Selamat membaca
.
.
.
.Keadaan cafe Noveer saat ini sedang sepi pengunjung, membuat beberapa karyawan bernafas lega sebentar. Karena beberapa jam yang lalu cafe itu ramai akan murid SMA dan beberapa muda-mudi.
Seorang gadis berseragam SMA baru saja memasuki cafe tersebut dan langsung mendapat sambutan hangat dari para karyawan, dia adalah pemilik cafe dan setiap hari berkunjung untuk memastikan keadaan dan perkembangan cafe tersebut.
Beberapa menit setelah gadis itu memasuki ruang khusus owner, kini terlihat beberapa anak SMA mulai masuk dan mengambil tempat duduk masing-masing.
"Selamat siang bos, mau pesan apa?" sapa seorang waiters pada salah satu remaja yang yang tengah duduk bersama teman-teman nya.
"Lo manggil kita bos? Keliatan banget ya kalau kita tajir?" ucap Nathan penuh percaya diri. Ya, mereka ada rombongan yang tadi meninggalkan Alara dan Kara. Jangan lupakan Harumi dan Lecia yang sudah bergabung.
"Ehmm.. Maksud saya bos Novan," balas sang waitres sambil memandang Novan yang sedang tersenyum mengejek mereka.
"Lah? Pantesan dia rekomendasi kesini, punya dia ternyata." sungut Putra.
"Udah deh, mending pesan aja."
"Pesan yang paling mahal dan enak, gue yang traktir." celetuk Kara yang baru tiba dengan menggandeng Alara.
"Nah denger kan? Yang enak sama yang mahal bro, dia yang bayar." tunjuk Nathan pada Kara yang baru saja duduk dengan Alara di sebelahnya.
Saat waiters itu pergi, semua mata kini menatap pada kedua sejoli yang baru datang. Keduanya tampak lengket seolah tidak pernah terjadi apa-apa pada hubungan keduanya.
"Udah baikan lo?" senggol Veera yang kebetulan duduk di sebelah Alara.
"Udah dong," jawab Alara dengan menyenderkan kepalanya pada bahu Kara.
"Girang lo, kemaren aja nangis sampe gak bisa ke buka tuh mata." ungkap Laysha yang di balas pelototan Alara.
"Namanya juga lagi pata hati," ketusnya.
"Iyain deh nyonya muda Aderson," celetuk Novan,
"Gue cek ke dalam bentar," lanjut nya, lalu berdiri menuju salah satu ruangan setelah mendapat anggukan dari teman-temannya.
"Eh tapi gue penasaran nih, kok tiba-tiba lo luluh aja sama bujukan dia?" tanya Laysha serius.
"Nih, lihat sendiri." ujar Kara memberi ponselnya yang sontak menjadi rebutan.
"Satu-satu elah," lerai Kelvin,
"Ck, gue dulu." ujar Raja yang menghentikan aksi berebut itu.
Saat ponsel Kara sudah berada di tangan Raja, lantas semua berdiri mengelilingi cowok itu dengan raut penasaran, kecuali Alara dan Kara, juga Novan yang sedang di dalam ruangan pemilik cafe.
"Wah.. Gila nih cewe, punya nyali juga dia." komentar Kelvin.
"Emang selama ini lo gak merhatiin gerak-gerik dia Al?" tanya Veera.
"Bukannya gak merhatiin, tapi kayaknya kalau lagi bareng gue dia tuh gak berani betingkah. Tapi kata Binar sih pas gak ada gue dia berusaha caper sama Babas," jelasnya santai, lalu tiba-tiba matanya membulat kaget teringat sesuatu.
"BINAR!!"
"Bagus ya lo semua, ngumpul gak ngajak gue. Bagus bener!!" ujar Binar yang sudah berkacak pinggang di pintu cafe. Entah dari mana dia berasal, tapi penampilan nya terlihat santai tanpa memakai seragam sekolah.
![](https://img.wattpad.com/cover/352422211-288-k315367.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious BadGirl
Teen Fiction𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣‼️ 𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙢𝙪𝙧𝙣𝙞 𝙠𝙖𝙧𝙮𝙖 𝙩𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙛𝙞𝙠𝙞𝙧𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞. 𝙋𝙡𝙖𝙜𝙞𝙖𝙩 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙪𝙝! 𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣𝙙𝙪𝙣𝙜 𝙖𝙙𝙚𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙠𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙣 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚�...