Part 11

5.2K 317 11
                                    

Keesokan harinya, prilly segera bersiap-siap untuk mendatangi pesta ulang tahun aliando syarief yang ke 19 tahun. Prilly yang sudah memakai gaun miliknya dan berdandan natural itu tengah menatap dirinya di kaca,lalu berputar,memperlihatkan gaunnya yang indah. Dengan hiasan kristal kupu-kupu di setiap sisi gaun, gaun ini bisa terbilang mahal.bisa dibilang,gaun ini satu-satunya gaun yang dimiliki prilly.ketika mengingat itu, prilly tersenyum geli sambil berterima kasih kepada tantenya yang sudah memberikan gaun cantik ini dalam hati. Gaun itu roknya mencapai satu senti dibawah lutut,sehingga gaun ini terlihat panjang.untuk sesaat, prilly dapat melupakan surat keramat kemarin.
Prilly mengambil hpnya yang sedari tadi terdampar di karpetnya. Sambil memelintir rambutnya yang sehabis di roll,dia melihat-lihat isi hpnya. Siapa tau,ali mengirim pesan kepadanya.
Ternyata benar dugaannya.
"Hai prill.jadi kan ke pesta gue? Gue tunggu ya"kata ali.
"Iya li,gue dateng""kata prilly. Sambil mengetik,senyumnya mengembang.

"Anak papa cantik banget sih"kata papa sambil melirik prilly yang sedang menyantap rotinya.
Prilly terkekeh kecil.
"Prill,kamu gausah papa antar kan?"kata papa.
"Iya pa. Gak usah.aku bisa berangkat sendiri kok, kan sekomplek"kata prilly.
Papa mengangguk.
"Anak pintar"kata papa, seakan dia anak kecil. Prilly memasang wajah "aku udah dewasa pah" dengan papanya. Papa yang melihat ekspresi anaknya itu terkekeh pelan.
"Pril,kenaa harus nyetir sendiri sih? Kamu kan gak tetlalu lancar"celutuk mama sambil meminum jus timunnya.
"Ya mama, aku kan udah gede. Gak papalah. Yaudah prilly berangkat ya"kata prilly.
"Ya,hati-hati ya."kata mama dan papa.
Prilly mengambil tas pestanya dan memasuki mobilnya.

Ditengah jalan, ada mobil yang melaju kencang ke arah prilly. Prilly yang melihat itu kaget dan bermaksud memutar mobilnya, tapi terlambat, mobil itu menabrak mobil prilly kencang. Kepala prilly terkena setir dan menjadi berdarah, hingga ia pingsan. Saat kejadian itu, gadis itu mengintip dari arah semak-semak. Dia terlihat menelepon.
"Kerja yang bagus."katanya pelan, sangat pelan, lalu tertawa perlahan.

"Sebentar lagi palingan dia datang"kata ali kepada mamanya itu.
"Benar dia mirip dengan sahabatmu dulu?"kata mama.
"Iya maa"kata ali sambil mengeluarkan jarinya yang membentuk peace.
"Ini udah mau mulai ali. Mungkin cewek itu ada masalah."kata mama ali sambil tersenyum manis kepada anaknya itu.
"Tunggu semenit aja deh ma. Soalnya dia bilang mau dateng. Kalau semenit dia juga gak dateng, kita mulai pestanya."kata ali.
"Baiklah"kata mama ali, lalu meninggalkan ali sendirian. Di depannya, ali melihat tamu-tamu sudah berdatangan, begitupun juga Ghina, sahabatnya. Dia terlihat cantik. Tapi ali tidak tertarik sama sekali. Entahlah mengapa, jika tidak ada gadis berparas imut itu, dia merasa kehilangan sesuatu.
Dia mengambil handphonenya yang tergeletak begitu saja di meja. Dia mencoba menelepon prilly, menanyakan kabarnya. Anehnya, saat ditelepon, tidak diangkat sama sekali.

"Boneka ini lucu banget ma!"kata seorang gadis kecil kepada mamanya, sambil menunjuk ke arah boneka itu.
"Nanti aja ya kita belinya."ucap mamanya lembut. Mereka pun berbalik dari toko itu dan kaget karena melihat mobil yang sudah hancur dan hampir terbalik. Di balik kaca, terlihat seorang gadis memakai gaun duduk di situ dengan kepala yang berdarah-darah. Ibu itu berlari menuju mobil itu. Gadis itu pun mengikuti ibunya.
"Ada apa ma?"tanya gadis itu.
"Ada kecelakaan nak! Sebaiknya kita mencari bantuan saja! Tolong-tolong!"teriak ibu itu. warga-warga berdatangan dan juga kaget melihat itu.
"Astagfirullah"gunam ibu itu.
"Kita harus segera menolong gadis ini!"kata salah satu warga itu. Mereka pun mengeluarkan prilly dari mobil itu dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

"Ali,sudah satu menit! Dan gadis itu tidak datang juga! Kasihan kalau tamu-tamu itu menunggu lama, mungkin gadis itu ada urusan mendadak tapi lupa menghubungimu, atau hpnya tertinggal dirumah"kata mama ali lembut sambil memegang pundak ali.
"Ma,tapi.."ali mendapat firasat buruk mendatanginya. Mama ali juga merasakan ada hal buruk yang dialami oleh gadis itu, walaupun belum menemuinya, ataupun mengenalnya.
Tapi ali menepis firasat buruk itu, dan akhirnya memutuskan untuk memulai acaranya.

"Anda tau nomer orangtua gadis ini?"kata salah satu warga kepada ibu dan gadis tadi.
Ibu itu mendekat untuk melihat wajah gadis itu.
"Ya saya kenal dengan gadis ini. Dia termasuk tetangga saya"kata ibu itu.
"Tau nomer telepon ibunya?"tanya salah satu warga disitu.
"Hmm,ya mungkin saya tahu"kata ibu itu, lalu menelepon mama dan papa prilly. Mama dan papa prilly yang sedang beristirahat dirumah mengangkat telepon yang secara tiba-tiba itu.
"Pa,ada orang yang nelpon kita nih. Tapi gak tau siapa"kata mama.
"Angkat aja ma, itu kayaknya nomer tetangga kita"ucap papa. Mama pun mengangkat telepon itu.
"Halo"kata mama.
"Apakah ini orangtua dari eummm.."
"Prilly?"
"Ya! Prilly.oh ya saya tetangga anda. Saya hanya ingin bilang kalau anak anda sekarang berada di rumah sakit Soekarno Hatta karena tadi ada kecelakaan."katanya tergesa-gesa. Mama pun menjadi panik, begitu juga papa yang diam-diam ikut mendengar.
"Ayuk pa, langsung aja kerumah sakit"kata mama kepada papa. Mama pun hampir menangis melihat kondisi anaknya.
"Ya,langsung saja. Ini gawat"
Mama dan papa pun dengan cepat berangkat kerumah sakit itu.

sedangkan di pesta ali yang meriah itu, ali sibuk mencari berita tentang prilly. tak sengaja ia menabrak seorang gadis.
"Hai namaku Nicole, kamu ali ya? Selamat ulang tahun. Masih ingat aku kan?"kata nicole sambil menjabat tangan ali.
"Nicole? Hai apa kabar?"kata ali. ali pun mengobrol dengan Nicole hingga ia sedikit melupakan prilly, yang sekarang entah ke mana.

Meet'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang