𝗦𝗲𝗰𝗮𝗻𝗴𝗸𝗶𝗿 𝗞𝗼𝗽𝗶
Karya: Novi SusantoDalam secangkir kopi ada dirimu yang mewakili;
dengan hangatnya yang cukup hanya dengan dilihat,
sedang dinginnya kaubuat begini.Dalam secangkir kopi ada dirimu yang kunikmati;
dengan manisnya yang cukup hanya dengan dikecap,
sedang pahitnya kubuat begini.Bayung Lencir
(Senin, 18-09-2023)Penjelasan:
Puisi ini menggambarkan seseorang lewat secangkir kopi yang sedang disajikan dan siap diminum.
Pada bait pertama ini saya menggambarkan suatu keadaan ketika kita melihat orang yang kita harapkan menjadi milik kita yangmana cukup melihatnya saja kita sangat merasakan keindahan di jiwa (🥱), membuat tenang dan berdebar-debar. Sedangkan saat kita bukanlah yang dia pilih rasanya ibarat kopi yang telah dingin, aroma dan rasanya tidak lagi sedap bahkan seolah membuat perut sakit (apalagi ada sianidanya 😂). Hal tersebut menggambarkan bahwa kita merasa kecewa dan patah hati.
Pada bait ke-2 saya menggambarkan kondisi ketika kita telah menaruh hati dan menginginkannya, cukup dengan melihat dan mendengar setiap yang dia katakan adalah sebuah keindahan tanpa perlu hal yang lebih dari itu dan rasa bahagianya sudah luar biasa, ibarat hanya dengan kecapan dilidah rasanya sudah terasa. Namun ketika kita tak bisa memiliki hatinya tentu hanyalah kepahitan yang kita rasakan dan dengan begitu diripun terlukah. Akan tetapi oleh karena kepahitan tersebutlah yang membuat kita sampai hari ini masih terus untuk mencoba lagi dan mengingat semua rasa itu lagi.
Inti dari puisi ini adalah di baris akhir setiap bait yang menggambarkan bahwa puisi ini kita bawakan karena sedang patah hati oleh cinta yang tertolak hingga jadinya 'Begini'. *##/#@#&*//"#*????????????🤔
Paham gak? Paham ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Cinta
PoetryCuplikan: Dalam sebuah bait puisi, kuisyaratkan namamu yang mengisi hati; kubaca berbisik tak akan siapapun tahu, begitu juga Sang sepi. Berisi Puisi yang dalam maknanya dan disertai dengan sedikit penjelesan di setiap akhir masing-masing puisi.