8| Cemburu

581 45 5
                                    

Hari demi hari berlalu dengan cepat, satu persatu persiapan event Semesta Berbahagia sudah siap. Kini Salma dan kedua sahabatnya Nabila dan Novia berada di sebuah cafe bernuansa klasik di dekat kampus mereka. Setelah sedari kemarin mereka kesana kemari mempersiapkan banyak hal, akhirnya mereka bisa sedikit bersantai sambil menikmati caffe latte yang dibalut nuansa klasik yang menenangkan.

"Enak juga ya nongkrong disini, nuansanya bikin nenangin banget," Ucap Salma sambil menyesap caffe latte miliknya. Mereka berbincang dan sedikit mendiskusikan perkembangan event yang akan segera dilaksanakan. "Semoga lancar ya acara kita, secara kita udah berjuang banget biar acara ini bisa lancar," harap Nabila bersama kedua sahabatnya.

Dering telpon terdengar nyaring dari arah ponsel Salma. Alvin menelpon Salma, tidak seperti biasanya. "Alvin? tumben banget telpon gue," Wanita itu mengangkat telpon itu.

"Halo?"

"Sal, lo sibuk ga? gue butuh bantuan nih,"

"Gue lagi di cafe, kenapa vin?"

"Hari ini gue harus ke polres buat ngurus perizinan lagi, sekalian ambil berkas berkasnya juga. Rony dari tadi gue hubungin gabisa, Jojo juga lagi sakit dari kemaren. Lo bisa temenin gue ga?"

Salma mendengar hal itu tak butuh fikir panjang meng-iya kan ucapan Alvin. Novia dan Nabilapun tak masalah jika harus ditinggal. "Sorry ya gue duluan, kalian gapapa gue tinggal?" Tanya salma dengan hati-hati. "Tak apa-apa lah Sal, urusanmu lebih penting," Ucap Novia sambil menepuk pundak Salma.

"Betul itu," Ujar Nabila. Salma tersenyum ke arah teman-temannya lalu segera mengirimkan lokasi terkininya kepada Alvin.

Tak lama Alvin datang dengan menggunakan motor ninja berwarna hitam miliknya. Salma segera mengambil helm yang Alvin berikan dan segera menaiki motor. Mereka pergi meninggalkan cafe itu dan menuju ke polres.

"Sal, Pegangan ya gue akan sedikit ngebut," Salma segera mengeratkan tangannya ke jaket kulit berwarna hitam milik lelaki di depannya. Menyelusuri jalan yang sudah mulai macet, namun Alvin sangat jago mengendarai motornya. Meliuk liuk menyelip setiap kendaraan yang menghalangi jalan mereka.

Si Alvin bawa motor kaya orang kesetanan, kalo mau mati jangan ngajak-ngajak napa, gue belum dapet jodoh woyy!

Rony baru saja keluar dari ruangan pak Aryo yang ikut andil dalam event tahunan ini. Ia segera keruangan musik untuk mencari Salma dan teman-temannya, namun mereka tidak ada satupun yang terlihat. Hanya ada paul dan fero di ruangan itu sedang terlelap dalam mimpi indah mereka.

"Woy! bangun, kalian mau tidur terus sampe besok?" Ujar Roni sambil menggoyang-goyangkan tubuh kedua temannya. "Apasih! gue lagi mimpiin bidadari," Ucap Paul merasa terganggu dengan kedatangan teman yang satu ini, sedangkan fero tetap pada posisinya dengan dengkuran khas miliknya.

"Lo liat Salma ga?"

"Kata Nabila si mereka mau ke cafe deket kampus,"

Rony yang mendengar itu membuka ponselnya dan menelpon Salma, namun tidak di angkat sama sekali. Beberapa menit kemudian Rony menelpon lagi, tapi justru nomor yang ia tuju tidak aktif. Rony terdiam sebentar lalu menuju parkiran untuk mengambil motornya. Baru saja ia memakai helmnya, motor ninja berwarna hitam datang dan parkir disebelahnya. Rony melihat orang yang dari tadi ia cari-cari ternyata pergi dengan laki-laki lain mulai tersulut api amarah atau mungkin lebih tepatnya api cemburu.

Baru saja Salma turun dari motor pertanyaan tajam keluar dari mulut Rony. "Darimana aja lo? Gue dari tadi ngehubungin lo, punya HP itu dipake," Salma merasa kesal dengan ucapan Rony si manusia paling menyebalkan. "Ya biasa aja dong, Hp gue mati. Gausah marah-marah gitu bisa ga si?" Amarahnya mulai terpancing.

