Selamat membaca
.
.
.
.
Gadis cantik dengan ciri khas ujung rambut berwarna maron yang selalu terurai itu kini sedang melangkah santai menuju ruang kelas nya berada, keadaan sekolah masih sepi sebab waktu menunjukkan pukul 06.30 pagi.Langkah kaki jenjang itu menyusuri dinginnya lantai koridor dengan pelan, sembari membalas sapaan orang-orang yang terlihat sudah berada di sekolah se pagi ini.
"Ck, semua ini gara-gara Raja rimba." gerutunya pelan.
"Seharusnya jam segini gue masih bobo cantik, gak dateng se pagi ini kek kutu buku." sambungnya.
Saat sudah memasuki ruang kelas yang hanya berisi dua orang siswa, ia segera menuju bangku nya yang berada di bagian paling depan.
Dahi nya berkerut saat melihat amplop putih bertuliskan namanya, dengan pelan tangannya menggapai benda tipis itu lalu netra coklat gelap itu menatap teman sekelasnya meminta jawaban.
"Ta- tadi ada adek kelas cewe yang kasih itu ke gue, ka- katanya itu titipan buat lo." ujar cowok berkaca mata bulat itu terlihat gugup karena ketahuan sedang menapnya.
"Dari siapa?" sambil membolak-balikan amplop mencari nama pengirimannya, gadis yang tak lain adalah Alara itu kembali bertanya.
"Dia gak ada kasih tau, cuma ngasih amplop itu terus pergi gitu aja." jelas teman sebangku cowok itu yang peka sahabatnya gugup berhadapan dengan gadis cantik.
Meski masih terlihat bingung, gadis itu pun menganggukan kepalanya tak lupa mengucapkan terima kasih, "yaudah, thanks ya." katanya lalu duduk setelah menyimpan amplop itu di dalam tas nya.
Palingan itu surat dari para penggemarnya, pikirnya. Di sekolah lamanya pun dia sering mendapatkan surat cinta yang kadang memenuhi laci meja ataupun lokernya.
"Ehmm.. Nama lo Boby kan?" ucap Alara basa-basi pada cowok berkaca mata bulat tadi.
"Enghh? I-iya gue Boby," jawab pemuda itu dengan wajah memerah.
Melihat respon berlebihan pemuda itu sontak membuat Alara terkekeh, "Haha.. Lo lucu banget sih, biasa aja kali."
"Wow.. Alis lo tebel banget, nama lo siapa?" binar kagum tak dapat gadis itu sembunyikan saat menatap pemuda jangkung di sebelah Boby.
"Gue Fahreza, panggil Reza aja." ujar cowok itu.
"Oke Reza dan Boby, rigth?" tanya gadis itu lagi yang diangguki keduanya.
"Gue Alara,"
"Kita udah kenal kok, siapa sih yang gak kenal pacar dari ketua Bruiser." jawab Reza cepat.
"Wah.. Pacar gue pemes juga ternyata," tuturnya yang mendapat kekehan dari Reza, sedangkan Boby hanya menyimak tanpa ikut berbicara.
Mereka berdua akhirnya asik bercerita dengan Boby sebagai pendengar dan sesekali ikut menimpali sampai tak sadar kelas mulai di penuhi murid, serta ketiga sahabat nya yang baru saja masuk menatapnya heran.
"Dih, udah sebulan tapi temen baru lo cuma mereka berdua aja?" kata Laysha sambil menduduki kursi nya.
"Bagus dong! ini tuh langka tau, kapan lagi Al mau ngomong sama orang asing kan?!" bela Lecia.
"Tuh denger, ini tuh termasuk peningkatan tau." sahutnya yang sudah duduk di samping Laysha.
"Gak percaya, pasti ada sesuatu kan?" sedikit Harumi yang duduk tepat di belakang Alara.
"Hehe.. Tadi tuh gue mau nyontek, tapi malah keterusan ngobrol." bisiknya pada ketiga sahabatnya, alhasil rambut cantiknya mendapat tarikan kecil dari sang ketos.
![](https://img.wattpad.com/cover/352422211-288-k315367.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious BadGirl
Teen Fiction𝙋𝙚𝙧𝙝𝙖𝙩𝙞𝙖𝙣‼️ 𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙢𝙪𝙧𝙣𝙞 𝙠𝙖𝙧𝙮𝙖 𝙩𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙙𝙖𝙣 𝙛𝙞𝙠𝙞𝙧𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞. 𝙋𝙡𝙖𝙜𝙞𝙖𝙩 𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙪𝙝! 𝘾𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣𝙙𝙪𝙣𝙜 𝙖𝙙𝙚𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙠𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙣 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚�...