𝗦𝗺𝗮𝗿𝗮
Karya: Novi SusantoSmara...
Senyummu menghiasi hati,
bagai bunga mawar yang mekar berseri.
Izinkanlah aku sekali memetik,
sebagai pengganti senyuman yang tak pernah kauberi.Smara...
Tatapan matamu menghiasi hati,
bagai air yang mengalir jernih.
Izinkanlah aku sedikit mewadahi,
sebagai pengganti tatapan yang tak pernah kauberi.Smara...
Dirimu menghiasi hati,
bagai mentari yang menerangi bumi.
Izinkanlah aku terus mengawasi,
sebagai pengganti dirimu yang tak mungkin kudapati.Bayung Lencir,
30-09-2023Penjelasan:
Puisi ini menceritakan seseorang yang menaruh hati pada seorang pujaan hatinya. "Smara" ini dari bahasa Sansekerta yang artinya "Cinta".
Pada baik pertama dan ke-2 saya menceritakan kondisi di mana seseorang yang disukai namun justru seolah membalasnya dengan hal sebaliknya yangmana jikalau bertemu justru malah seolah membuang muka dan menunjukkan wajah cemberut. (Ayo siapa nih yang pernah ngalami? 😁). Mungkin ini bisa jadi yang namanya benci jadi cinta (😍), atau seperti musuh selamanya (😱), atau sebagainya.
Pada bait ke-3 ini saya menggambarkan seolah pengakuan ikhlas, kalah, menyerah atau justru rayuan, yang jelas tergantung niat dan hasilnya apa (🤣). Tapi di sini saya lebih menekankan keikhlasan dengan menggambarkan sosok yang disukai ini seolah "Mentari". Alasannya karena mentari itu besar dan bersinar terang sehingga mana mungkin bisa kita raih, cukup dengan mengawasinya dikalah pagi atau senjah dan menikmati cahayanya yang sangat berarti bagi kehidupan kita. (Mungkin singkatnya terserah dek, gak suka dengan kakak gak apa-apa kakak tetep sayang sampe mati 😱 dengan kamu, gak memilikimu juga gak masalah asal adek bahagia kakak pun ikut bahagia 'yassalaaaam').
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Cinta
PoetryCuplikan: Dalam sebuah bait puisi, kuisyaratkan namamu yang mengisi hati; kubaca berbisik tak akan siapapun tahu, begitu juga Sang sepi. Berisi Puisi yang dalam maknanya dan disertai dengan sedikit penjelesan di setiap akhir masing-masing puisi.