"Thank You?"

1.1K 93 7
                                    

Bibir kaiser dan ness sudah bersentuhan. Tapi, kaiser tidak melanjutkannya karna melihat wajah ness yang gugup dan tangan ness yang sedikit bergetar. Ness menutup matanya.

Kaiser tersenyum smirk. "Cemen lo" kaiser bangkit lalu duduk di samping ness.

Ness membuka matanya perlahan lalu melihat kaiser. Dia berdecak sebal. "Ck" ness mengambil buku novelnya, lalu beranjak pergi.

Senyumannya kali ini bukan senyuman smirk lagi. Tapi senyuman gairah, entah darimana fikiran itu muncul di kepalanya. Yang jelas, kaiser akan pastikan ia akan melumat bibir pink ness, bahkan lebih dari sekedar ciuman. (Mikir apa hayoo???)

SAAT PULANG SEKOLAH

Ness membereskan semua barang barangnya yang ada di meja lalu memasukkannya ke tas. Lalu, saat semua barangnya masuk ke tasnya, ia pun mengambil tasnya, lalu pergi dari kelas.

"Ness!!" Panggil seseorang dari belakang ness. Yang jelas itu bukan suara kaiser.

Ness melihat ke arah sumber suara. Itu adalah isagi, sahabatnya.

Isagi berlari ke arah ness. Lalu saat mereka sudah dekat, isagi mengatur kembali nafasnya yang tidak beraturan karna berlari.

Ness melihat sahabatnya itu bingung. "Kenapa sa??" Tanya ness.

Isagi melihat ness. "Lo di panggil sama seseorang ke belakang sekolah. Ga ada penolakan"

Ness menyernyit alisnya. "Kaiser??"

Isagi menggeleng. "Ga!! Bukan kaiser. Ada deh pokoknya mending lo ke sana deh" ness terdiam sejenak lalu mengangguk.

....

Ness akhirnya pergi ke belakang sekolah seperti yang isagi katakan.

Sesampainya ia di belakang sekolah, ia mendengar suara pukulan yang sangat kencang. Ia lalu bergegas mencari sumber suara. Dan pada akhirnya, ia melihat segrombolan preman sekolah, menyerang kaiser seorang diri.

Ness membulatkan matanya, kaiser berhasil mengalahkan 4 orang dari preman itu, namun ternyata ia di jebak. Kaki kaiser di tarik oleh salah satu preman yang membuatnya terjatuh.

Setelah itu, para preman itu memukuli kaiser membabi buta karna kaiser sedang lengah. Kaiser pun pingsan karna pukulan mereka.

Ness tak hanya diam. Ia lalu langsung menghampiri salah satu preman itu dan menendang bagian perutnya. Preman itu tersungkur sambil memegang perutnya.

Para preman lain pun menghentikan pukulan mereka ke kaiser dan malah ingin menyerang ness. Ness terpojok.

"Lo ness kan?? Budak kaiser?? Lumayan juga lo kalo gue liat liat" ucap salah satu preman itu. Ia bernama, Shidou Ryusei. Shidou mendekati ness lalu menyentuh pipinya pelan.

Ness langsung mencengkram tangan shidou kencang.
Shidou terkekeh pelan lalu melepaskan tangannya kasar.

"Heuh, karna lo manis untuk gue, jadi gue dan temen² gue ga bakal nyerang lo" Shidou lalu tersenyum miring dan mendekatkan dirinya ke telinga ness dan berbisik. "Suatu hari nanti, lo bakal jadi milik gue".

Ness berdecak sebal. "In your dream"

Shidou hanya membalas dengan senyuman lalu berbalik. "Cabut" Perintahnya pada teman² nya itu lalu pergi.

Mereka semua pun pergi, yang tersisa hanya kaiser. Ness mendekati kaiser lalu jongkok di sampingnya.

"Sialan. Sekarang gimana caranya gue gendong lo ke mobil??"

Ness menghela nafas lalu mengambil tangan kiri kaiser dan membangkitkan tubuh kaiser. Ia pun merangkul kaiser.

SESAMPAINYA DI DEPAN MOBIL KAISER.

Ness membuka pintu depan mobil kaiser lalu meletakkan tubuh kaiser ke kursi depan. Ness lalu menutup pintu itu dan ia berlari kecil ke arah pintu mobil bagian untuk menyetir. (Lo pasti tau lah itu namanya apa. Otak gue lagi mumet banget jadi susah buat ngejelasin)

Ness lalu masuk dan menutup pintu mobil dan mulai menyalakan mesin. Dan menjalankan mobilnya. Entah kenapa ia merasa sedikit khawatir dengan kondisi kaiser yang sekarang.

DAN AKHIRNYA, NESS PUN SAMPAI KE APARTEMEN MILIK KAISER.

Ness pun keluar dari mobil, dan membuka pintu bagian kaiser dan mulai merangkul kaiser kembali. Dan membawanya ke kamar apartmen kaiser.

.....

Ness lalu sampai di depan pintu kamar kaiser. Ia lalu membuka pintu kamar itu dengan room card milik kaiser yang ia temukan di saku kaiser.

Ness lalu menutup kembali pintu kamar kaiser dan cepat cepat meletakkan tubuh kaiser ke kasur.

Ness mengambil minyak kayu putih lalu membukanya dan mendekatkan minyak itu ke hidung kaiser agar bisa menyadarkan kaiser. Dan tak lama itu, kaiser pun membuka matanya perlahan.

Ness menghela nafas lega. Ia lalu meletakkan kembali minyak itu. Kaiser menatap ness nanar.

Ness lalu mengambil kotak P3K lalu membukanya dan mengambil obat luka. Ia lalu mulai mencampuri obat itu dengan kapas dan setelah itu, ia mulai menyentuh rahang kaiser yang luka karna kena pukulan brutal dari preman sekolah itu.

Ness memang sudah mengenal para preman itu, tapi ia tidak tau kenapa mereka menyerang kaiser. Apa kaiser punya masalah pribadi dengan mereka?? Ah, untuk apa ness memikirkan hal tidak penting seperti itu.

Kaiser merintih pelan karna perih.

"Lo bisa buka baju lo ga?? Soalnya mereka juga tadi nendang perut lo. Gue yakin perut lo juga luka" Pinta ness.

Kaiser terdiam lalu perlahan membuka bajunya.

Six pack milik kaiser terpana di perutnya dan ototnya pun bisa dikatakan cukup kekar.

Tapi itu tidak berarti bagi ness. Ness dengan santainya mengusap bagian luka di perut kaiser menggunakan kapas itu.

"Ngeliatnya gitu amat. Lo suka sama six pack di perut gue??" Ucap kaiser penuh dengan percaya diri.

Ness hanya menggeleng heran. Mau sekarat ataupun ga sekarat, kaiser tetap tidak pernah melupakan sifatnya yang terlalu percaya diri.

Tak lama kemudian, ness pun selesai mengobati kaiser. Ness lalu beranjak bangkit dan mengambil tasnya.

"Semua luka lo udah gue obatin. Kalo gitu gue pulang" pamit ness.

"Tunggu" ness menghentikan langkahnya.

Kaiser menunduk menahan malu.

"Th-thanks" kaiser berkata sangat lirih, bahkan ness tidak bisa mendengarnya.

"Hah?? Apa??" Ness berusaha mengoreksi kata kata kaiser. Karna ia tidak mendengar jelas.

Kaiser berdecak sebal.

"Tuli lo. Sana pergi, gue tadi cuma salah ngomong" kaiser memakai selimutnya dan memeluk gulingnya. Dengan memasang wajah kesal.

Ness yang bingung akan itu pun hanya bisa mengangkat bahu.

Ia lalu berjalan pergi.

TO BE CONTINUE

BONUS!!!

BONUS!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Obey Me [KAINESS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang