Pertama kali Yoshi tau bahwa Haruto menjadi sangat populer disekolah karena adanya anak baru yang dengan cepat bersahabat dengan Haruto, mereka tampan, sama-sama jago bermain basket dan memiliki watak yang sama.
Haruto dan Junghwan tidak pernah terdengar menerima ungkapan cinta para penggemarnya, begitulah mereka ingin menyebut orang-orang yang mengagumi ketampanan dua siswa kelas sebelas itu. Meskipun pribadi mereka tidak ramah sama sekali, Yoshi tidak heran kalau mereka berdua tetap digilai seluruh penjuru sekolah.
Bahkan Yoshi pun menggilai paras tampan Junghwan setahun ini.
Makanya ketika Junghwan memulai aksinya menyelinap ke kamar Yoshi setiap malam, Yoshi agak tidak percaya pemuda itu memilihnya dari sekian banyak manusia yang menyukainya.
Namun kadang Yoshi berfikir bahwa... kemungkinan besar dirinya bukan satu-satunya. Yoshi adalah seorang pemikir, dan salah satu pemikiran yang tidak bisa dirinya lepaskan adalah, bagaimana jika dirinya bukan satu-satunya.
Yoshi menautkan kedua alisnya ketika mendengar suara berisik yang mengusik tidurnya. Bibirnya berdecak pelan, beberapa kali Yoshi harus berkedip untuk membuat matanya benar-benar terbuka.
DOR DOR DOR!
Suara ketukan yang sebenarnya terdengar seperti gedoran di pintu kamar Yoshi. Suara Haruto lantang meneriakkan namanya dibalik pintu yang untungnya terkunci. Yoshi membulatkan matanya lebar-lebar begitu dirinya merasakan pergerakan disebelah nya.
"Berisㅡ!"
"Sstthh! Diem anjing!" Yoshi dengan spontan membungkam mulut Junghwan yang masih setengah sadar. "Lo kok belom balik sih?"
Junghwan menarik tangan Yoshi dari mulutnya kemudian melirik ke arah pintu, suara Haruto yang marah-marah masih terdengar disana. "Itu Haruto kenapa sih? Berisik banget pagi-pagi."
Seolah menjawab pertanyaan Junghwan, Haruto berteriak sekali lagi.
"YOSH! GUE DOBRAK YA PINTU LO! KITA TELAT WOI!"
Yoshi berdecak. "LIMA MENIT! TUNGGUIN DIBAWAH!"
Kembali lagi, setelah suara Haruto dan gedoran pintu itu hilang Junghwan tiba-tiba tersenyum. Membuat Yoshi mengikuti arah pandangan pemuda tampan itu.
Dengan secepat kilat Yoshi menarik selimut, menutupi tubuh cantik nan polosnya dari pandangan nakal si pemuda So. Terdengar kekehan rendahan yang lebih tinggi. Oh, ayolah bukan hanya Yoshi yang tidak memakai baju disitu. Junghwan pun sama, tapi bedanya Junghwan lebih tidak punya malu ketimbang Yoshi.
"Just imagine if the door wasn't locked."
Junghwan bangkit, tidak lupa memungut kaus nya dilantai. "Salah lo. Harusnya lo selalu kunci pintu."
Yoshi menghela nafas kesal, hanya dia yang panik disini. Sedangkan Junghwan nampak baik-baik saja.
"Lo bakal bilang apa kalau mereka nanyain lo kemana tadi malem?"
"I'm allergic, remember?"
"Mereka pasti bodoh mau percaya sama alesan lo."
Junghwan mencondongkan badannya ke arah Yoshi. Pemuda itu dengan nakal memberikan satu kecupan singkat dibibir tipis Yoshi sambil tersenyum.
"My friend is your brother."
"Revision. He's moron then."
•••
"Lo nggak akan percaya, tapi... A lot of people were hook up at the party last night. Worst of all, some teachers noticed and pretended not to see."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartstopper | Hwanshi✓
FanfictionYoshi tau kalau Junghwan terlampau jauh didepannya. Bahkan jika faktanya Junghwan adalah sahabat Haruto, Yoshi tetap mematok kesenjangan luar biasa diantara mereka. Meskipun Junghwan kemudian pindah ke sebelah rumahnya pun, Yoshi merasa mereka sanga...