19. Breakeven Threat

596 91 15
                                    

"How are you?"

Yoshi menaikkan pandangannya, bersitatap dengan Junghwan yang duduk tepat diseberangnya. Kedua orang yang menjadi topik hangat di kantin siang ini, duduk berhadapan sama-sama menatap tanpa ekspresi yang jelas.

Keranjang Junghwan dibiarkan diatas meja tanpa dibuka sama sekali. Selain karena Yoshi tidak ingin membukanya, Junghwan juga menyadari bahwa alasan Yoshi menawarnya pasti bukan untuk makan siang biasa dengan dirinya.

"Yoshㅡ"

"Lo punya kakak?" 

Sejenak Yoshi tercekat melihat raut wajah Junghwan yang berubah, pemuda itu tampak terkejut dan segera menghela nafas kasar. "What do you mean?"

"Kim Junkyu, kakak lo kan?" Yoshi merotasikan matanya, ia tidak bisa menahan tawa yang terdengar kecewa itu. "...Haruto yang bikin kakak lo bundir?"

Tangan Junghwan mengepal, ia menegakkan badan kemudian mendekatkan badannya. "Sodara lo bajingan." bisiknya.

"Bajingan?" Yoshi tertawa, membuat Junghwan keheranan. "...Terus, apa bedanya sama lo?"

"Shit, Yosh demi tuhan gue nggak tau lo haㅡ"

"So? Kalau gue nggak hamil lo bakalan tetep ngancem gue?" Tanya Yoshi menghentikan tawanya.

Junghwan tampak frustasi, dirinya dibuat kebingungan bagaimana bisa Yoshi mengetahui soal Junkyu dan mengapa Yoshi jadi senekad ini padahal Haruto bisa saja curiga pada mereka berdua.

Namun yang tidak Junghwan ketahui, Yoshi hanya menginginkan satu hal saat ini.

"You and Haruto are both assholes and disgusting. Nggak usah cari pembelaan, lo berdua itu sama. Dan kalau pun gue nggak hamil bukannya lo bakal tetep lakuin hal-hal sinting lo itu ke gue? bahkan kalau pun itu terjadi, lo lebih brengsek lagi." jelasnya sengit.

"I don't mean toㅡ"

"Selamat, balas dendam lo berhasil." Yoshi berdiri, ia tersenyum masam kemudian tanpa sengaja menitihkan air mata. "Kim Junkyu mati, dan gue... selama nya nggak akan bisa punya anak. Impaskan? Jadi mulai sekarang... Let's pretend nothing happened, otherwise i'll tell everyone who made me like this."

Namun ketika Yoshi hendak pergi, Junghwan menahannya. Seperti pertama kali Yoshi menatap mata hazel itu, dirinya tidak menemukan sosok jahat yang selama ini kasar kepada Yoshi. Mau tidak mau, Yoshi mengakui bahwa dirinya melihat penyesalan dimata itu.

Tangan Yoshi di cengkeram dan lagi-lagi mereka menjadi pusat atensi semua orang.

"Let me go."

"I Like you. Yoshi, i like you. I didn't know that you're Haruto's twin." Dengan mudah Junghwan menahan tangan Yoshi yang berusaha meronta dari genggamannya itu, Junghwan masih menatapnya. "...Gue emang mau bales dendam ke Haruto. Tapi gue nggak nyangka kalau kembaran Haruto itu lo."

"Bulshit." Sahut Yoshi tidak mau tau, Yoshi merasa risih ditatap banyak mata. "Lepasin, So Junghwan."

"Sumpah gue nggak bermaksud bikin lo kayak gini."

"You like me?" Junghwan mengangguk, "...asshole, pada akhirnya lo kalah sama rasa dendam ketimbang rasa suka lo sama gue. Now get off."

BUGH!

"shit! Haruto!"

Yoshi melotot kearah Jeongwoo yang berusaha memisahkan Haruto dan Junghwan. "YOU TELL HIM!?"

"I DID NOT!" Teriak Jeongwoo panik.












•••












Heartstopper | Hwanshi✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang