12

105 8 2
                                    

Awkward

Itulah terjadi di meja makan.

Bapak dan ibu sudah mengetahui dua teman Ara yaitu Almora dan Clara. Mungkin hanya Luna yang baru mengenal dua teman Ara. Bapak dan ibu masih bercanda gurau dengan Luna, sedangkan Almora hanya sesekali menimpali sambil melirik ke arah Luna. Clara, dia hanya senyum saja mendengarkan meski sesekali mencuri pandang ke arah Luna. Ara masih setia makan dan terlihat bosan di meja makan. 

Setelah acara makan usai, Luna pergi ke rumah belakang bersama ibu berkunjung ke rumah Priyo. Bapak kembali naik ke lantai dua untuk menuntaskan kerjaan kantornya padahal ini hari libur. Sedangkan Ara menyeret Almora dan Clara untuk mengantarkan mereka pulang.

*Ara Pov's*

Hening begitulah terjadi di mobil gua. Gua mengantarkan Almora dan Clara pulang meski agak sedikit paksaan. Bisa gua rasakan Almora dan Clara ingin ikut Luna pergi ke rumah belakang bersama ibu juga. Tetapi gua menahan mereka dengan alasan kakak mereka bisa khawatir. Kami bertiga dalam pikirannya masing-masing saat ini. Hingga....

"Kamu kok nggak kasi tau aku, kalau kamu punya saudara kembar?" tanya Almora yang memecahkan keheningan

Sudah gua duga pasti topik ini lagi yang di bicarakan

"Kok kamu diem aja, nggak penasaran gitu?" tanya Almora ke Clara

Clara hanya mengangkat bahunya saja sambil bersandar di jok tengah mobil

Sedangkan Almora ada di samping gua. saat ini gua sedang nyetir mobil. Bisa kurasakan Almora mulai memincingkan matanya ke arah gua. Dia menoleh lagi ke Clara.

"Jangan-jangan kamu dah tau, Clara?" tanya nya lagi

Clara menganggukkan kepalanya

"Iya aku juga baru tau kok Almora, kemarin Luna tidur sama aku" ucap Clara santai memejamkan matanya

Almora yang mendengar itu langsung membulatkan matanya seolah nggak terima. Sebelum jadi ribut besar, gua langsung menengahi Almora.

"Udahlah Al, perkara saudara aku jangan diperpanjang lagi ya. Toh udah ngomong banyak juga sewaktu di meja makan." ucap gua lembut

Almora yang mendengar itu langsung terlihat sebal, kedua tangan bersedikap di dada, dan menoleh ke arah luar jendela seolah dia tidak ingin melihat gua.

Gua yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala gua, sedangkan Clara gua lihat di spion tengah, gua rasa dia tidur di jok belakang mobil.

Perjalanan tak terasa 30 menit karena jalanan macet, gua anter Almora lebih dulu ke rumahnya, setelah ini baru Clara. Gua masukkan mobil gua ke dalam halaman rumahnya yang luas, syukur ada security yang bukain pintu pas gua bel mobil gua. 

"Al, udah sampai rumah. Sini aku anter dulu ke dalam biar nggak di marahi" ucap gua

Almora terlihat terkejut seolah baru tersadar kalau kita sudah sampai di rumahnya.

"Clara kamu ikut atau di mobil?" tanya gua

"Nggak. Aku tunggu di mobil. Yang cepet ya ra."Ucapnya masih setia dengan matanya tertutup 

Gua dan Almora turun dari mobil, saat Almora membuka pintu rumah betapa terkejutnya dia

"Kakak....." teriaknya langsung memeluk kakak perempuannya

Gua malah planga plongo jadinya di depan pintu

"Yang nginep di rumah gebetan, taulah kakak" ucapnya menggoda adiknya

"ish... kakak..." ucap Almora sambil memekul pelan bahu kakaknya

"Ra, sini kenalan dulu sama kakak aku" teriak Almora

Hukuman Sang Peri CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang