Selamat membaca
.
.
.
.Alara berjalan santai di lorong apartemen lantai 15 itu, dimana unit apartemen kekasih nya berada.
Setelah menekankan beberapa angka, sebuah pintu berwarna coklat gelap itu terbuka. Dengan semangat gadis itu melangkah masuk dan langsung disambut kehadiran beberapa remaja.
"Kok malah pada selonjoran sih? Gak kerja lo pada?" dengan berkacak pinggang gadis itu memandang pada sejumlah remaja yang kini sudah duduk santai di sofa dan di karpet ruang tamu apartemen kekasihnya.
"Tugas kita udah selesai ndoro putri," jawab Raja yang fokus pada ponselnya.
"Bagus pengawal," ujar Alara sambil menepuk puncak kepala Ketua The Ranger itu,
"Lo Alara, lo punya kuasa," celetuk Nathan yang baru kembali dari toilet.
"Gak ada yang berani pegang kepala Raja atau Kara selain Alara," lanjut Harumi
"Oh jelas, gue gitu lo" balas nya sombong, lalu berjalan menuju kamar utama yang tentu saja milik sang penghuni apartemen.
"Kira-kira dia nyuruh Kara ngapain ya?" tanya Geral, entah pada siapa.
"Entah. Tuh bocah banyak akal, meskipun kadang gak masuk akal." jawab Putra.
Saat ini apartemen milik Kara memang sedang di penuhi oleh The Ranger dan Bruiser, serta sahabat Alara. Mereka datang bukan untuk berkumpul seperti biasanya, melainkan untuk membuat kejutan ulang tahun untuk pemilik kediaman.
Dengan langkah kaki mungil nya Alara perlahan berjalan menuju dimana kamar kekasihnya berada, dan saat tepat di pintu bercat hitam itu jari lentiknya mulai memutar pelan knop pintu dan kedua mata coklat terang gadis itu langsung di sambut dekorasi hitam putih dan terdapat Bingkai berukuran 1 meter yang berisi berbagai foto, mulai dari foto masa kecilnya, bersama kedua orangtua dan bersama Alara dan teman-temannya yang lain.
"Wah, keren banget!" seru girang gadis itu.
Mata gadis itu menatap ke segala arah, terkagum-kagum dengan dekorasi hasil teman-temannya.
"Irit dikit gak ngaruh, dari pada bayar WO kan." celetuk gadis itu.
"Dih! Mau nikahan lo? Mau sewa WO segala," sewot seorang pemuda yang tengah bersandar pada kusen pintu kamar Kara.
"Lo tuh selalu aja gangguin gue, gak seneng banget liat gue bahagia." kesal nya, tanpa melihat ia sudah hafal dengan suara orang tersebut.
"Makanya lo jadi cewe gue aja, gak usah sama tuh Akar."
"Mohon maaf yah, bapak Rajaswala yang terhormat. Cinta gue tuh cuma buat ayang Babas seorang," dengan bersedekap gadis itu memutar badannya.
"Lagian gue gak mau sama lo, gak doyan sama anak mami." ujarnya lagi, lalu berjalan santai melewati Raja yang masih berdiri di pintu kamar.
Baru selangkah melewati tubuh pemuda itu, badan mungil itu tersentak saat lengannya di tarik sedikit kencang. Dan disini lah dia berada, di dalam kungkungan badan kekar sang sahabat. Mata bulat gadis itu yang melotot membalas tatapan Raja yang menatapnya tajam,
Perlahan tubuh kekar itu mulai maju dan memperkecil jarak antara keduanya, melihat itu perlahan mata yang tadi melotot berani itu kini berganti tatapan terkejut.
"L-lo mau ng-ngapain?" gugupnya,
"Mau ngasih hukuman karena lo udah nolak gue," balas Raja santai tapi masih dengan tubuh yang maju perlahan.
![](https://img.wattpad.com/cover/352422211-288-k315367.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious BadGirl
Teen Fiction𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣‼️ 𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙢𝙪𝙧𝙣𝙞 𝙠𝙖𝙧𝙮𝙖 𝙩𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙛𝙞𝙠𝙞𝙧𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞. 𝙋𝙡𝙖𝙜𝙞𝙖𝙩 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙪𝙝! 𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣𝙙𝙪𝙣𝙜 𝙖𝙙𝙚𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙠𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙣 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚�...