We don't talk anymore

529 55 19
                                    

Setelah berminggu minggu, kaiser dan ness bukannya semakin membaik namun mereka semakin menjauh.

Setiap ness melihat kaiser, kaiser langsung membuang muka.

Inilah yang di impikan oleh ness selama ini namun mengapa ia merasa tidak enak hati?? Seolah ia baru saja kehilangan seseorang.

Ness merenung di taman belakang sekolah.  Setelah mendengar kejadian kaiser bertengkar lagi dengan murid lain.

Di dalam lubuk hatinya, ia ingin memperdulikan kaiser lagi, mengobati kaiser lagi.

Dan

Ia ingin berada di samping pria menyebalkan itu.

Saat ness melamun, tiba tiba isagi langsung datang.

"Melamun kok ga ngajak??" Tanya isagi yg langsung duduk di samping ness.

"Mikirin apa lu??" Tanya isagi lagi.

Ness menyadari suara isagi di sampingnya lalu menoleh ke arah isagi dan tersenyum.

"Ga pa-"

"stop bilang gpp. I know you're having problems"

Ness menghela nafas lalu menatap isagi dengan tatapan bingung dan gelisah.

"Gua bingung"

"Bingung?? bingung kenapa??" tanya isagi penasaran. Lalu isagi melihat sekeliling "oh iya, tumben lu ga sama kaiser"

"Gue...gue..." ness menghela nafas lagi

"Kemarin, gua sama kaiser berantem. Gua bilang sama dia kalo gua udah jadian ma kurona tapi malah kayak gini. Dia juga bilang kalo gua gausah repot² buat bantu dia lagi"

Ness tetap menatap ke bawah.

"Lah terus kenapa?? bukannya itu yang lo mau??"

"iya gua tau. Tapi entah kenapa gua gasuka"

"gasuka??"

"gasuka kita menjauh"

Isagi tiba tiba tersenyum tipis saat mendengar ucapan ness ia lalu.

"kalo suka bilang aja nyettt. gengsi setinggi gunung toba lui" isagi tertawa

ness menatap isagi kesal "MANA ADA ANJING YAKALI GUA SUKA MA KAISENG"

isagi tetap tertawa "ness. lu tuh sahabat gue. apapun yang lo rasain bakal gua rasain juga"

isagi menatap ness dan tersenyum "kejar kaiser sana"

ness menatap isagi dan mengkerutkan alisnya "kejar?"

"iya kejar. lo mau suatu hari nanti dia sama cwe lain?"

"tapi kuron-"

"kurona biar gua yang urus" isagi meyakinkan ness.

"udahh sanaaa cari kaiser. gua yakin dia butuh lo sekarang"

ness menghela nafas "fine"

isagi tersenyum lega.

JAM ISTIRAHAT

Kaiser berada di belakang sekolah, melakukan rutinitasnya sehari hari. Kalo ga gelud pasti ngerokok.

Kaiser menghela nafas panjang, ia melihat ke arah langit langit. Ia tidak bisa berbohong, tapi masih menyukai ness, walaupun ia menerima kenyataan pahit bahwa ness sudah bersama orang lain. Apa ia terlalu telat untuk menyatakan perasaannya?? tidak. Itu bukan jawaban dari segalanya. Dari awal, harusnya ia menyadari bahwa ness tidak pernah menyukainya, bahwa ness hanya menganggap kaiser sebagai parasit di dalam hidupnya. Tapi kenapa? seolah kaiser bersikap seperti orang bodoh dan masih terus berharap?

Hal itu terus mengganggu pikirannya.

"Bangsat" umpat kaiser sambil mengacak acak rambutnya frustasi.

Ia membuang rokoknya yang sudah mengecil itu lalu menggantinya dengan mengambil 1 batang rokok lagi.

belum sempat ia menghisap rokok yang baru, rokok itu sudah di ambil dengan kasar dan di lempar oleh ness. Ness sudah daritadi memperhatikan kaiser.

"Sampe kapan lo mau kayak gini terus kai?? bisa ga sih sehari aja pikirin kondisi kesehatan lo??" tegas ness sambil menatap kaiser dengan wajah yang serius.

Kaiser tidak terkejut ia hanya menatap ness dan menghela nafas lalu bangkit dan hendak berjalan pergi.

"MAAF" Ness meninggikan nada suaranya  sambil menunduk. Kaiser sontak menghentikan langkahnya.

"Maaf kalo gua udah bikin lo sakit hati. Gua emang dari dulu suka sama kurona, dari awal gua kenal sama dia" jelas ness

Kaiser tidak menjawab apapun dan melanjutkan langkahnya.

Ness yang melihat itu hanya menghela nafas.

Tapi ia tidak akan menyerah.

Semenjak saat itu, ness tetap bersifat seperti tidak ada masalah di antara dia dan kaiser. Dia terus memperhatikan kondisi kaiser, sering sekali ia mengobati kaiser jika kaiser gelud lagi dengan siswa lain. Walaupun kaiser sering menolaknya tapi ia tetap memperdulikan kaiser. Hal itu membuat kaiser menjadi....bingung.

Ness keluar dari toilet dan kurona langsung mencengkram pergelangan tangannya.

"Ness, kita harus bicara" ucap kurona tegas.

Ness menatap kurona bingung lalu mengangguk pelan.

Kurona membawa ness ke belakang sekolah.

"Ness, sebenarnya kamu punya perasaan gasi sama aku? tiap hari yang kamu perhatiin kaiser, kaiser, kaiser dan terus kaiser. Aku kan udah bilang buat jauhin dia. Aku gamau kamu terus jadi layaknya pembantu dia, ness!!" Tegas kurona sambil memegang jari jari ness.

Ness tersenyum lalu memeluknya

"Thanks, thanks udah perduli dan ngertiin aku"

Ness melepaskan pelukan lalu memegang dagu kurona. "Aku cuma pengen memperbaiki hubungan aku sama kaiser aja, aku males kalo udah bermusuhan sama orang lain"

"Emang kenapa?? kam masih ada aku"

Ness tidak berkata apapun dia hanya diam dan bingung akan menjawab apa. Dia menatap kurona lama. "Aku...Ak-"

"Jangan bilang kamu suka sama kaiser?" potong kurona.




TBC

GUYS MAAF TELAT UPDATE HWAAAA T-T SUMPAHHH I'M SO SORRY BGTTT BGT BGTTT BGTTTTTTT KEDEPANNYA JANJI GA TELAT² LAGI. SUMPAH MANA TELATNYA  LAMA BANGET ANJIRRR 😭😭 LOVE YOU ALL YG UDH NUNGGU CERITA GABUT AKU INI!!

BTW MAAF KALO ADA KESALAHAN KATA OR KATA² YG KALIAN GA PAHAMIN!!! UNTUNG NEXT EPS AKU BAKAL LANJUT SEMINGGU LAGI!!!

CHAPTER WLEOWLEONYA KEMUNGKINAN BESAR AKU BAKAL BIKIN PAS NESS SAMA KAISER UDH AKUR JDI MUNGKIN BISA MASIH LAMA ATAU BENTAR LAGI!!!

MUACHH BUAT KALIAN SEMUAA 💋💋❤️❤️❤️😍😍😍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obey Me [KAINESS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang