AYAH DARMO | Bian Tau?
•"Ayo, Bang! Coba tangkep Hanna." seru gadis kecil yang sepertinya baru berusia 5 tahun.
Anak laki-laki yang lebih tua beberapa tahun dari gadis kecil itu terkekeh gemas melihat tingkah adiknya. Dengan senyum miring dia mengejar adiknya yang tampak panik dan juga tertawa melihatnya.
"Kyaa.. Bang Bian.." pekik Hanna kecil dengan wajah panik saat jaraknya dengan sang kakak kian dekat.
Abian mati-matian menahan tawanya melihat tingkah menggemaskan Hanna. Dia semakin mempercepat langkahnya untuk mengejar Hanna yang jaraknya hanya beberapa meter saja di depannya. Hingga..
Hap
Kyaaa...
Pekikan keras Hanna seketika terdengar saat tubuhnya terasa melayang. Gadis kecil itu benar-benar terkejut saat Bian menangkapnya dengan mudah.
Bian tertawa geli melihat bagaimana reaksi adik kecilnya ini. Merasa gemas dengan tingkah Hanna yang ada di dalam gendongannya, dengan sekuat tenaga Bian melempar gadis kecil itu di atas udara. Lalu menangkapnya dengan mudah.
Apa yang Bian lakukan mengundang seruan riang dari Hanna. Keduanya tampak tersenyum bahagia menikmati kebersamaan mereka.
Namun hal itu tak berlangsung lama saat tiba-tiba saja Bian tergelincir dan membuatnya tidak dapat menangkap Hanna. Alhasil gadis kecil itu harus jatuh terjerembab di atas rerumputan. Dan membuat Hanna kecil seketika menangis.
Bian yang melihat adiknya terluka sontak saja segera mendekat. Dengan khawatir anak laki-laki itu berjongkok di depan Hanna yang tengah memegangi lututnya yang terluka.
"Ya Tuhan, Hanna. Maafin Bang Bian udah buat kamu jatuh." ujar Bian dengan sorot bersalah.
Hanna yang melihat raut sedih dari kakak keduanya itu seketika berhenti menangis. Gadis kecil itu lalu mengelus wajah Bian dengan tangan mungilnya.
"Bang Bian jangan sedih. Hanna nggak kenapa-napa kok, Bang." kata Hanna mencoba untuk menghibur kakaknya.
Bian yang melihat Hanna berpura-pura untuk terlihat kuat di depannya lantas tersenyum tipis. Menepuk puncak kepala adiknya dengan sayang. Dia merasa tersentuh dengan apa yang Hanna lakukan padanya.
"Abang janji, nggak akan biarin kamu sedih lagi, Han." ujar Bian dengan tatapan serius sembari menatap manik Hanna yang berkaca-kaca.
• • •
"B-Bang Bian.. " lirih Hanna saat melihat sosok yang tidak sengaja dia tabrak.
Gadis itu tergugu dengan mata membelalak. Tampak sekali keterkejutan di mata Hanna. Berbanding terbalik dengan Bian yang menatapnya dengan datar.
"Sini kamu." kata Bian sembari menarik tangan Hanna menjauh dari ruang guru. Pemuda itu entah mau membawa adiknya kemana.
Di sisi lain, Hanna berusaha untuk melepaskan cekalan tangan abangnya. Apalagi saat mereka menjadi pusat perhatian di koridor yang ramai karena jam istirahat masih berlangsung.
Tak sedikit dari para siswi yang menatap penasaran ke arah mereka. Ada juga yang terang-terangan menatap Hanna dengan tidak suka. Mungkin karena saat ini gadis itu tengah digandeng oleh seorang mahasiswa berparas tampan.
"Bang, lepasin Hanna." mohon Hanna dengan tatapan memelas. Berada di situasi seperti ini benar-benar tidak terpikirkan olehnya.
Gadis itu pikir, dia dan Darmo sudah pergi sangat jauh dari jangkauan keluarganya. Tapi lihatlah sekarang, abangnya justru menemukannya dengan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYAH DARMO [Sequel Nona-ku Canduku]
Romance"Kamu selamanya milik Ayah, Sayang." -Darmo "Hanna cuma milik Ayah Darmo." -Hanna Cerita ini merupakan sequel dari NONA-KU CANDUKU yang berkisah tentang cinta beda usia antara tukang kebun bernama Darmo yang menjalin kasih dengan anak majikannya sen...