"Gimana gue ga marah, gue dari tadi muter-muter cariin lo tapi lo malah sama si Alvin. Boncengan sambil pegangan lagi, pacaran lo berdua?!" Ucap Rony sudah mulai tidak bisa menahan emosinya.

"Tadi gue yang minta Salma temenin gue, karna Jojo lagi Sakit dan lo dari tadi gabisa dihubungin," Jelas Alvin meyakinkan rekannya. "Diem lo! gue ga nanya sama lo," Rony segera menarik lengan Salma menjauh ari Alvin.

"Apa sih? tadi kan Alvin udah jelasin, masih kurang jelas?!"

"Lo ngapain Sama dia?"

"Gue sama dia kepolres gurus perizinan, lo kenapa si? Mau gue boncengan sama dia ke, pegangan atau ngga ke, bukan urusan lo ya! Ribet banget jadi orang," Jawab Salma dengan emosinya yang sudah tidak tertahankan lalu melangkahkan kakinya pergi, namun Rony menarik pergelangan salma. "Mau kemana lo?!"

"BERAK!"

****

Hari sudah mulai sore dan ketika tugasnya membantu Alvin telah selesai ia memilih untuk pulang ke kost-an nya. Walau ia masih kesal karna kejadian tadi siang Salma berusaha untuk tetap tenang. Sedangkan Rony melakukan aktivitas seperti biasanya, apalagi kalo bukan tidur. Jangan berharap lebih dengan manusia kulkas yang satu ini.

Baru saja Salma bangkit dari duduknya untuk pulang, Mawar datang dengan girang ke arah Rony membangunkan lelaki yang tengah terlelap dengan suaranya yang di lembut-lembutkan. Salma yang melihat itu hanya memutarkan bola matanya malas. "Rony, kamu bisa anter aku pulang ga? Arah rumah kita kan searah," Ucap mawar yang disambung dengan senyuman manisnya. Persekian detik tatapan Salma dan Rony bertemu, dengan cepat Salma memutar balikan badannya dan pergi meninggalkan dua sejoli dibelakangnya.

Salma memutuskan untuk jalan kaki terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa kesalnya. Entahlah, rasanya dia muak melihat Rony dengan wanita lain. Kebiasaan Salma ketika merasa sedang tidak baik-baik saja salah satunya dengan berjalan kaki menyusuri kota. Tidak ada arah yang dituju, hanya mengikuti keinginan hati saja. Kadang saat banyak beban dan masalah, kita perlu melihat keluar. Banyak yang sedang berjuang juga diluarsana dengan berbagai keterbatasan yang mereka punya. Yang pada akhirnya membuat kita lebih bisa bersyukur atas semua yang sudah tuhan gariskan, dan rasa syukur adalah obat dari semua penyakit hati.

Dipertengahan jalan Rony menghampirinya dengan mengendarai motor miliknya, Salma hanya bisa melihatnya malas. Bukannya dia mengantar Mawar pulang? Berbagai pertanyaan berputar dikepalanya. "Ayo gue anter pulang," Ucap Rony dengan tangannya yang menepuk jok belakang motornya yang mengisyaratkan Salma untuk segera naik.

"Gue bisa pulang sendiri," Jawab Salma dengan nadanya yang masih terlihat kesal.

Rony turun dari motornya dan menarik pergelangan salma untuk ikut pulang bersamanya. "Udah malem, gue anter aja," namun Salma melepaskan tangannya begitu saja."Lo anter aja Mawar, gue bisa pulang sendiri."

"Mawar? Lo cemburu karna dia minta gue anter dia pulang?" Skak, pertanyaan itu membuat Salma terdiam. Ia mengutuki dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga omongannya. "Ngapain gue cemburu, gaada gunanya juga," Jawab salma sambil mengarahkan badannya kearah lain. Rony yang melihat gelagat wanita didepannya ini membuat senyumnya tidak tertahankan.

"Gue maunya anter lo, bukan dia. Jadi sekarang lo pulang sama gue, gaada penolakan apapun!" Setelah mengucapkan kalimat itu Rony menarik tangan Salma lagi, dan kali ini Salma tidak menolak. Ada secerca rasa yang aneh timbul dari hatinya saat Rony menegaskan bahwa dirinya yang dipilih Rony untuk diantar pulang.

"Pegangan, gue gasuka lo boncengan sama orang lain apalagi sampe pegangan segala," Tukas Rony sambil menarik tangan salma kepinggangnya. Lagi-lagi Salma dibuat bungkam dengan sikap aneh lelaki didepannya.

"Lo cemburu gue sama Alvin?"

****

thank's For Reading❤🤝

spill alvin ga nih? atau cast yang cocok jadi alvin siapa?






Jatuh SukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang