Mistrust

2.4K 207 26
                                    

Kantor kepolisian kota Seoul hari ini tampak sedikit gaduh, dan pembuat kegaduhan tersebut adalah Yuta. Dengan sangat menggebu Yuta membeberkan kebenaran yang baru saja diketahuinya di Jeju, mengenai Haechan yang masih hidup, otomatis secara langsung menyangkal bahwa jasad yang dikubur dengan nisan HAECHAN tersebut bukanlah tubuh Haechan, melainkan benar-benar tubuh Jongin. Kali ini Yuta tidak perlu repot-repot meminta izin pada ibu Jongin untuk membongkar makan Jongin. Bukti autopsi forensik sudah lebih dari cukup ditambah Haechan yang masih hidup.

"Karena Haechan masih hidup, ada oknum yang aku tidak tahu caranya menyelundupkan mayat Jongin ke apartemen Haechan.. kita harus kembali membuka kasus pembunuhan perempuan bernama Yeri tersebut! Jongin pasti bukan pelakunya! Aku yakin dia mengaku karena dibawah ancaman seseorang..." Atau mungkin ancaman dari dua orang.

"Lalu apa kau sudah memiliki tersangka? Maksudku seseorang yang mungkin bisa kita curigai dari kasus kali ini.. kupikir dulu kau bilang bahwa Haechan itu sering halusinasi bukan? Dia saksi mata pembunuhan waktu itu, benar tidak?" Lucas, petugas kepolisian divisi satu yang sama dengan Yuta bertanya.

"Benar.. tapi tidak lama setelah itu Jongin menyerahkan diri, jadi aku tidak terlalu menanggapi laporannya yang mengatakan bahwa si pembunuh selalu datang ke apartemennya setiap malam dan.... Hmm, lagipula kekasih Haechan saat itu memberikan kesaksian bahwa Haechan memang memang berdelusi... tapi.. aku sekarang sudah punya tersangka..."

"Siapa? Atas dasar apa? Dan untuk kasus yang mana? I mean there is two cases... pembunuh Yeri atau manipulasi kematian Haechan?"

"Pelakunya sama. Kedua kasus itu terkait erat. Dengar, Haechan adalah saksi mata pembunuhan Yeri, menurut kesaksian Haechan waktu itu... pria bermasker— begitu Haechan menyebutnya— selalu datang ke apartemennya tiap malam dan yah, menyiksanya.. Haechan juga sering merasa dibuntuti.. dia tampak ketakutan dan bodohnya aku percaya begitu saja pada Jeno.."

"Oke, Jeno itu kekasih Haechan yang mengkonfirmasi bahwa saat kebakaran, Haechan memang ada di dalam apartemen ya? Lanjutkan..."

"Hufff, Jeno itu.. dia, bersekongkol dengan si pembunuh! Lihat ini!"

Yuta melempar berkas yang didapatnya dari petugas Jung. Identitas dari Lee Jeno dan asal usul keluarganya. Beberapa petugas kepolisian di sana langsung membaca berkas tersebut. Mengernyit heran bahwa ternyata Lee Jeno memiliki seorang kakak yang terpaut usia 2 bulan darinya, kasus kembar fraternal yang langka, dan kakak kembarnya itu bernama Mark Lee. Petugas Jung sedikit kesulitan dan membutuhkan waktu cukup lama demi mendapatkan informasi itu karena keluarga Lee sudah berstatus kewarganegaraan Kanada, yang mana mencari informasi tentang warga negara Kanada dapat dikategorikan sebagai pencurian data.

"Mark Lee?"

"Ya, tetangga Haechan yang pindah setelah kasus pembunuhan itu terjadi, namun aku belum pernah melihatnya sampai saat aku menemukan Haechan di Rumah Sakit Jeju. Kurasa dialah pembunuhnya. Haechan saat itu berusaha meyakinkanku dan Jeno bahwa sosok bernama Mark Lee itu nyata.. sayangnya aku tertipu oleh Jeno sialan itu! Mereka sungguh cerdas dan gila, sinting!"

"Tapi, kenapa mereka sampai harus memalsukan kematian Haechan? Bukankah lebih baik jika membunuh saksi mata daripada harus susah payah menyembunyikannya? Tidak mungkin alasannya karena Haechan adalah kekasih Jeno. Orang sinting biasanya tidak memakai perasaan.."

"Mereka tidak normal, kurasa... dan sayangnya iya.. hhmmm... mereka berdua itu menyukai Haechan, ah tidak, lebih dari itu..."

Lucas mengernyit, "Darimana kau tahu? Memang kau sempat bertanya?"

Yuta menghela nafasnya, "Aku belum cerita kondisi Haechan saat aku menemukannya di Rumah Sakit Jeju.. Haechan, dia keguguran.."

"Holy shit! Keguguran? Haechan itu male pregnant? Dan itu anak siapa, Jeno atau Mark?"

WITNESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang