HARUTO× JUNKYU
━━━━━━━━━✧━━━━━━━━━
Happy reading ♡(> ਊ <)♡
❛ ━━━━━━・❪ ❁ ❫ ・━━━━━━ ❜•••
Haruto menatap teduh pemuda yang sedang terbaring tak sadarkan diri di brankar ruangan UKS ini, sudah sejam lebih dia belum juga sadar. Bahkan Haruto tidak balik-balik lagi ke aula. Dirinya senantiasa menunggu mata indah itu terbuka lagi.
Melirik sekilas ke arah jam dinding yang berada di hadapannya. Jam 16.12 sudah sore dan Junkyu belum bangun juga.
"Sejak awal aku tidak ingin membuat keributan dengan mu. Hanya saja kau terlalu sulit untuk di dekati." Haruto menghela nafas panjang. Memegang kedua tangan Junkyu untuk di genggam.
Selama ini haruto tidak benar-benar membenci Junkyu seperti yang selama ini sering ia katakan. Nyatanya dia hanya ingin lebih dekat Junkyu dengan cara yang berbeda.
Namun, sekali lagi. Junkyu itu sangat sulit untuk ditaklukkan.
Haruto juga tidak menyukai sikap berandalan nya itu, padahal setahu Haruto dia itu orang yang baik. Berbeda dengan yang sekarang. Apa yang membuat Junkyu sampai seperti ini.
"Kalaupun aku tidak bisa memiliki mu sebagai pasangan ku, bisakah kita berteman?"
Haruto mengusap pipi gembil Junkyu dengan pelan, tersenyum kecil di saat merasa bahwa pipi itu sangat lembut.
Sempat terkejut di saat Junkyu menduselkan wajahnya di tangan Haruto. Kalau seperti ini Junkyu terlihat seperti orang polos.
Semakin lama mata bulat hazel itu mulai terbuka, membuat Haruto langsung melepaskan genggaman tangannya. Kini Junkyu telah sepenuhnya sadar, hanya saja dia masih diam dan menatap datar Haruto.
"Kau mau kemana? kau baru saja sadar dari pingsan mu, setidaknya beristirahat sejenak,"ujar Haruto dengan cepat di saat Junkyu mulai beranjak dari tempat tidur nya.
Junkyu tertawa sinis menatap haruto. "Kau pikir kau siapa? jangan sok perduli padaku. Itu terlihat menjijikkan."Sarkas Junkyu yang ingin kembali melanjutkan langkahnya. Namun, kembali terhenti ketika Haruto menahan lengannya.
"Tolong tetaplah di sini, kau harus beristirahat. Dan aku bukannya sedang sok perduli padamu, tapi sebagai—"
"Sebagai ketua OSIS yang baik? persetan, aku tidak butuh perhatian. Aku sudah terbiasa sendiri dan juga tidak ada yang pernah perduli dengan ku. Jadi, sangat aneh jika kau tiba-tiba menjadi peduli seperti ini,"ujar Junkyu sambil menghempaskan tangan Haruto yang menahan lengannya.
Haruto terdiam dan membiarkan Junkyu untuk keluar, saat melihat Junkyu yang sudah menghilang dari balik pintu lagi-lagi Haruto menghela nafasnya.
"Setidaknya lihatlah aku, junkyu. Aku benar-benar tulus membantu mu."
Bagaimana perasaan Haruto saat ini? Sangat kacau, dirinya sudah mati-matian menjaga Junkyu dan rela menemani Junkyu sampai dia sadar. Akan tetapi, di saat Junkyu telah sadar malah ini yang dia dapatkan.
Haruto memilih untuk menyandarkan tubuhnya di dinding, memejamkan matanya menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya. Kebetulan Haruto duduk tepat di sebelah jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
REALLY BAD ||HARUKYU
Fanfiction7/10 TAHAP REVISI!! Baca aja ayooo. ••• HARUKYU (Haruto,Junkyu) Bxb, bl, homo, pelangi. Yang homophobic harap menjauh dari bacaan ini. ||DI LARANG KERAS UNTUK PLAGIAT|| Genre: No romance, Absurd, misteri, Hate to friends.