cerita ini merupakan cerita karangan author. tidak ada kejadian real yang dimasukan disini karna ini adalah fiksi. untuk pembaca diharap jangan menghate karakter yang ada dalam cerita, cukup jadi pembaca yang menikmati alur cerita♡
note: jika ada adegan dewasa seperti lebih dari sebatas ciuman atau berpelukan, author akan tandai di bagian sub judul sebagai penanda.
Giselle berlari keluar kosan. Pria bernama Kio itu terus mengejarnya. Dia sangat ketakutan dengan senyuman itu.
"siapapun tolong aku! kumohon tolong aku!".
Karena jam hampir malam membuat orang tidak banyak berlalu lalang. Dia hanya memakai lingerie berbalut jaket bahan dan tidak memakai alas sama sekali. Pastinya setelah kejar-kejaran ini telapak kakinya akan lecet dan berdarah.
Entah apa yang terjadi tiba-tiba Kio menarik pinggangnya mendekat dan beralasan jika dirinya hanya ingin melihat Giselle saja.
Tentu itu alasan mengada-ada sehingga dia sadar memukul bagian sensitif pria itu lalu berlari sekuat mungkin. Giselle mencari daerah banyak orang dimana pasar malam dia lewati sambil berlari.
"tolong aku!", Giselle menarik salah satu tangan pengunjung pasar.
Semua atensi menatapnya dan Kio secara bergantian. Pria itu berjalan santai layaknya dia tidak akan menyakiti Giselle padahal di kosan tadi dia menodongkan cutter di pinggang Giselle.
"maafkan adikku. mentalnya sedang terganggu sebab ujian masuk kuliahnya gagal". Kio kian mendekat membuat si pengunjung itu kebingungan siapa yang benar dan siapa yang salah.
"jangan percaya dengannya, kumohon percaya padaku, dia punya cutter di kantong bajunya hiks kumohon percaya".
Pacar dari wanita itu mempercayai ucapan Giselle sebab terlihat dari manapun juga Kio berpakaian sangat mencurigakan.
"jika anda kakaknya dan dia terus berkata seperti itu, bolehkah aku mengecek pakaian anda?", ucapnya.
Kio memperlihatkan ekspresi datar. Semula dia bisa berakting senyum di depan khalayak ramai namun kini dia merasa kedoknya akan terungkap.
Tak lama setelah permintaan itu Kio menundukkan kepalanya dan tertawa membuat orang sekitar waspada dengannya.
"wanita sialan. seharusnya kamu memang sudah mati 7 bulan yang lalu!".
Kini Kio kembali mengejar Giselle namun badan itu terjatuh ketika seseorang mendorongnya hingga terjungkal ke belakang. Jisung, dia menghadang orang tersebut.
Jisung memeluk Giselle yang ketakutan setengah mati. "enyah dari sini", Kio berdiri dan berlari kabur.
Kembali semua orang menenangkan Giselle dan Jisung membawa tubuh lemas itu ke gendongannya dibantu beberapa orang karena dia hanya menggunakan motor.
"kita pulang-".
"aku takut, Ji, aku takut". Giselle memeluk erat Jisung dari belakang.
Dia mendadak merasa trauma sebab kali pertama dirinya dijadikan target orang jahat tanpa perantaran dan langsung berada di hadapannya.
Jisung menenangkan, "senior kerumahku ya".
Tanpa basa-basi Jisung menancapkan gasnya menuju rumah dia sendiri. Sepanjang perjalanan Giselle hanya mampu memeluk pria di depannya sambil memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(TO BE CONTINUED) AMARANTH | MARKSELLE
FanficAeri Uchinaga seorang gadis Jepang yang manis menemukan sosok pengubah hidupnya dari kesialan yang terus terjadi dikehidupannya, Maple Rea Zoffany. Maple menaruh harapan dan janji pada Aeri untuk terus bersama sampai suatu kejadian mengubah alur cer...