[11.1] Je Ne Sais Quoi

143 6 3
                                    

cerita ini merupakan cerita karangan author. tidak ada kejadian real yang dimasukan disini karna ini adalah fiksi. untuk pembaca diharap jangan menghate karakter yang ada dalam cerita, cukup jadi pembaca yang menikmati alur cerita♡

note: jika ada adegan dewasa seperti lebih dari sebatas ciuman atau berpelukan, author akan tandai di bagian sub judul sebagai penanda.


"bisa kita bicara sebentar, senior?".

Jisung menghadang Giselle yang akan pulang. Tentu saja wanita itu mengizinkan waktu sibuknya untuk mendengarkan Jisung. Raut wajah tampannya menyiratkan berbagai alasan untuk Giselle meladeninya.

"senior dan pria bernama Mark itu, bisakah kalian tidak terlalu dekat?", ucap Jisung.

"maksudmu? memangnya ada apa dengan Mark?", Giselle bingung kenapa Jisung menyuruhnya menjauhi Mark.

Dia memperlihatkan foto Kio pada Giselle dan mengatakan jika Kio bisa saja kaki tangan Mark karena marga dan latar belakang mereka sama.

Giselle mengaku jika marga bisa saja sama tapi latar belakang sangat aneh kalau itu sama. Dengan teliti dia membaca riwayat kriminal Kio sampai bagian akhir.

Mark pernah bercerita dia mempunyai orang yang dikenal dekat tapi orang tersebut tidak pernah kembali. Jisung mengatakan hal mustahil sekarang tapi entah mengapa Giselle seolah penasaran.

"apa maksudmu latar belakang mereka sama?". tanya Giselle penasaran.

"mereka merupakan saudara jauh, sedetail apapun informasi ini merujuk jika Kio mengenal baik Mark dan mungkin sebaliknya". ujar Jisung.

Giselle menghela nafas. "Ji, aku tahu kamu mengkhawatirkan aku. tapi menuduh orang sembarangan tidak baik juga. aku harus buru-buru pulang sekarang".

Giselle meninggalkan Jisung yang masih berada di hadapannya beranggapan jika Jisung terlalu menganggap negatif orang lain.

"aku akan buktikan padamu Aeri Giselle jika pria bernama Mark Lee itu pria yang patut diwaspadai". Jisung melenggang pergi dari tempatnya berdiam diri.

 Jisung melenggang pergi dari tempatnya berdiam diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung POV.

Aku datang ke kosanku dan melihat Lami berada disana. Wajah manis itu melihatku dan tersenyum sembari melambaikan tangan.

"Jisung!".

Sebisa mungkin aku mendatarkan wajahku. Kehadiran Lami saat ini hanya menambahk beban pikiranku untuk memisahkan Giselle dan Mark.

Lami membawa sekotak makanan dan memberikannya padaku. Aku jengkel melihat keramahan yang dia berikan.

"makanan apa lagi yang kamu bawa?", nadaku sedingin mungkin.

Meskipun kami pernah bertemu bukan berarti aku bisa baik pada Lami. Paras menawan dari gadis di hadapanku ini membuatku tidak tertarik kecuali hanya pada Giselle seorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(TO BE CONTINUED) AMARANTH | MARKSELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang