7. H-3

278 12 0
                                    

Ga nyangka 3 hari lagi jihoon dan hyunsuk akan menikah. Selama 2 minggu ini, penyewaan gedung, undangan, dan lain lain selalu diurus oleh kedua orang tua park dan choi. Hyunsuk dan Jihoon tinggal memilih.

Seperti saat ini, mama choi mengirimkan beberapa foto undangan, cincin, dan model baju yang akan dipakai saat pernikahan nanti.

"Jihoon! Sini dulu sebentar!" Jihoon yang sedang mengerjakan tugas di kamar segera turun menghampiri hyunsuk.

"Kenapa sayang?" Jihoon duduk di samping Hyunsuk.

"Pilihin dong.. kita kan ntar temanya putih. Tapi aku bingung mau pilih yang mana, ini bagus semua" hyunsuk memberikan hpnya ke jihoon.

Jihoon melihat lihat beberapa pilihan undangan, cincin, dan baju. Benar kata hyunsuk, ini bagus semua.

"Gimana kalo buat undangan yang nomor 2 aja? Bagus, mewah, tapi juga sederhana kan?" Hyunsuk ikut melihat fotonya.

"Iya, bagus. Mau yang ini aja?" Hyunsuk balik bertanya.

"Aku ngikut kamu" akhirnya mereka memilih undangan nomor 2 itu.

Mereka lalu berdiskusi lagi tentang baju pernikahan dan cincin sekitar 45 menit lamanya.

"Yang cincin agak susah. Bilang aja ke mama nanti kita biar cari sendiri cincinnya, sekalian cek pas atau ga di jari kita"

Hyunsuk mengangguk.

Ia lalu memberitahu semua yang telah di diskusikannya dengan jihoon ke mama choi.

"Kita mau cari cincin kapan?" Tanya hyunsuk. Waktu tinggal 3 hari lagi, lebih baik segera.

"Hmm... hari ini? Ga sibuk kan?" Hyunsuk menggeleng "ga".

"Yaudah ayo kita cari cincin. Paling selesai ntar malem" mereka lalu bersiap siap.





Setelah pergi mencari di sekitar apartemen mereka, akhirnya mereka menemukan toko cincin. Tempat itu sederhana namun elegan. Mereka segera masuk dan memilih cincin yang menarik.

"Permisi, mbak" jihoon memanggil seorang wanita.

"Halo pak, mau cari apa?" Wanita yang bekerja sebagai kasir itu mengedipkan sebelah matanya ke arah jihoon.

Mungkin karena jihoon sibuk melihat ke arah cincin berkilauan jadi ia tak melihat sikap kasir itu.

"Saya mau minta rekomendasi cincin yang bagus un-"

"Kami disini ada banyak cincin yang bagus pak. Mulai dari cincin untuk perhiasan sampai yang untuk nikah. Tapi klo bapak mau pesen cincin nikah harus nikah sama saya" ia menopang dagunya dengan tangannya di meja.

Manik mata kasir itu sedaritadi tak lepas dati wajah tampan jihoon. Kenapa hyunsuk terasa sangat kesal? Ah, peduli apa. Hyunsuk sendiri pasti tau ia cemburu.

"Saya minta rekomendasi cincin yang bagus untuk pernikahan saya dengan pria di samping saya ini" -hyunsuk

Ia merangkul tangan jihoon dan memasang wajah mengejek ke kasir wanita itu. Wanita itu mendumel dan mengumpati hyunsuk karena sengaja membuatnya malu.

"Kalo mau ngunpatin saya di belakang aja mbak. Saya denger soalnya" kasir itu menatap tajam ke arah hyunsuk.

Sedangkan hyunsuk hanya memasang senyum mengejek. Ia menjulurkan lidahnya. Jihoon terkekeh melihat tingkah laku Hyunsuk yang di luar dugaan.

Karena sudah malas mungkin, yang melayani jihoon dan hyunsuk sekarang beda orang. Sudah diganti dengan kasir wanita lain yang lebih ramah dan tau sopan santun pastinya.

Wedding [Hoonsuk] (END♡)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang