Part 9

5.2K 329 8
                                    

"Hai guys!"sapa Prilly kepada kedua teman imutnya yang kadang menyebalkan itu. dia langsung duduk di kursinya.
"Semangat banget Prill,"ucap Mila bete, karena Mila itu paling malas dengan yang namanya "sekolah".
"Iya dong harus semangat. Gue punya kabar bagus"ucap prilly.
"Kabar bagus apaan?"tanya Gritte sambil membaca buku bahasa indonesianya, karena sebentar lagi ulangan.
"Kemaren,gue diajak jalan sm ali eh aliando deng!"ucap prilly. Suasana hening. Satu detik...dua detik..
"AAA"teriak Mila yang tadinya diam jadi tiba-tiba semangat. "Beneran?lo gak bohong sama kita kan?"katanya heboh.
"Bener lah! Masa gue bohong?!"jawab prilly santai.
"Masa sih? Emangnya aliando kenal lo?terus kok bisa diajak jalan sih?"tanya gritte. Buku bahasa indonesianya yang jatuh tergeletak di lantai itu hanya dibiarkannya.
"Jadi ceritanya gini,"prilly pun memulai ceritanya dari bertemu di restoran hingga mengajaknya jalan.
"HAHHHH?"seketika mereka dua heboh, teriak-teriak tidak jelas.
"selamat ya aduhh, tembak aja tuh si aliando.. Kan klo kalian pacaran gue dapet plus-plusnya kan?"ucap mila dengan mata berbinar-binar.
"Enak aja lo. Tapi kalian jangan salah sangka dulu dong. Dia minta gue nemenin dia karena maaf ehm, "omongan prilly terputus. Mila dan gritte menunggu dengan mulut mangap.
"Ghina pergi ke luar kota atau negeri gitu lupa,"lanjut prilly dengan wajah sedih. "Jadi bukan karena dia naksir gue atau suka sama gue, atau parahnya lagi cinta sama gue kayak yang y lo lo bilang"ucap prilly.
"Yee,gak papa. Justru lo jauhin aja si ghina sm aliando biar jauhan, terus lo pacarin aliando,terus happy ending"kata gritte mengoceh.
"Lo kira segampang itu? Bikin aliando seneng sama gue aja perlu waktu yang lama, udah gitu gimana sama ghial lovers? Gue bisa-bisa dikatain sok sama kecentilan alias cabe-cabean!"decak prilly.
Mila dan grite bertatapan dengan wajah yang maaf, oon, bikin Prilly tambah bete.
"Ngapain sih tampang kalian kayak orang.."omongan prilly lagi-lagi terputus.
"Muka polos ini.."lanjut mila.
"Bukan POLOS tapi OON!"kata prilly sambil menjitak sedikit kepala mila.
"Aduh sakit"keluh mila.
"Digituin aja kok sakit"kata prilly.
"Iya iya. Gak ada welas asih amat sih jadi orang. Gue ngerti kok, jadi bukannya gue.."
"Oon. Iya lo semua oon. Udah ah, males gue ngomongin itu. Kita ngomongin yang lain aja. Mau bel tuh."sergap prilly.
"Iye iye. Gue ikhlas lah lo katain oon."ucap mila sambil mengatur napasnya. Lalu berbicara lagi "eh gimana tentang sahabat kecil lo itu? Udah ketemu?"tanya mila.
"Belum,"jawab prilly singkat.
"Penasaran gue sama sobat kecil lo itu. Ganteng gak?"tanya gritte mulai ngawur.
"Pas kecil sih dia itu ganteng. Ya lumayan ganteng maksud gue. Ganteng deng, cuma kulitnya agak item, terus rambutnya keriting gitu deh"jawab prilly asal. "Tapi gue yakin dia itu ganteng walaupun penampilan kecilnya itu kek Michael Jackson"lanjut prilly.
"Wah gue suka tipe orang kek michael jackson tuh"jawab mila asbun.
"Orang papua dong!"celutuk gritte dan disambut jitakan pelan prilly.
"Enak aja lo papua. Dia itu ganteng tau. Orangnya manis banget dan gue percaya, besarnya pasti ganteng"ucap prilly.
"Wah, bisa gue pacarin tuh, ayo cepetan dong ketemu,"celutuk mila.
"Iih aneh-aneh aja lo. Bel udah bunyi tuh. Cepetan ke kelas musik,"ucap prilly mengakhiri percakapan pagi ini.

Tuk..tuk..tuk
Bunyi sepatu seorang cowok cool menggema di koridor sekolah. Matanya melihat seluruh sekolah SMA Ston. Dia tersenyum pelan.
"Mana ya kak gue?"gunamnya dalam hati. tepat! Cowok cool itu adalah Aliando. Sekolah memang sudah sepi karena bel sudah berbunyi. Bersamaan dengan itu, prilly keluar dari kelas musik untuk mengambil buku-buku not musik. Dan BRUK! Karena tidak lihat-lihat, prilly tertabrak dengan seseorang.
"ali? Aduh maaf ya,"kata prilly.
"Iya gak papa"ucapnya sambil membantu prilly berdiri. Cowok itu tersenyum sehingga membuat prilly hampir meleleh bak es krim.
"Lo ngapain disini?"tanya prilly bingung.
"Gue nyari kakak gue disini prill."jawabnya.
"Kelas berapa?"tanya prilly lagi.
"Kelas X-A"jawabnya. "Namanya Kaia Syarief,"lanjutnya lagi.
"Oh itu. Gue mah tau kelasnya"ucap prilly sembari tersenyum. "Letaknya disebelah kelas gue. Barengan aja yuk. Gue sekalian mau ambil buku not musik"ujarnya.
"Ok,"balas ali.
"Lo kelas 9 ya prill?"tanyanya di perjalanan.
"Iya, li. Sebentar lagi kelas 10"ucap prilly.
"Sama kayak gue dong. Lo ultah tanggal berapa?"tanya ali.
"Tanggal 15 oktober. Lo?"ucap prilly.
"Wah kita sama bulan dong. Gue tanggal 26. Ini kan tanggal 20 oktober, berarti ultah lo udah lewat dong?"tanya aliando.
"Lo tanggal 26 Li? Wah klo gitu 6 hari lagi ya? Wah met ultah yA,"kata prilly.
"Haha makasih. Tapi kan belum,"jawab cowok itu sembari tersenyum.
"Ini udah nyampe,"ucap prilly sambil menunjuk kelas X-A.
"Thanks pril,"ujar cowok cool itu.
"Sama-sama li"jawab prilly. Dia langsung berlari ke kelas, mengambil buku notnya dan berjalan ke ruang musik dengan hati yang berbunga-bunga.

Meet'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang