Feign

2.6K 279 32
                                    

"Double shot espresso, please."

Haechan mengangguk pelan dan mengetikkan pesanan yang disebut, lalu mendongak untuk menyebutkan jumlah yang harus dibayar.

"Semuanya 3.000 won tuan."

Pria tinggi berkulit putih itu menyerahkan sebuah kartu untuk membayar pesanannya.

"Boleh aku minta satu permintaan?"

Haechan kembali menatap mata pria di depannya, matanya seperti bulan sabit jika tertawa, gumam Haechan di dalam hati.

"Oh, ya tentu..."

"Pesananku tadi, ... Pastikan kau yang mengantarkannya ke mejaku. Hae-chan?"

Haechan tertegun, pria tadi berlalu begitu saja setelah melirik tag nama Haechan di dada. Haechan mengerjap.

"Ish, tugasku hari ini sebagai kasir, bukan waiter.. hffft, apa boleh buat.."

Untung saja cafe sedang dalam kondisi tidak begitu ramai, jadi Haechan bersedia saja mengantarkan pesanan pria bulan sabit tadi.

"Ini pesanan anda, tuan. Silahkan dinikmati."

Jeno mengangguk kecil, tersenyum dan memperhatikan tubuh mungil itu berjalan dengan sedikit menghentakkan kaki. Lucu sekali.

Dan sejak hari itu, Jeno selalu mengunjungi cafe untuk membeli secangkir espresso. Selain itu, Jeno juga sering meninggalkan tip yang jumlahnya tidak sedikit jika Haechan yang mengantar pesanannya.

Jeno mendekati Haechan dengan perlahan, sebagai pelanggan tetap cafe kemudian berubah menjadi teman. Jeno adalah orang yang menyenangkan, setidaknya itu yang ada di pikiran Haechan. Hidup Haechan yang monoton dengan rutinitas bekerja setiap harinya menjadi sedikit berwarna karena hadirnya Jeno.

Dan Haechan tidak bisa menolak ajakan Jeno untuk berpacaran setelahnya. Haechan belum pernah pacaran sebelumnya, dan dominan yang saat ini dekat dengannya memang hanya Jeno seorang. Lagipula Jeno itu tampan sekali dan kepribadiannya baik, pekerjaannya cukup terjamin sebagai karyawan perusahaan IT yang terkenal di Seoul.

"Aku sudah menjalin hubungan dengan Haechan, Mark.. dia benar-benar manis dan menggemaskan.."

"Ahh aku tidak sabar..."

"Hei, berikan aku waktu menikmati hubunganku dengannya dahulu, bisa tidak? Kurasa aku benar-benar menyukainya Mark... Hahh, pilihanmu benar-benar jackpot kali ini.."

"Hmmm.. baiklah kkkk, lagipula aku masih harus mengurus sesuatu..."

"Oh? Apa? Masih tentang perempuan itu? Sepupu Jaemin ya?"

"Benar. Aku tidak sabar menghancurkan kepalanya Jen.. aku akan menggunakan palu. Palu. Palu. Yang ujungnya runcing. Perempuan itu menyebalkan.."

"Dia mencurigai kita Mark, aku tepatnya. Karena yang terakhir terlihat bersama Jaemin adalah aku, tapi tetap saja polisi tidak memiliki bukti apapun yang mengarah padaku. Perempuan itu hanya bermulut besar. Dan kuharap kau cepat-cepat membereskan perempuan itu..."

"Aku punya rencana Jen, Jeno... Hhhh, bagaimana jika...."

---

Sudah dua bulan Jeno menikmati hubungannya bersama Haechan, akhirnya hari ini Jeno mendapatkannya. Vanilla sex pertamanya bersama Haechan.

Itu sungguhan. Sebelumnya Jeno selalu berhubungan badan dengan segala macam mainannya, well, tepatnya menggagahi paksa. Jadi tidak salah jika dikatakan ini adalah kali pertama bagi Jeno bercinta tanpa mainan gilanya dengan posisi normal selayaknya pasangan yang dimabuk cinta. Bersama Haechan.

WITNESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang