[1.5] longue durée

237 10 4
                                    

PS. semua yang ada di cerita ini dari tokoh hingga alur hanya karangan author. maaf jika ada kalimat menyinggung suatu pihak.

Warn! mengandung kata atau scene vulgar. yang berusia di bawah 17 tahun harap dilarang membaca.


Jisung memeriksa beberapa sakral di luar kosan campuran. Padahal baru 5 bulan kosan yang ditempatinya baik-baik saja namun hanya di kamarnya saja yang selalu bermasalah di penerangan malam. Dari arah samping terdapat seorang wanita cantik berjalan kearahmya membawa sebuah nampan entah berisi apa.

"um hai tetangga kamar 7", sapa wanita itu.

Tingginya hanya sebatas dada Jisung dan berambut hitam legam. Jisung merasa kalau wanita itu menyapanya, "oh hai, maaf sebelumnya, siapa ya?", ayo lah Jisung ini tipikal pria introvert dan masa bodoh dengan kondisi yang ada disekitarnya.

Bahkan ibu kos saja harus menyapa lengkap nama Jisung untuk sekedar memperingati sesuatu yang ada di kosannya. Wanita itu tetap tersenyum meskipun kalimat tanya Jisung barusan akan menyakiti siapapun jika mendengarnya.

"aku Lami, aku pernah satu sekolah denganmu". Jisung memicingkan matanya dan membulat, "Kim Lami? woah kamu sudah besar sekarang sampai aku tidak mengenalmu".

Wanita cantik itu tertawa memberikan nampan berisikan semangkuk bulgogi dan beberapa mangkuk kecil berisi makanan pendamping. Jisung menerimanya karena dia mengenal siapa Lami, tak lama dari itu Giselle datang berdiri tegak di ujung koridor kosan, tentu saja kehadiran Giselle diketahui Jisung karena dia tidak membelakangi Giselle.

"oh, Giselle", Jisung menaruh nampan pemberian Lami ke kursi depan kamarnya dan berlari kecil menghampiri Giselle.

Dari tempatnya berdiri, Lami terdiam melihat ekspresi berbeda pada Jisung padahal tadi wajahnya seperti kikuk melihat kehadirannya tapi berbeda saat Giselle datang bibir itu memberikan senyum terlebarnya. Giselle tidak dengan sengaja mampir kosan Jisung karena kebetulan memang dirinya sedang berada di sekitaran jalanan sana.

Giselle memperhatikan Lami yang juga melihatnya membuang muka, dia tahu suasana apa saat ini dan melihat Jisung yang tersenyum cerah. "aku membawakan makanan lebih. kemaren kamu tidak makan bukan seharian karena Johan, dan juga jangan pernah meninggalkan tamu demi bertemu tamu lain Jisung", Jisung melirik Lami, dia lupa jika di depan kamarnya ada tamu yang datang duluan padanya.

"kamu mau masuk? dia Lami, teman semasa sekolahku dulu, Lami kenalkan dia Giselle teman satu kantorku", Giselle memberikan tangannya terlebih dulu dan dibalas oleh Lami dengan senyuman indah di bibir manisnya.

Kemarin dia memberikan banyak tugas pada Jisung karena harus mendatangi Jeno. Sekarang pun Jeno terus mengiriminya pesan dibarengi oleh pesan dari kakak Giselle yang baru saja pulang dari Amerika. Giselle menolak ajakan bertamu dan mengatakan lain kali dia akan mengunjungi Jisung bersama rekan kerja lainnya.

"kamu dekat sekali dengan kakak itu", ucap Lami sekedar basa basi sebab Jisung terus menatap Giselle yang kian menjauh.

"yeah, she's my first love". Jisung tersenyum memandangi plastik berisi kimbab dan bahan siap masak lainnya dari Giselle. "benar... dia sangat mendekati tipemu Jisung", ucap Lami menatap sendu Jisung.

 dia sangat mendekati tipemu Jisung", ucap Lami menatap sendu Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(TO BE CONTINUED) AMARANTH | MARKSELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang