih ini dulu ke kantor, gak lama kok"
jawab Agesta tersenyum seolah tau apa yang sedang Nana pikirkan

"hmm yaudah iya"

Nana memutuskan untuk menunggu Agesta di parkiran, sudah hampir setengah jam Nana menunggu Agesta sendirian di sana, tapi Agesta belum juga turun menemui nya

"lama banget si tu anak, kata nya bentar" ketus nya kesal

"udah mulai gerimis lagi" ucap Nana sambil memandangi langit yang mendung

Nana mengambil ponselnya dari tas nya dan berniat untuk menghubungi Agesta

"yaelah batre hp gue abis lagi ck" Nana berdecak sebal

"hmm apa gue balik aja ya?, tapi naik apa? kan bang Daniel udah di bilangin gausah jemput tadi" Nana bertanya tanya kepada diri nya sendiri, pasalnya langit sudah mulai mendung dan meneteskan butiran hujan

"udah ah, gue balik jalan" Nana memutuskan untuk pulang sendiri saja, karena dia sudah menunggu Agesta dari tadi tapi tak kunjung datang

~~~•••~~~

"duh mendung lagi, Nana pasti udah nunggu lama nih" ucap Agesta yang masih berada di dalam kantor sambil melihat kearah jendela

"cha, masih lama gak, pak Rahmat dateng nya?" tanya Agesta kepada Icha yang sedang menunggu pak Rahmat selaku kepala sekolah untuk mengasih data siswa

"gue juga gak tau" jawab nya

"lo ngasih sendiri gak bisa apa? harus banget berdua, kan tinggal nyerahin cha" ucap Agesta, karena sebenarnya dari tadi Agesta berniat meninggalkan Icha sendiri di kantor, tapi di larang oleh nya

"gue gak bisa ngejelasinnya, nanti Ta" jawab Icha yang merasa menang dari Nana karena Agesta bersama nya sedari tadi

"ck coba hubungin pak Rahmat, gue udah ada janji ni" ucap Agesta khawatir dengan Nana

"iya sabar Ta, paling bentar lagi dateng" jawab Icha dengan santai

~~~

Nana berlari kecil meninggalkan parkiran sekolah berusa menghindari hujan yang mulai deras, ketika sampai di tengah perjalanan, hujan yang semakin deras mulai membasahi tubuh nya

"sial" gumam nya

Nana memutuskan berhenti sejenak di bawah pohon besar, yang berada di depan taman, walaupun air hujan masih membasahinya nya tetapi tidak sebanyak jika ia terus berjalan. Nana menunggu hujan yang lebat untuk reda, sudah cukup lama sedari tadi

"menunggu hujan reda sama halnya ketika aku menunggu mu" ucap Nana yang mulai basah kuyup

Nana melangkah maju dari tempat nya berteduh tadi dan memutuskan untuk bermain hujan karena sudah terlanjur basah

AgestaNa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang