AYAH DARMO | Kedatangan Mahasiswa KKN
•Pagi ini, sekolah Hanna kedatangan beberapa mahasiswa KKN. Kedatangan mahasiswa tersebut tak lain adalah untuk memberikan bimbingan belajar bagi para siswa-siswi yang ada di sekolah tersebut.
Tujuan dari program KKN ini adalah melakukan kegiatan belajar mengajar untuk meringankan tugas guru, sekaligus memberikan motivasi belajar bagi para siswa.
Ada sekitar 15 mahasiswa yang pagi ini datang ke sekolah Hanna. Mereka akan memasuki beberapa kelas untuk memperkenalkan diri juga memberikan bimbingan belajar.
Salah satu kelas yang mendapat kesempatan untuk diajar mahasiswa KKN tersebut adalah kelas Hanna, XII-A.
Teman-teman sekelas Hanna tampak antusias menantikan kehadiran mereka. Apalagi terdengar rumor jika di antara mahasiswa tersebut ada 2 mahasiswa yang berwajah tampan bak idol Korea. Mereka berharap jika salah satu mahasiswa tampan tersebut mengajar di kelas mereka.
Di sisi lain, di saat teman-temannya terlihat senang, Hanna justru dibuat khawatir. Dia merasa cemas jika salah satu di antara mereka adalah kakaknya, Bian.
Sebelumnya, kakak keduanya itu memang mengambil jurusan pendidikan. Berbeda dengan Sarah yang dituntut untuk mengambil jurusan bisnis oleh ayahnya. Bian justru dengan tegas menolak perintah Rama.
Sedari kecil Bian memang bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Tentu saja cita-citanya itu ditentang keras oleh Rama. Namun Bian tidak ingin selalu diatur hidupnya oleh ayahnya. Sehingga pria itu tetap pada pendiriannya mengambil jurusan pendidikan matematika, walaupun tidak mendapat restu dari kedua orang tuanya. Dan dari situlah awal kerenggangan hubungan Bian dengan kedua orang tuanya.
Jika dipikir-pikir lagi, rasanya memang tidak mungkin jika Hanna akan bertemu dengan kakaknya di sini. Namun di dalam hatinya, dia juga merasa khawatir jika takdir akan mempertemukan mereka.
"Han, kok kamu kelihatan cemas gitu, sih? Ada apa?" tanya Wulan yang sejak tadi diam-diam memperhatikan Hanna.
Hanna yang tadinya diam sontak saja tersadar. Dia menatap Wulan dengan raut kebingungan.
"H-Hah? Kamu ngomong apa, Lan?" tanya Hanna yang ternyata tidak mendengar jelas pertanyaan dari teman sebangkunya itu.
Wulan mendengus pelan sembari tersenyum tipis.
"Aku tadi tanya, kenapa kamu kelihatan cemas hari ini? Ada apa?" Wulan mengulang kembali pertanyaannya.
Hanna mengerjap sebentar mencoba mencari alasan. Tidak mungkin dia mengatakan pada Wulan akan kekhawatirannya.
"Em, a-aku cuma takut aja mahasiswa yang ngajar kita galak." jawab Hanna beralibi.
Wulan yang mendengar jawaban Hanna lantas tertawa kecil. Sepertinya gadis itu percaya dengan alasan yang Hanna buat.
"Kamu ini, Han. Aku kira ada apa." kekeh Wulan menepuk pundak Hanna ringan.
"Ya kalau mereka galak, kan kita bisa aduin ke guru. Tapi rasanya nggak mungkin deh kalau mereka bersikap kaya gitu ke kita." lanjut Wulan menerka.
Hanna terdiam pura-pura berpikir. Sebelum kemudian mengangguk mengiyakan ucapan Wulan.
"Iya juga sih, Lan. Mana mungkin mereka berani galak sama kita." timpal Hanna yang langsung diangguki oleh Wulan.
Keduanya lantas kembali mendengarkan penjelasan guru yang mengajar di depan kelas. Mengenai beberapa mahasiswa yang nanti akan masuk ke kelas mereka di jam kedua.
"Jadi, Bapak harap kalian bisa menjaga sikap di depan kakak-kakak mahasiswa yang nanti akan mengajar di kelas ini." ujar Pak Joko selaku wali kelas XII-A.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAH DARMO [Sequel Nona-ku Canduku]
Romance"Kamu selamanya milik Ayah, Sayang." -Darmo "Hanna cuma milik Ayah Darmo." -Hanna Cerita ini merupakan sequel dari NONA-KU CANDUKU yang berkisah tentang cinta beda usia antara tukang kebun bernama Darmo yang menjalin kasih dengan anak majikannya sen...