Ness akhirnya keluar dari apartmen kaiser. Ia bernafas lega. Sangat lega. Ia lalu berjalan pergi.
Saat di perjalanan, ness melihat isagi dan kurona di sebuah supermarket. Mereka sedang bercanda bersama. Ness langsung berjalan menghampiri mereka.
"Lagi ngapain niee" tanya ness. Kurona dan isagi sontak melihat ness lalu tersenyum. "Biasalah nongki nongki. Lagi males ke warkop jadi ke supermarket aja deh" jelas kurona. Ness mengangguk paham.
"Terus, ness sendiri kemana tadi pas di sekolah?? Ness pulang?? Ness sakit??" Tanya kurona tampak khawatir. Ness tersenyum tipis melihat kekhwatiran kurona. "Tanya aja sama isagi"
Kurona melihat isagi "sa??"
Isagi melihat kurona. "Si ness habis dari apart kaiser" kurona mengedipkan matanya tidak percaya. "Apart kaiser?? Ngapain??""Kaiset sakit, jadi aku di suruh buat ngerawat dia"
"Kok ga kamu tolak??" Kurona bertanya lagi, ia tampak benar benar khwatir.
"Udah sempet ku tolak, cuma dia maksa banget" kurona berdecih saat mendengar hal itu dari ness.
"Kaiser semena mena banget sama kamu. Yang sabar ya??" Ness tersenyum lalu mengangguk.
Sejujurnya, ness sangat lelah sekarang. Jarak antara apartmen kaiser dan sekolah cukup jauh. Butuh waktu 20 menit untuk sampai. Belum lagi cuaca hari ini sangat panas, itu menyiksanya.
Namun, ketika ia melihat wajah kurona, seolah rasa lelah yang ia alami menghilang tiba tiba dan ia kembali bersemangat.Cowo lugu dan lucu itu berhasil mengambil hati ness.
Kurona lalu mengambil salah satu minuman di meja lalu mencondongkan ke arah ness. "Nih, kamu pasti capek. Ambil aja minum aku, lagipula aku belum meminumnya"
Ness tertegun "ah, ga usah. Lagian aku udah ga cape-"
Belum sempat ness melanjutkan kata katanya, kurona langsung menaruh minuman itu ke tangan ness. "Minum aja. Aku ga terima penolakan" kurona tersenyum. Ness pun ikut tersenyum.
"Makasih na...cuma lo yang bisa ngertiin gue" kurona mengangguk.
"Wah parah" ucap isagi seperti tidak terima. Kurona dan ness melihat isagi. "Parah lo ness. Jadi selama ini lo anggap gue apa??" Kesal isagi sambil memasang wajah melotot. Ness tertawa pelan. "Sorry gue ga sadar ada lo juga di sini isa"
Isagi menatap ness tidak percaya "bisa bisanya....kukira hubungan kita selama ini spesial!!! Kamu jahat mas!! Aku jijiekkk sama kamuhh!!" Isagi mulai dengan dramanya.
Ness menatapnya geli. "Ga waras lu"
Ness, kurona dan isagi pun tertawa.
KEESOKAN HARINYA
Ness menjalani harinya seperti biasa, pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Orang tuanya sibuk mengurusi pekerjaan mereka masing masing, jadi ness harus selalu mandiri.
Saat di perjalanan, ia melihat sebuah mobil hitam melaju sangat cepat hingga membuat air yang di pinggir jalan itu muncrat ke tubuh ness. Ness melotot tidak percaya, ia berkedip sebanyak 3 kali lalu berteriak kesal.
"MOBIL BANGSAT!!!! BAJINGAN!!! CIH" Kesalnya. Ness lalu mengusap usap bajunya yang basah lalu menghela nafas panjang. Hidupnya selalu saja sial, ia tahu itu. Tapi masalahnya, dengan banyaknya kesialan yang muncul di kehidupan ness...kenapa ness masih mau bertahan??
Orang tua ness selalu tidak ada di rumah, kadang mereka datang sekali 9 bulan. Itu pun karna orang tuanya hanya memberikan uang bulanan dan mengambil barang seperti baju dll. Jadi, ia seperti tidak punya siapapun di dunia ini selain kurona dan isagi. Hanya mereka berdua lah yang selalu mendengar curhat dan menghibur ness. Ness hanya punya mereka berdua di dunia ini.
Ness tersenyum paksa. Karna hanya itu yang bisa ia lakukan agar menutupi semua penderitaannya.
Ia lalu kembali berjalan menuju sekolahnya dan mengghiraukan tatapan orang lain padanya.
SAAT SAMPAI DI SEKOLAH
Ness membuka loker miliknya, mengambil buku novel favoritnya. Kemarin ia tidak sempat melanjutkan karna harus pergi ke apartmen kaiser. Jadi ia akan lanjutkan sekarang.
Saat ness menutup loker dan hendak berbalik, ia terkejut ketika melihat kaiser yang sudah berada di hadapannya. Menatapnya dingin lalu tiba tiba tersenyum smirk.
Ness mengkerutkan alis, melihat perubahan wajah kaiser. Sejujurnya, ia tidak perduli.
"Thanks. Karna lo bisa nyembuhin flu dan pilek gue hanya dalam sehari. Babu gue berguna juga ya??" Ness memutar bola mata malas. Ia hendak pergi namun tangannya tiba tiba di genggam oleh kaiser. Ness menggela nafas, kali ini apalagi yang akan di lakukan oleh cowo gila ini???
"Kok lo ga bilang apa apa sama gue??"
"Maksud lo??" Tanya ness tidak mengerti
"Yaa lo kenapa ga bilang sama sama ke gue?? Gue udah muji lo loh" ness berdecih kesal.
"Harus banget ya?? Ga penting banget" kaiser mengangkat alisnya
"Yaa penting lah" ness menggeleng pelan. Ia tidak tau lagi harus bagaimana, sudah terlanjur heran dengan lelaki aneh ini.Ness melepaskan tangannya kasar. "Sama - sama. Dah?? Puas??" Kaiser terkekeh
"Gimana gue mau puas??? Lo aja ngomongnya terpaksa banget" ness menghela nafas lelah.
"Sama - sama. Makasihh ya kaiser atas pujiannya, gue bahagia banget atas pujian yang lo lontarkan buat gue" ness tersenyum paksa. Kaiser tersenyum tipis.Sementara itu, kurona yang melihat kaiser dan ness lalu langsung menghampiri mereka berdua. "Ness!!!!" Panggil kurona.
Ness sontak melihat kurona, ia langsung tersenyum dan bersemangat. Tapi tidak dengan kaiser. Ia malah terlihat kesal akan kehadiran kurona, sambil berdecih."Mumpung belum bel, kamu mau ga temenin aku ke ruang guru?? Soalnya aku mau ngambil buku tugas ips ku. Katanya pak ego, ada di ruang guru"
"Boleh. Biar kita juga nanti sekalian ke kelas bareng" Ness tersenyum.
"Paansih. Ke ruang guru aja harus di temenin. Manja lo??" Sinis kaiser.
Ness dan kurona sontak melihat kaiser."Em...em..." kurona menunduk.
Ness langsung menatap kaiser kesal. "Udah na..gausah di ladenin. Ayo kita ke ruang guru sekarang" Kurona mengangguk perlahan.
Saat ness dan kurona hendak pergi, lagi lagi kaiser mengenggam tangan ness. Kali ini lebih erat.
"Gue ga ada izinin lo buat pergi" kaiser menatap ness dingin.
TO BE CONTINUE
GIMANA GUYS??? APA TANGGAPAN KALIAN???
KAISER JEALOUS?? ATAU CUMA GA MAU NESS PERGI????
SILAHKAN KALIAN FIKIR² OKEH???
SEPERTI BIASA, BONUSSS!!!!
CUTEEEE BANGET!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Obey Me [KAINESS]
FanfictionSeorang lelaki bernama alexis ness harus menjadi budak kaiser michael selama 1 tahun karna kalah dalam bertarung. Akibatnya, ness harus kuat dan menuruti permintaan aneh dari kaiser atau tidak, kaiser akan main tangan dengannya. Sungguh sial bagi ne...